Chereads / Menikahi Ratu Iblis / Chapter 2 - Menikahi Ratu Iblis

Chapter 2 - Menikahi Ratu Iblis

Pagi hari pun Tiba Ryan dan Ellie mendaftarkan diri mereka ke akademi sihir milik manusia Status disekolah ini dibedakan ke beberapa kelompok pertama ada kelompok kesatria yang berfokus pada pembelajaran pedang yang kedua kelompok sihir sebelum siswa masuk ke jurusan ini siswa akan diukur kekuatan sihir nya layak atau tidak yang ke tiga kelas pengrajin siswa yang tidak memiliki kekuatan magis maupun ilmu pedang akan ditempatkan di kelompok ini ,Ellie mendaftar dan dia berhasil menyabet 2 jurusan sekaligus sihir dan kesatria sementara itu Ryan yang tidak diterima di kedua jurusan unggulan hanya masuk ke jurusan Pengrajin Ryan bersedih hati dan merasa tidak pantas untuk menjaga Ellie

Tapi suatu malam Ryan Tiba Tiba memiliki sebuah Skill unik yaitu pengembangan Skill ini bisa menciptakan material apapun asal permata contoh nya ada di dunia sihir ini ada 6 permata (Api,Air,Angin,Tanah,Petir,Kegelapan) Mendapatkan permata di dunia ini sangatlah mudah tetapi harga satu permata saja sangat mahal Ryan punya ide Untuk Menambang sendirian ke tambang tua disana ada permata Api dan Angin para pedagang sudah melarang dia untuk pergi kesana tetapi Ryan berkata sudah ada rencana Singkatnya Ryan meminta bantuan Ellie untuk menjaganya kalau saja ada monster di tambang tua dan benar ada monster serigala berkepala dua di tambang tua itu dengan secepat kilat Ellie menebas kepala serigala dan ekornya agar serigala benar benar mati

Ryan : fyuuuh, untung saja ada kau Ellie kalau tidak sudah bagaimana nasibku

Ellie : sudahlah ayo masuk dan cari permata untukmu

Merekapun masuk ke tambang tua dan benar saja ada beberapa permata disini walaupun jumlahnya sedikit Ryan menemukan permata Api Angin Dan Tanah betapa beruntungnya permata tanah ada disini kukira hanya permata Api dan Angin saja

Ryan kemudian menggunakan Skill unik nya permata yang ada ditangannya diubah menjadi cincin semua yang masing-masing mempunyai elemen nya masing-masing yaitu Api Angin Dan Tanah walaupun Ryan bukan ahli sihir atau pedang setidaknya dia bisa menggunakan sihir elemen untuk sekarang dia harus bisa mengontrol nya

Ryan : Baiklah sekarang aku akan mencoba kekuatan ini aku akan memulai dari Api (Ryan tidak sengaja mengarahkan elemen Api yang besar ke hutan sehingga tidak sengaja membakar hutan)

Ellie : kau ini sedikit bodoh ya mana ada itu mencoba sebesar itu elemen yang kau keluarkan lain kali berlatih lah mengontrol nya

Ryan : baik,kali ini aku akan menggunakan elemen tanah dan akan kugabung dengan elemen angin sehingga akan menciptakan pasir baik akan kucoba (Ryan melepaskan elemen tanah lalu disusul elemen Angin seketika tanah yang padat menjadi butiran pasir lalu pasir itu diarahkan nya ke hutan untuk memadamkan api)

Ellie : lumayan juga kau otak udang dalan menyelesaikan masalah

Ryan : Hoho , gini gini IQ ku 150 Lo

Ellie : eeh , IQ?benda apa itu

Ryan : oh haha aku lupa ini dunia lain lupakanlah itu hal tidak penting,Ayo kita pulang menuju kota

Kemudian Ryan dan Ellie pulang dan bersiap menyambut hari pertama mereka di akademi

Akademi

Hari pertama pertemuan antara kelompok Kesatria, Sihir ,Pengrajin Dikelompok Sihir dan Kesatria ada siswa yang paling unggul dibidangnya masing-masing

