Tiba tiba Radit muncul tepat di depan Flora saat Ayah Diana melemparkan koreknya, dan korek itu langsung padam meskipun tubuh Flora sudah di guyur dengan minyak tanah.
Flora : "R...Radit?"
Radit memandang Flora dan tersenyum...
Flora : "Biarkan aku mati saja Dit:( aku ingin pergi bersamamu"
Radit : "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi Flo, tidak akan terjadi apapun padamu:)"
Ayah Diana : "Sial! Kenapa koreknya malah padam?!" Ujarnya lalu mencoba menyalakan koreknya kembali, lalu melemparnya ke tubuh Flora
Radit memandang tajam korek itu, lalu tiba tiba apinya membesar dan malah menyala ke arah Ayah Diana.
Ayah Diana : "Ya ampun! Kenapa apinya malah menyambar ke arahku?!" Ujarnya panik
Flora : "Dit, jangan lakukan ini"
Radit : "Biarkan dia mati!"
Flora : "Radit, dia hanya seorang Ayah yang sedang mencoba memperjuangkan keadilan untuk anaknya, biarkan saja dia hidup"
Radit : "Tidak! Dia harus mati, nasibnya harus sama seperti kami, terbakar habis disini Flo"
Tiba tiba tali yang mengikat tubuh Flora langsung terlepas dengan sendirinya...
Flora : "Terimakasih Dit"
Radit tersenyum dan mengangguk...
Radit : "Maafkan aku Om, aku harus melakukan ini, karena... Teman teman yang lain ingin Om terbakar juga disini, seperti kami yang sudah dibakar hidup hidup oleh Om"
Ayah Diana : "K...kamu..." Ujarnya yang tiba tiba bisa melihat Radit
Radit : "Selamat datang Om"
Ayah Diana : "Kamu murid yang menyelamatkan dia kan?!" Ucapnya sambil menunjuk ke arah Flora
Radit : "Ya, aku adalah salah satu murid yang di bakar hidup hidup oleh Om disini"
Ayan Diana : "Kamu sudah mati, kenapa kamu hidup lagi ha?!"
Radit : "Bukan aku yang hidup lagi Om, tapi Om yang sudah menuju ke gerbang kematian, karena itu Om bisa melihatku"
Ayan Diana : "Tidak! Maafkan saya... Tolong keluarkan saya dari api ini! Aaaa....!" Teriaknya kepanasan.
Saat itu apinya hanya mengelilingi Ayah Diana, dan semua itu dilakukan oleh Radit dan semua korban kebakaran disana, hanya saja mereka tidak menampakkan wujudnya. Ayah Diana pun akhirnya mati disana, seluruh tubuhnya terbakar habis, hanya sisa tulang belulang saja.
Flora : "Ya ampun..."
Radit : "Maafkan aku Flo, aku harus melakukan semua ini:)"
Flora : "Jika ini bisa membuatmu tenang, tidak papa Dit"
Radit : "Bukan hanya aku, tapi semua yang menjadi korban kebakaran disini ingin pelakunya bernasib seperti kami, yaitu di bakar hidup hidup"
Flora : "Ya, aku mengerti"
Radit : "Sekarang, semuanya sudah selesai Flo, kami semua sudah bisa pergi dengan tenang"
Flora : "Apa kamu akan pergi?"
Radit tersenyum dan mengangguk...
Flora : "Bagaimana denganku? Apa kamu akan meninggalkan aku?"
Radit : "Jangan pernah merasa di tinggalkan, aku selalu ada disini" ujarnya sambil menunjuk ke hati Flora
Flora pun hanya bisa menangis mendengar ucapan Radit...