Chereads / The Antagonist: The Man who become the Slayer / Chapter 21 - 021: Mid Test part. 3

Chapter 21 - 021: Mid Test part. 3

(Maaf, aku tidak bisa ke area G) pesanku kepada yang lainnya saat berhadapan dengan Arfan yang menatapku dengan rendah.

"Aku penasaran, apakah kau sekuat itu, YUDHISTIRA!" teriak dirinya menerbangkan dua pedang besar yang ada di belakang punggungnya mengarah kepadaku.

"Resonansi kedua!" ucapku membagi pedang yang sedang aku naik menjadi 7 bagian dan dua pedang melesat menjadi tumpuan aku ada di udara.

Empat pedang lainnya menahan satu pedang yang terbang kearahku dan satu katana yang aku gunakan sebagai senjata utama aku genggam dengan cepat.

Tetap saja serangan pedang besar itu menimbulkan efek yang besar, angin disekitar kamu menghempas apapun yang ada disana.

"Harta Rangking S memang beda, ya!" ucapku sembari menancapkan katanaku ke tanah menghentikan hempasan yang menganggu diriku.

Arfan menahan hempasannya dengan dua pedang yang bertindak sebagai tameng, kekuatannya seperti seseorang yang punya 4 tangan raksasa yang mengendalikan 4 pedang yang ukuranya sangat besar itu.

Aku menarik kembali pedang yang tadi menangkis pedang besar milik Arfan dan melesat menyerang dirinya dengan satu kali gerak.

Arfan melesat diudara kearahku dengan dua pedang yang melindungi dirinya dari depan dan satu pedang besar ia genggam seraya dia kibaskan kearahku.

Aku melakukan elakan dari serangan yang super lambat tersebut, namun yang dia incar adalah serangan tusukan dari pedang yang bersembunyi di belakang punggungnya.

(Akan aku bantu!) ucap pelan Deus dan petir menyambar di depan mataku menghentikan gerak pedang yang sudah ada di depan mataku persis.

Sebuah tangan raksasa petir menahan pedang itu dan melemparnya menjauh dari diriku.

Deus duduk disampingku memerhatikan sosok Arfan yang masih ada di udara.

(Hebat, dia punya fundamental kekuatan yang hebat!) seru Deus di sela-sela aku mengencangkan kuda-kudaku.

Arfan menembakan dua pedang besarnya dalam seketika saat aku baru saja mengambil napasku lebih panjang.

"Jangan harap kau bisa istirahat!" seru dirinya yang juga ikut melesat kearahku dengan pedang besar berwarna biru tua dia genggam di tangan kirinya.

(Deus Control!) teriak Deus mengambil alih diriku saat melihat aura hitam pekat yang lebih besar didepanku.

Seluruh tubuhku dibalut oleh petir dan seperti Teleportasi, diriku berpindah ke petir lainnya yang menyambar keras.

Arfan mengejar seluruh petir milik Deus yang meyambar kesana kemari dengan efek samping setelah tebasannya yang menyebabkan buruan di area yang aku tempati bersembunyi karenanya.

Arfan dan Deus berhenti setelah pedang tiruan besar Deus beradu kencang dengan kibasan milik Arfan.

Keduanya mengambil jarak setelah hal tersebut.

"Setelah ini kau harus belajar melihat kepekatan aura, Yudhistira!" ucap Deus dengan tubuhku dan tentu saja saat ada di tangannya Harta itu berubah sesuai dengan imajinasinya.

"Kau seperti orang yang berbeda, tuan muda Yudhistira!" seru Arfan yang menengok diriku dengan seluruh pedang yang ada bergabung menjadi satu kesatuan.

(Itu adalah Resonansi tahap 3 miliknya, Black Weapon!) ucap Deus memberi tahu kepadaku tentang hal besar.

(Nexus milikmu bukan termasuk Black Weapon, dia masih High Grade Weapon saja!) jelas Deus yang memberiku informasi baru tentang tahapan Resonansi.

"Lawanlah dia, ini adalah sesuatu yang baru bagimu!) perintah Deus dan angin disekitar tubuhku berputar dan merubah menjadi Katana dengan 6 pedang yang melayang di udara.

"Sial, aku tidak bisa lama-lama disini!" keluh Arfan setelah melihat suatu pesan dari sistem yang mengatakan bahwa seluruh timnya sudah tereleminasi oleh Sleepy Boss.

(Fokus pada kekuatanmu, Yudhistira!) perintah Deus dan aku melesat kencang kearahnya dengan 6 pedang duluan mencoba menusuk sosok Arfan yang terpaku diam tanpa sedikitpun gerakan.

