Flora masih mengingat kenangannya bersama Radit, dia ingat saat Radit memperkenalkan dirinya kepada Nenek.
*****
Nenek : "Radit, siapa gadis cantik ini?"
Radit : "Nek, dia gadis yang sering aku ceritakan pada nenek"
Nenek : "Oooh, jadi ini gadisnya? Cantik sekali"
Flora : "Terima kasih Nek, senang bertemu dengan Nenek"
Nenek : "Siapa namamu?"
Flora : "Flora Nek, panggil saja Flo"
Nenek : "Nak Flo, ayo masuk"
Flora : "I...iya"
Merekapun berbicara di dalam...
Nenek : "Radit, ambilkan minum ya"
Radit : "Iya Nek" ucapnya sambil pergi ke dapur
Flora : "Ternyata rumah kalian tidak jauh ya dari rumahku"
Nenek : "Iya, kamu sering sering saja datang kemari, jangan malu malu ya?"
Flora : "Hhee, i..iya Nek"
Radit : "Ini minumannya"
Flora : "Terima kasih"
Nenek : "Kamu sudah pernah menceritakan soal Nenek ke Nak Flora?"
Radit : "Sudah kok Nek"
Nenek : "Kamu pasti merasa aneh karena suasana rumah ini kan?"
Flora : "Iya Nek, rumahnya agak... menyeramkan ya,hhe"
Nenek : "Karena kesini sering ada yang datang tak di undang, makanya suasana rumah ini sangat mencekam dan terasa gelap"
Flora : "Radit sudah menceritakan segalanya tentang Nenek padaku, apa... Nenek tidak takut bisa melihat hantu?"
Nenek : "Tidak, mereka tidak menyakiti kita selama kita baik pada mereka"
Flora : "Bagaimana dengan wajah mereka Nek?"
Nenek : "Wajah mereka terkadang menyeramkan, tapi tergantung pada diri kita juga, jika kita tulus kepada mereka... Wajah mereka akan terlihat seperti manusia biasa"
Flora : "Waahh, Nenek hebat ya bisa menghadapi mereka, jika aku pasti tidak akan sanggup, hhe"
Radit : "Kalau aku hantunya kamu tidak akan sanggup juga?" Candanya
Flora : "Issshh, kamu ini"
Radit : "Aku serius, kalau aku jadi hantu... Apa kamu bakal takut? Tentu tidak dong yaa, karena aku akan menjadi hantu tertampan yang pernah kamu lihat"
Flora : "Ya aku tidak tahu, pokoknya kamu tidak boleh jadi hantu, titik!"
Radit : "Hahaha, iya iya"
*****
Flora : "Radit, kamu benar... Kamu adalah hantu tertampan yang pernah aku lihat:) Dan aku sama sekali tidak takut saat melihatmu, bahkan dari awal aku bahkan tidak sadar jika kamu adalah hantu, ini sangat lucu tapi juga sangat menyedihkan:( Dan sekarang aku sudah ingat, keluarga yang kamu ceritakan bisa melihat hantu itu adalah Nenek. Besok... aku akan menemuinya"
Keesokan harinya, Flora menemui Neneknya Radit...
Flora : "Permisi..."
Nenek pun keluar...
Nenek : "Nak Flora?! Ya ampun" ujarnya sambil memeluk Flora
Flora : "Apa kabar Nek?"
Nenek : "Baik sayang, ayo masuk"
Merekapun berbincang di dalam...
Flora : "Nek, maafkan aku ya, selama ini aku sudah melupakan Radit:("
Nenek : "Tidak, kamu jangan minta maaf, ini bukan salah kamu. Itu memang konsekuensinya, Radit harus membawa Kamu dari kegelapan, itulah kenapa kamu hanya lupa pada Radit"
Flora : "Radit sudah berkorban banyak untukku Nek, tapi aku tidak bisa melakukan apapun untuknya:("
Nenek : "Kamu bisa melakukan sesuatu untuk Radit"
Flora : "Apa Nek?"
Nenek : "Bukan hanya untuk Radit, tapi untuk semua teman temanmu yang menjadi korban"
Flora : "Apa yang bisa aku lakukan untuk mereka?"
Nenek : "Kamu harus mencari tahu siapa sebenarnya yang ada dibalik insiden kebakaran itu? Radit belum bisa pergi karena dia belum mengetahui hal itu"
Flora : "Aku juga memang sudah berniat untuk mencari tahu Nek"
Nenek : "Besok, datanglah ke tempat insiden itu, siapa tahu kamu mendapatkan petunjuk disana"
Flora : "Baiklah Nek"