Chereads / my love amira / Chapter 5 - monica sakit

Chapter 5 - monica sakit

Malam ini aldo sengaja pulang cepat,meskipun pulang awal ya pasti saat semburat senja berganti malam,karena kesibukannya sering pulang hingga larut malam membuat putrinya kesepian hingga begitu merindukan ibunya

Namun dia tak bisa apa-apa,karena janjinya sebagai seorang dokter dan mengabdi diri di rumah sakit yang cukup besar

"monica" panggil aldo yang melihat anaknya kembali duduk di teras rumah,merentangkan kedua tangannya namun tak ada tanggapan dari anaknya yang biasanya akan berlari menyambutnya,anak itu trus memandangi mobil papanya siapa tau mamanya belum turun,namun anak itu kecewa tak mendapati papanya membawa mamanya pulang

"ica sudah makan"tanya aldo

"sudah" jawab ica pelan

"sekarang ica ganti baju dulu,nanti papa kekamar ica,papa mau mandi dulu bau obat "ucap aldo,hanya dijawab anggukan lemah,

Setelah mandi aldo kembali kekamar ica

"ica kenapa nangis sayang"tanya aldo sambil mendekap anaknya yang terisak

"kangen mama pa"kata ica

"sayang ,mama ica ada disurga "aldo gak tau harus gimana hanya kata-kata itu yang bisa diucapkan

"ica pingin nyusul mama kesurga pa"ucap ica masih dalam keaadaan menangis,

"ica gak boleh ngomong gitu sayang,"aldo gak tahan denger is isakan ica yang begitu menyayat hati.

"ica pingin tidur,makan,main sama Mama" oceh ica kembali menangis, aldo sudah tidak sanggup menjawab pertanyaan ica,hanya membelai rambut ica dengan mata berembun,hingga ica tertidur karena kelelahan menangis.

Dalam tidur ica menggigau memanggil mamanya,aldo menangis, tak menyangka putrinya semakin merindukan ibunya setelah ketemu amira.aldo juga gak mungkin terus merepotkan mira dan berpura-pura jadi ibunya.

Aldo bimbang antara menghubungi mira atau tidak,aldo takut mengganggu ,aldo gak mau menyeret mira dalam masalah dikeluarganya,karena dia orang asing.

dia sendiri juga tahu kalau mira masih mencintai mantan suaminya,dari tatapan mata dan tingkah lakunya aldo bisa menebak masih ada cinta diantara mereka sama seperti dirinya masih terbayang akan istrinya, seperti saat ini seolah istrinya datang menemaninya Kala hatinya gundah.

Sudah hari ketiga ica belum sembuh ,panasnya naik turun bahkan sempat kejang, ahkirnya aldo membawanya kerumah sakit. Asih memangku ica dikursi belakanga,saat mobil telah sampai diparkiran, ic mendadak kejang lagi membuat aldo terkejut panik,meski seorang dokter sudah biasa saat menangani pasien kejang,namun ketika yang dihadapi keluarga bahkan anak sendiri dia merasa luar biasa paniknya.

Digendongnya ica berlari cepat menuju ruang UGD,segera ditangani oleh dokter,dan seorang suster menyuruh aldo menyikir agar tidak mengganggu dokter dalam pemeriksaan,karena aldo terus memegangi tangan mungil ica sambil terus memanggil nama anaknya yang tak sadarkan diri

Aris,teman aldo juga seorang dokter yang kebetulan berjaga diruang UGD yang saat ini sedang menangani ica yang kejang.setelah melewati fase kejangnya anak itu dipindahkan keruang rawat khusus anak,sementara seorang suster membawa sempel darah ica untuk dites di laboratorium

Ica sudah dikamar dengan mata masih terpejam hanya ditemani asih duduk disamping ranjang,sementara aldo diluar duduk di bangku sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya,hatinya hancur melihat keadaan anaknya

Dia gak tau apa yang harus di lakukan?setiap malam ica menyebut nama mama dan ingin ikut dengan mamanya.

"sudah jangan khawatir ,ica sudah baik-baik saja"ucap aris yang sudah duduk disamping aldo menepuk pundak sahabatnya yang tampak begitu rapuh.

Ini untuk pertama kalinya setelah kepergian istrinya aldo memperlihatkan wajah itu lagi,aris melihat aldo dengan wajah ketakutan dan pucat pasi,aris tau apa yang dirasakan aldo saat ini,hanya ica yang dimilikinya saat ini .

