Saat membuka mata, Flora sudah dalam keadaan terikat di sebuah kursi. Matanya tertutup dan dia sangat ketakutan.
Ayah Diana : "Sudah sadar?"
Flora : "Tolong lepaskan aku Om"
Ayah Diana : "Tidak mungkin! Saya sudah menunggumu sejak lama, masa iya saya harus melepaskan kamu begitu saja hahahaha!"
Flora : "Om, sebaiknya sekarang akui semua kesalahan Om, supaya mereka bisa pergi dengan tenang"
Ayah Diana : "Saya tidak peduli mereka tenang atau tidak, yang saya inginkan adalah ketenangan anak saya!"
Flora : "Jika Diana memang dendam, dia pasti sudah melakukannya sejak lama, tapi dia tidak melakukannya Om!"
Ayah Diana : "Dia tidak melakukannya karena dia sudah mati! Dia tidak akan bisa melakukan apapun"
Flora : "Apa Om pikir kematian adalah akhir dari segalanya? Tidak Om! Justru kematian adalah awal menuju kehidupan yang abadi! Dan orang orang yang sudah mati bukan berarti tidak ada, mereka tetap ada Om.. hanya saja Om tidak bisa melihat mereka!"
Ayan Diana : "Halahhh banyak omong kamu!" Ujarnya kesal lalu mengguyur tubuh Flora dengan minyak tanah.
Lalu penutup mata Flora dibuka...
Flora : "Om, jangan lakukan ini aku mohon"
Tiba tiba angin langsung bertiup kencang, semua benda yang ada disana berhamburan kesana kemari.
Flora : "Ya ampun ada apa ini?"
Ayah Diana : "Lihat! Tuhan saja mendukung saya untuk melenyapkan kamu!"
Lalu saat itu Flora melihat Diana muncul di belakang ayahnya, dia menatap Ayah dengan tatapan kesedihan karena tidak ingin ayahnya melakukan dendam atas namanya.
Flora : "Diana?"
Diana : "Kenapa Ayah melakukan semua ini? Aku tidak menginginkan ini dari Ayah"
Flora : "Diana, aku sudah memberitahu ayahmu, tapi dia tidak mau dengar"
Ayah Diana : "Dasar anak gila! Akan ku bakar kamu hidup hidup disini"
Tiba tiba tubuh Ayah tidak bisa di gerakkan, dan itu karena pengaruh Diana.
Ayah Diana : "Kenapa tubuhku tidak bisa di gerakkan?!"
Flora : "Karena Diana menahan Om"
Ayah Diana : "Apa?! Tidak mungkin! Anakku pasti senang melihat aku membalaskan dendamnya, dia tidak mungkin menghalangiku!"
Flora : "Percayalah Om, Diana hanya ingin Om sadar atas kesalahan Om, dia tidak ingin apapun lagi"
Diana : "Flo, katakan pada Ayah... Semua teman temanku yang menjadi korban disini sudah meminta maaf padaku, dan aku sudah memaafkan mereka"
Flora : "Om, Diana bilang... Teman temannya yang menjadi korban disini sudah meminta maaf, dan Diana sudah memaafkan mereka"
Ayah Diana : "Tidak mungkin! Dia pernah cerita pada saya, jika dia tidak akan pernah bisa memaafkan mereka yang sudah membullynya!"
Saat itu Diana langsung merasuki tubuh Flora untuk bicara pada Ayahnya...
Flora/Diana : "Semua itu aku katakan karena aku sedang marah, tapi sekarang... Aku harus mengikhlaskan segalanya kan? Aku harus memaafkan mereka"
Ayah Diana : "D...Diana?"
Flora/Diana : "Iya Ayah, aku Diana, aku terpaksa memasuki tubuh Flora karena Ayah sangat keras kepala!"
Ayah Diana : "Diana anakku"
Flora/Diana : "Sekarang... Aku hanya ingin Ayah menyerahkan diri, akui semua perbuatan Ayah"
Ayah : "Tidak! Ayah harus membalaskan dendam pada mereka yang sudah membuatmu mati!"
Diana pun langsung keluar dari tubuh Flora, karena dia tidak bisa bertahan terlalu lama di tubuh orang yang masih hidup.
Flora : "Om sudah dengar apa kata Diana kan?"
Ayah : "D...dimana anak saya?! Kenapa suaramu berubah?"
Flora : "Diana meminjam tubuhku untuk membuat Om percaya jika dia ada disini!"
Ayah : "Apa kamu tahu, bagaimana Diana bisa mati? Dan kenapa saya bisa sampai dendam seperti ini kepada mereka yang sudah membully anak saya?!"
Flora : "Diana belum sempat memberitahuku Om"
Ayah : "Dua tahun yang lalu... Anak saya mati karena di siksa oleh beberapa teman kelasnya"
Flora : "Dua tahun yang lalu? Berarti sebelum aku masuk ke sekolah ini Om"
Ayah : "Saya masih ingat murid bernama Rekha, dia adalah ketua bully nya!"
Flora : "A..apa?! Rekha..."
Ayah : "Anak saya sering mengeluh, dia sering di pukul, di peras, dan di jadikan babu oleh mereka! Tapi bodohnya saya... Saya membiarkan semua itu terjadi! Saya terlalu fokus bekerja untuk menyekolahkan Diana supaya dia bisa menjadi anak yang berhasil, saya tidak ingin dia menjadi seperti saya yang sulit mencari pekerjaan yang layak dan selalu di rendahkan! Hingga akhirnya, Dua tahun yang lalu... Saya mendapat kabar jika anak saya di temukan meninggal di kamar mandi dalam keadaan penuh luka lebam, dan saya sudah tahu, yang melakukannya adalah Rekha dan teman temannya! Pihak sekolah membiarkan kasus ini, mereka tidak bertanggung jawab karena kami hanya orang kecil! Karena itu... Saya dendam kepada seluruh pihak sekolah dan murid sekelasnya Diana, sekarang kamu paham kenapa saya bisa sampai sedendam ini?!"
Flora terdiam...
Ayah : "Jawab saya!!! Apa saya tidak berhak memperjuangkan keadilan untuk anak saya?!"
Flora : "Aku turut prihatin atas semua yang terjadi Om, aku benar benar tidak tahu insidennya Diana, karena aku murid baru di sekolah ini"
Ayah : "Saya tidak peduli, kamu harus tetap mati!"
Flora : "Jika memang nasibku harus sama dengan mereka, aku siap Om! Silahkan, bakar aku sekarang"
Ayah Diana langsung mengeluarkan korek api lalu menyalakannya, dia melempar korek yang sudah menyala itu ke tubuh Diana.