Chereads / my love amira / Chapter 3 - bermain acting

Chapter 3 - bermain acting

Mira memandang kue ulang tahun hasil karyanya dengan perasaan bangga,bahkan tidak lupa untuk memotretnya sebelum diambil sama pembelinya.

jika kita mencintai pekerjaan kita ,maka akan sangat terasa mudah dalam mengerjakannya walaupun sebenarnya sulit.seperti mira yang suka membuat kue,tiba-tiba ide terlintas agar kue Mikey mouse nya terlihat menarik mira menambahkan permen coklat bergambar serupa dengan kuenya sebagai hiasan diatas kue itu

Hingga terdengar suara pria,pria yang sama waktu itu yang mengajaknya rujuk,pria yang membuat debaran jantung mira berpacu cepat namun menyesakkan.

Dialah Ryan, mantan suami dengan sorot mata yang teduh dan berkumis tipis yang tampak tidak rapi

Dulu mira selalu mementingkan penampilan pria itu saat masih jadi suaminya,karena mira lebih menyukai pria rapi dan wajah bersih dari kumis atau jenggot.mira memegang tangannya yang bergetar ,melihat penampilan Ryan yang kusut bahkan lebih berantakan dari waktu itu ketemu,itu membuat mira sedih ,

Apakah anisa gak mengurusnya?

Bukankah mereka baru dikaruniai anak yang seharusnya bisa membuat mereka bahagia?

Namun lihatlah,fisik Ryan yang kurus dan senyum yang dipaksakan,mata mira berembun namun segera ditepisnya rasa simpati itu,Ryan bukan siapa-siapa baginya

" apa kabar mir?" tanya Ryan dengan suara serak

"ngapain kamu kesini lagi mas,bukannya waktu itu sudah aku jelaskan" ujar mira pelan.agar tak terdengar oleh karyawan yang sedang menghias kue pesanan orang lain di dapur

"aku kangen mir,bisakah kita kembali bersama lagi" dengan tatapan memohon

"jangan ngaco "ucap mira memilih memasukkan kue kedalam box

"aku serius,ibu sudah mendapatkan apa yang dimau,dan aku gak mencintai anisa,hanya kamu mir yang aku mau"

"aku akan menceraikan ani,,,,"

"cukup mas,sudah aku katakan berulang kali aku gak mau kembali lagi sama kamu dan ingat anak itu tidak salah ,jadi jangan korbankan dia karena keegoisanmu.anak itu berhak bahagia punya keluarga utuh, orang tua lengkap ,sebaiknya mas pulang lupakan ucapanmu barusan"ujar mira ,hatinya sakit bagaimana bisa Ryan begitu mudah mengucapkan kata cerai?

Dulu saja mira sampai frustasi minta cerai agar terbebas dari tuntutan ibu mertua,tapi tetap saja Ryan tak mau menceraikannya.

saat itu mira sempat depresi karena tuntutan,tekanan,hinaan juga cacian mertua yang terobsesi ingin memiliki cucu,sungguh memuakkan.

"aku yakin kamu masih sayang ,masih cinta sama akukan mir,buktinya sampai sekarang kamu masih sendiri,jadi please kembalilah padaku"

"a a aku sudah punya calon suami"ujar mira dengan suara gugup.ryan tersenyum dia tahu mira berbohong

Tepat saat Ryan akan mengucapkan kata aldo masuk dan tersenyum saat menatap mira.aldo berfikir pria didepannya itu juga pelanggan seperti dirinya

"mas aldo ,tunggu sebentar ya" mira menyiapkan kue dan lilin,menaruhnya kedalam box itu

"mas Ryan kenalin ini calon suami aku"mira melirik aldo yang tampak terkejut, mira mengngangguk dan memberi tatapan memohon pada aldo agar mau membantunya,akhirnya aldo paham dan mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan dengan pria didepannya itu

"Aldo, calon suami mira"kata aldo yakin dan tegas, Ryan membalas jabatan tangan itu dengan cepat menarik tangannya lagi

"Ryan,mantan suami mira"balasnya.mira merasa aneh terlebih tatapan permusuhan antara aldo dan Ryan begitu mengerikan

"kita berangkat sekarang ya,karena acaranya satu jam lagi dimulai"ajak aldo.mira yang gak siap jadi gelagapan dan hanya mengngangguk terus berjalan ke dapur menitipkan toko sama karyawannya.

Lalu aldo mengambil box kue yang sudah diikat tali,sementara tangan satunya menggandeng tangan mira berjalan keluar dari toko kue miliknya meninggalkan Ryan yang masih memperhatikan mereka tanpa berniat pergi dari Sana.

Mereka sudah didalam mobil menatap Ryan yang masih didalam toko,pasti Ryan menebak kalau mira hanya berpura -pura, karena selama ini Ryan tak pernah melihat aldo sebelumnya bahkan Ryan tak pernah mendengar mira menyebut nama Aldo.

Aldo akhirnya melajukan mobilnya meninggalkan toko. mira tampak kalut menahan tangis,reflek aldo menyodorkan tisu dan tumpah sudah airmata mira.