"Tornado Strike!" ucap Arfan pelan dan pedang yang tadi menyatu terbelah didepan mataku dan ke-empat pedang itu berputar disekitarnya mem-block pergerakanku secara cepat.

(Menjauh, cepat!) seru Deus yang memintaku untuk menjauh dari area itu dan beberapa saat begitu cepat putaran pedang itu semakin cepat dan membentuk tornado besar yang menerjang daerah itu.

"Defense x Flyers!" teriak diriku menciptakan barrier dari pedang dan petir saat tornado itu menyapu bersih seluruh area di sekitar sini.

"Sialan kau! area of effectnya terlalu besar, Bangsat!" ucap seseorang kelas A yang baru saja melihat Pertarungan sebesar ini.

Seluruh arena di area ini benar-benar terombang-ambing dan banyak buruan perlahan hancur dilibas oleh Tornado besar yang diciptakan oleh Arfan dengan empat pedang besar yang menjadi kincir raksasa pembawa tornado tersebut.

Anak kelas A dari kelas Knight terlihat berdiri dibawah tornado besar itu tanpa perlindungan sama sekali, dia menatap angin besar itu dan tangannya kini mengeluarkan aura yang membentuk dua buah kepalan raksasa

"Oiiii, Hentikan BANGSAT!" teriak maki anak tersebut yang membenturkan tangan raksasa tersebut kearah tornado besar itu.

/DUARRRRRRRRRRRR

Ledakan besar terjadi begitu hebat, Arfan segera menghentikan serangannya seketika saat ledakan tersebut muncul.

[Grup A kelas B Hero Mendapatkan point sebesar +56.760P]

"Sialan kau. Menghabisi buruan di area ini tuh curang bangsat!" teriak pria bertubuh kecil dengan dua tangan raksasa menjadi wujud kekuatannya.

[Grup C kelas C Hero mendapatkan point sebesar +34.123 P]

[Grup D kelas A Knight mendapatkan point sebesar +23.716 P]

"Siapa kau bajingan! Menganggu pertarunganku!" teriak Arfan kepada pria tersebut mendekat kearahnya dengan wajah marah kepada sosok anak kecil itu.

"Aku adalah Regg, knight yang akan menjadi paling hebat di dunia ini!" teriak dirinya dengan diri yang berbinar-binar dan menyalami Arfan.

Aku mematikan kemampuanku dan seluruh pedangku menyatu menjadi Pedang Nexus kembali.

"Kau juga! Kalian gila apa sesama peserta saling mengeliminasi!" teriaknya kepadaku, aku segera kontakan mata dengan Arfan yang sama-sama sebal dengan suara cerewet bocil satu ini.

"Wah, wah, kalian malah ribut hal kecil!' ucap anak kelas A yang mengikuti Arfan sejak awal test.

"Bukankah kita harus mengeliminasi Sleepy Boss yang ada di Area F?" lanjutnya dan berdiri disamping Arfan.

"Sleepy Boss? Apa itu!" ucap Regg kepada pria yang baru datang tersebut.

"Dia boss yang dibangunkan oleh bajingan ini!" seru Arfan dan ketiganya memandang diriku seksama.

/Warning warning, The Sleepy Boss memasuki Area D, diharapkan untuk mengevakuasi diri kalian!

"Ayo kita kabur, Arfan." ucap anak kelas A setelah melihat posisi Boss lebih dekat dari perkiraan mereka semua.

"Tidak, aku akan membantai dirinya!" ucap Arfan dan dia melompat ke udara seraya seluruh pedang ya membentang dan menjadi sayap baginya untuk terbang.

"Knight terbaik di dunia tidak mungkin akan kabur, aku akan membantumu, Bangsat!" teriak Regg dengan dua tangan raksasa membalut tangannya dan mengepal begitu kuat ditangannya.

"Ahhh, terserah kau lah, Rifan saja tidak kuat menghadapi mereka." ucap anak kelas A itu pergi dan mundur dari tempat itu menuju Area C.

"Aku dan Rifan lebih kuat aku, sialan!" ucap Arfan sebelum orang itu pergi dan hanya sisa kami bertiga di area F menyambut kedatangan Sleepy Boss.

[The Sleepy Boss: Ragmanta!]

[Extra Mission: Basmi Ragmanta!]

[Reward: +100.000.000 P]

[Level: Nightmare]

"Lebih susah dari King of Forest itu sendiri." seru diriku dan berdiri disamping kedua orang itu dengan 6 pedang yang sudah terbang dan satu katana aku genggam secara kuat.

[Dungoen: The Forest, Time: 30:00:26]