Tampak disini kelompok pengrajin mendapatkan diskriminasi secara terang-terangan kelompok Sihir dan Kesatria pun memprovokasi kelompok Pengrajin ketua kelompok Sihir yang bernama Ryuji yang sangat angkuh dan Kelompok kesatria yang ketuannya bernama Odin kuat tetapi sombong dan ketua kelompok pengrajin Morvius dia kuat dan terlalu baik

Ryuji membuka percakapan

Ryuji : oi,kenapa kalian disini siswa yang tidak memiliki bakat kenapa kalian kesini pergi sana

Odin : haha, sadarilah posisi kalian

Morvius : wah tuan Ryuji dan Odin sangat ramah ya

Ryan :(darimana ramahnya palelu)

Odin : haha siapa namamu apakah kau ketua dari kelompok yang tidak bisa apa-apa

Morvius : Ya saya adalah ketua dari kelompok pengrajin tetapi tuan bisakah anda memanggil kami sebagai pengrajin saja

Ryujin : wah Odin ada yang marah sepertinya

Odin : haha Ryujin sampah seperti itu mana bisa marah

Morvius pun segera meninggalkan balai pertemuan dan semua kelompok pengrajin disuruh untuk mengikuti nya untuk kembali ke kelas pengrajin

Ryan : Apa ketua baik baik saja (sial, kenapa kau diam saja ketua apa yang kau pikirkan)

Morvius : oh tidak papa mereka memang benar kita kelas pengrajin tidak bisa apa-apa tetapi kita bisa membuat apa saja setidaknya kita masih bisa bermanfaat

Semua kelas pengrajin pun bersorak 'wahh ketua hebat banget aku jadi termotivasi deh'

Ryan : (apanya yang termotivasi kampreet)

Setelah menunggu di kelas selama 1 jam kemudian guru Pengrajin pun datang

Dan mengucapkan salam

Pak Sio : Hallo semuanya salam kenal aku adalah guru Pengrajin kalian namaku adalah Sio Aku akan membimbing kalian hingga jadi hebat

Istirahat pun tiba

Ryan menemui Ellie di kelas sihir untuk mengajaknya pergi makan tetapi dia dicegat oleh Ryujin

Ryujin : heh anak pengrajin kau cari siapa kenapa kau kemari ke kelas sihir sadarilah posisimu

Ryan : ( Si bang**d satu ini tidak sopan sama sekali) ahaha aku mencari Ellie

Ryujin : ha orang jelek seperti mu mau mencari Ellie memangnya dia mau menemui mu sampah pecundang

Ellie yang mendengar ucapan Ryujin seketika beranjak dari kursi nya dan menemui Ryan dengan ucapan yang bikin Ryan kaget

Ellie : Hai sayangku, apakah kau mau mengajakku pergi ke kantin sampai kau repot datang ke kelasku

Ryan : eee (Ryan disini setengah tidak percaya)

Ryujin : apaaa Apa sebenarnya hubungan kalian ini Aku kira Dia hanyalah cecunguk yang jadi pembantu Ellie

Ryan : (dengan bangga dan sedikit bergaya meledek) Hehe Ellie adalah Istriku

Ryujin : Mumusmustahiiilll

Ellie : langsung pergi yuk

Ryujin : apa apaan Dia itu pake pelet apa Padahal aku sudah suka dengan Ellie sialan tapi dia sudah menikah baiklah akan kuganggu kau cecunguk dan tidak akan tentram hidupmu

Lalu setelah sampai di kantin Ryan dan Ellie sangat canggung dan tidak ada percakapan diantara mereka Ryan mencoba membuka pembicaraan

Ryan : eee anu Ellie Kenapa kau memanggilku dengan sebutan itu di depan teman sekelas mu

Ellie : oh tidak apa apa aku hanya risih dengan Ryujin dia berusaha mendekati ku pada awalnya tetapi kau datang jadi kebetulan aku menyebutmu itu

Ryan : haha oh begitu ya (sudahlah jangan berharap lagipula ini hanya skenario)

Waktu istirahat pun habis Ryan dan Ellie kembali ke kelas masing-masing Ellie pergi tanpa sepatah kata dan Ryan pun sama mereka berdua jadi canggung gara gara masalah itu