"turun kan saya dilampu merah "masih dalam keaadaan sesenggukan,

"bagaimana kalau mantanmu masih ada ditoko"ucap aldo

"lalu aku harus gimana" seolah sudah putus asa, pasrah jika ketahuan berbohong pada Ryan

"bagaimna kalau ikut saya pulang,dirumah ada acara ulangtahun anak saya,nanti saya antar kamu pulang?"tawar aldo.

dan mira setuju karena tidak tau mau kemana dan mungkin benar kata aldo ,Ryan bisa saja menunggunya ditoko mengingat pria itu sangat keras kepala

"apa nanti tidak akan mengganggu"tanya mira

"tidak,apalagi jika kamu mau membantu saya"aldo tersenyum menenangkan mira

tiba-tiba mira menoleh kebelakang mencari sumber bau yang dari tadi mengganggu hidungnya.

"kenapa?"tanya aldo dan mira hanya menggeleng,aldo tau pasti mira mencium bau obat

"kamu mencium bau obat ya?kebetulan saya dokter bedah dan saya belum mandi jadi baunya masih nempel,maaf ya"aldo merasa tak enak dan mira hanya menggeleng dan tersenyum.

" hidung saya saja mungkin yang sedikit sensitif,biasanya aroma kue yang tercium,jadi kalo ada aroma lain agak aneh"ucap mira tak enak hati ,takut pria itu tersinggung

"kalau boleh tau kenapa kalian bercerai,maaf jika pertanyaanku mengganggumu,gak mau jawab juga gak papa"ucap aldo.

Aldo sebenarnya sangat penasaran sebab tadi melihat dari tatapan mereka masih ada cinta.

"saya tidak bisa punya anak,rahimku bermasalah sedang ibunya menuntutnya harus punya anak dari darah dagingnya sendiri,jadinya saya mengalah,dia sudah nikah dan punya anak, memang yang selama ini saya yang bermasalah"ucap mira dengan senyum getirnya

"rahimmu kenapa?"tanya aldo

"congenital uterine anomalies, awalnya tak terlihat berbeda dengan yang lain,tapi semakin lama rahimku semakin tidak normal"mira yakin tanpa menjelaskan aldo sudah paham.

"awal menikah apa tidak terdeteksi?seharusnya bisa diketahui "

"ya sudah diketahui tapi kata dokter masih bisa punya anak,dan nyatanya ya...,makanya saya ikhklas minta cerai daripada hidupku harus tertekan karena sebuah tuntutan."jawab mira

Aldo mengerti dan paham,dia menghargai keputusan sulit yang diambil mira,

Mobil aldo sudah sampai di halaman rumah yang cukup besar dan megah,

Seorang putri berlari menyambut ayahnya,wajahnya cantik rambut panjang digerai,baju warna putih simpel tapi elegan.

"papa"teriaknya tanpa bertanya mira tau itu pasti Monica anak aldo

Mira masih berdiri disamping mobil Ketika aldo memeluk monica dan merengkuhnya dalam gedongannya.yang akhirnya monica minta diturunkan dari gedongan sang Ayah

"mama"monica memanggil mira,dan tanpa lama gadis kecil itu berlari memeluk mira dan menangis

"mama datang,papa ,doa ica terkabul terima kasih tuhan"teriak anak itu begitu bahagia.tapi tidak dengan mira gugup bingung lalu menoleh ke arah aldo.

Aldo menghela nafas bagaimana cara menjelaskan ke ica kalau mira bukan mamanya

Mira maraih tubuh ica untuk digendong ,anak itu masih menangis, membuat mira sedih,trus memeluknya erat.

semua itu tak luput dari pandangan semua orang yang ada disana,tak terkecuali nenek dan kakek ica.

saat potong kue mira mendapat suapan kedua setelah aldo dan berakhir dengan foto bersama begitu juga mira tak lepas dari pandangan ica

Hingga acara selesai ica sama sekali gak mau pisah dari mira,terpaksa mira bertahan lebih lama,karena ica minta tidur bareng mira.bahkan saat tidurpun jari tangan mira dalam genggaman gadis kecil itu,katanya takut mamanya pergi lagi.segitunya anak itu ingin punya mama rindu kasih sayang seorang ibu membuat hati mira berdesir,andai dia bisa melahirkan

setelah ica terlelap begitu pulas baru mira pamit pulang.

"ayo saya antar kamu pulang " ajak aldo

"tidak usah,saya naik taxi saja"mira merasa tidak enak

"sudah terlalu malam, dan ada yang mau saya omongin"aldo malangkah lebih dulu, dan diikuti mira setelah pamit sama orang tua aldo

"maafkan anak saya,merepotkanmu tadi"kata aldo

"tidak ,saya suka ica juga jadi jangan merasa terbebani,lagian kamu tadi sudah nolongin saya juga"ujar mira

"tapi bagaimna kalau besok ica nyari saya lagi"jujur mira gak tega jika bener anak itu menangis mencari dirinya, karena tadi sempat janji gak akan pergi lagi.

"gak usah khawatir, besok saya akan jelaskan padanya,semoga dia mau mengerti"ucap aldo.dan mereka sudah sampai namun cuma di jalan besar karena rumah mira harus masuk gang dan mobil tidak bisa masuk.

"Terimakasih sudah mengantar saya pulang "ucap mira

"sama -sama," aldo melajukan mobil dan mira berjalan menuju rumahnya