Keesokan harinya, Flora pergi ke sekolah. Dia sangat terkejut karena sekarang dia melihat sekolah yang selama ini dia datangi ternyata sekolah yang sudah tutup dan sudah tidak terawat lagi, keadaannya sungguh parah, semuanya terbakar tidak bersisa.
Flora : "Ya ampun! Jadi... Selama ini aku sekolah disini? Kenapa penglihatanku bisa salah? Kenapa kemarin kemarin aku melihat sekolah ini biasa saja"
Tiba tiba Flora melihat arwah teman temannya disana, mereka melihat ke arah Flora dengan tatapan kosong dan wajah mereka sangat pucat.
Flora : "K...kalian..."
Rekha : "Flo..."
Flora : "Rekha:(" ucapnya sambil menangis
Rekha : "Tolong kami Flo"
Flora : "A..apa yang bisa aku lakukan Rekha? Aku tidak tahu harus bagaimana"
Rekha : "Maafkan kami, kami sudah membuat penglihatanmu salah, kami membuatmu bersekolah lagi disini"
Flora : "Aku mengerti sekarang, kalian seperti itu karena kalian membutuhkan bantuanku"
Rekha mengangguk, lalu perlahan mereka menghilang dari pandangan Flora.
Flora : "Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?"
Tiba tiba datang seseorang memakai pakaian serba hitam dan wajahnya tidak terlihat karena memakai masker.
"APA YANG KAMU LAKUKAN DISINI?!"
Flora : "K..kamu siapa? Sepertinya aku pernah mendengar suaramu"
Flora pun ingat dengan orang itu, saat dia sedang menunggu grab, orang itu pernah mendatangi Flora di depan sekolah.
"SAYA DENGAR, AKHIR AKHIR INI SELALU ADA SEORANG MURID YANG MASUK KE SEKOLAH BURUK INI, KAMU BERSEKOLAH DISINI? HAHAHAHA! DASAR GADIS GILA"
Flora : "Siapa kamu sebenarnya?!"
"SAYA ADALAH AYAH DARI MURID SEKOLAH INI!"
Flora : "A... Ayah siapa?"
"KAMU TIDAK PERLU TAHU, YANG KAMU HARUS TAHU ADALAH... HANYA KAMU SATU SATUNYA YANG SELAMAT DARI INSIDEN ITU! DAN SAYA TIDAK TERIMA JIKA MASIH ADA YANG SELAMAT DISINI!"
Flora : "Apa?! Jadi.. kamu yang sudah membakar kelasku?"
"KENAPA? KAMU MARAH? AYO MARAH SAJA! SEKARANG... TIDAK AKAN ADA YANG BISA MENOLONGMU LAGI!"
Flora : "Kenapa kamu melakukan semua ini?! Apa alasanmu ha?!"
"HAHAHAHA! JIKA SEORANG AYAH ADA DI POSISI KU, MUNGKIN MEREKA JUGA AKAN MELAKUKAN HAL YANG SAMA!"
Flora : "Iya tapi apa yang terjadi pada anakmu?"
"MEREKA! TEMAN TEMANMU YANG SUDAH MEMBUAT ANAKKU MENINGGAL! MEREKA MENYIKSA DAN MEMBULLY ANAKKU SAMPAI MATI, KAU TAHU?!"
Flora : "A..apa?"
"APA KAMU TIDAK TAHU? DULU ADA MURID BERNAMA DIANA, DIA HANYALAH SEORANG GADIS KECIL YANG INGIN BELAJAR DISINI, TAPI... DIA BERNASIB MALANG KARENA MENDAPATKAN TEMAN SEPERTI KALIAN!"
Flora : "T...tapi aku tidak mengenal Diana Om, dulu aku murid baru disini, mungkin setelah Diana meninggal aku baru masuk sekolah ini"
"HALAHHH ALASAN KAMU! MESKIPUN KAMU TIDAK IKUT CAMPUR AKAN PEMBULLYAN ANAK SAYA, SAYA TETAP TIDAK TENANG JIKA TEMAN SEKELASNYA ADA YANG MASIH HIDUP!"
Flora : "Om... Dengarkan aku dulu, a..aku.. aku bisa melihat Diana"
"APA KAMU BILANG?"
Flora : "Semua teman temanku masih ada disini Om... termasuk Diana, karena semuanya merasa tidak tenang!"
"TIDAK MUNGKIN! KAMU PASTI HANYA MENAKUTI SAYA!" Ujarnya sambil terus mendekat pada Flora dan mengeluarkan sebotol minyak tanah untuk membakar Flora.
Flora : "Om bisa mempercayaiku, aku benar benar bisa melihat orang orang yang mati disini, sebaiknya om minta maaf pada mereka dan akui semua kesalahan om"
"KESALAHAN? MEREKA YANG BERSALAH, BUKAN SAYA! SAYA HANYA MENJALANKAN TUGAS SAYA SEBAGAI SEORANG AYAH, DENDAM SEORANG AYAH YANG ANAKNYA DI BULLY SAMPAI MATI!"
Flora : "Aku tahu bagaimana perasaan Om, tapi... Semuanya sudah selesai kan? Om sudah berhasil membalaskan dendam Om untuk Diana"
"TIDAK! SEMUANYA BELUM SELESAI, KARENA MASIH ADA KAMU YANG BELUM MATI, KAMU JUGA HARUS BERNASIB SAMA DENGAN MEREKA!"
Flora : "Om, aku yakin Diana tidak menginginkan ini dari Om"
Saat itu Ayah Diana langsung memukul kepala Flora dengan kayu sampai berdarah, akhirnya Flora pun tidak sadarkan diri.