"aku takut banget ris,bagaimna demamnya yang gak terlalu tinggi membuat dia kejang seperti itu,aku takut banget"ucap aldo bahunya sedikit bergetar,siapa yang shok,panik saat anaknya dalam keeadaan kejang seperti itu

"dia harus dibawa ke psikolog anak al,harus cepat ditangani ,perasaannya tertekan apalagi usianya yang masih kecil,itu yang bisa aku sarankan dari pembicaraan kita tadi siang"ucap aris mengingat cerita aldo tentang ica yang memanggil mamanya setelah pertemuannya dengan amira ,aris juga pernah melihat mira saat ulangtahun ica waktu itu

"atau....kamu hubungi mira suruh dia kesini,aku yakin ica membutuhkanya saat ini,kurasa mira bisa mengerti"lanjut aris.aldo menggeleng bertanda tidak setuju

"aku gak mungkin terus-terusan melibatkan dia dalam masalah ini ris"tolak aldo

"lalu kamu akan membiarkan anakmu meratapi nasibnya seperti ini?bahaya untuk psikologisnya al"ucap aris.hingga dikagetkan asih yang tiba-tiba keluar dengan panik

"pak,ica...ica terus menggigau pak"ucap asih,tanpa kata aldo segera berlari menuju ranjang anaknya yang diikuti aris juga.bibir icar tampak bergetar tapi matanya masih terpejam.

"ica,ini papa sayang,bangun Nak,"panggil aldo ,ica masih terus bergumam

"mama,mama jemput ica ma,ica mau ikut mama ,ica mau sama mama"igau ica masih dengan mata terpejam suaranya begitu jelas membuat aldo meneteskan airmata.

dilepasnya pegangan tangan ica lalu berbalik menatap aris

"aku titip ica,aku mau jemput mira"ucap aldo tanpa menunggu jawaban aris aldo berlari keluar .

Aris tahu hanya mira saat ini yang dibutuhkan ica,tidak ada yang lain,mira adalah sosok yang lembut penyayang mungkin ica bisa merasakan kasih sayang dari mira,hingga ica merasa tertekan tanpa kehadiran mira

Aris masih diruangan ica,gadis itu masih menggumamkan kata-kata gak jelas meski matanya terpejam hingga datang seorang perawat datang membawakan hasil laboratorium dan aris melihat hasilnya,kondisi ica memang tidak baik-baik saja.

Waktu sudah hampir pukul sembilan malam aldo tiba didepan toko mira,tapi sudah tutup.akhirnya aldo menelpon mira,tepat during deringan ketiga mira menerima panggilannya

"halo"sapa mira

"ra,ini aku aldo"ucap aldo

"mas aldo,ada apa mas?"tanya Mira

"kamu sudah pulang ya,bisa kita ketemu sekarang?"tanya aldo

"ia mas,saya sudah pulang, bisa,mas jalan kearah kanan dari toko disitu nanti ada gang perumahan,blok B mas bisa tunggu disitu"terang mira

"baik,saya tunggu disitu "kata aldo

Mira segera ganti pakaian yang lebih rapi,karena tadi sudah pakai baju tidur,merapikan rambutnya yang sedikit berantakan lalu pamit ke orang tuanya

"mau kemana ra udah malam"tanya ibu mira

"ketemu teman bu didepan gang"kata mira.mira keluar dari rumah ternyata aldo sudah sampai duluan.aldo melambaikan tangannya mira menghampiri aldo.

Melihat wajah aldo yang kusut tampak begitu kelelahan, mira sudah menebak pasti ada sesuatu yang gak beres dengan ica

"mau masuk dulu mas"tanya mira karena gak enak dilihat tetangga jika ngobrol diluar

"gak usah ra,aku buru-buru "kata aldo"saya mau minta bantuan boleh?"ucap aldo

"boleh ,mau minta bantuan apa mas"tanya mira

"ica sakit ,sekarang ada dirumah sakit dia mencari mamanya,bisakah kamu....."

"astaga,mengapa baru bilang sekarang mas"sela mira saat aldo belum selesai bicara.

"saya ambil tas dulu sekalian pamit orangtuaku"tanpa menunggu jawaban aldo,mira gegas berbalik pulang wajahnya menyiratkan kekhawatiran,aldo tidak menyangka dengan respon mira padahal aldo belum mengucapkan maksudnya datang mencari mira untuk apa,ternyata mira wanita yang baik begitu peka dengan keaadaan.

Setelah mira keluar mereka langsung menjuju rumahsakit

"sejak kapan ica sakit mas"tanya mira saat sudah dalam perjalanan

"sehari setelah ulang tahun"jawab aldo

"seharusnya mas bilang biar aku bisa menemani dan memberi pengertian padanya"ucap mira,firasatnya ternyata benar beberapa hari pikiranya tidak tenang teringat ica terus ternyata dia sakit

"saya takut mengganggumu dengan kehadiran ica"balas aldo pelan tapi masih bisa didengar oleh Mira

"saya tidak terganggu,saya menyukai ica dia anak yang baik dan pintar,justru saya akan merasa bersalah jika tak bisa membantu padahal saya bisa"ucap mira

Aldo menoleh kearah mira begitu juga mira hingga pandangan mereka bertemu,tapi mira buru-buru mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Setelahnya tak ada lagi obrolan diantara mereka selama perjalanan,hingga mobil yang dikendarai sudah sampai diparkiran rumah sakit.