Aldo membuka pintu ruang rawat ica,anak itu masih berbaring diranjang dengan mata terbuka,sepertinya aris sedang mengajaknya berbicara bibirnya pucat matanya terlihat sayu
"ica"panggil aldo ,ica menoleh begitu kentara bahwa dia bener-bener sedang sakit.Mira menggeser tubuhnya sendiri yang ada dibelakang aldo agar ica bisa melihatnya seraya melambaikan tangannya
"mama"panggil ica suara seraknya membuat mira berjalan cepat menghapiri ica meraihnya dalam pelukan.
begitu juga ica mengeratkan pelukannya.ica terisak dalam pelukan mira, membuat mira semakin ikut sedih,eratnya pelukan mereka membuktikan bahwa mereka saling merindukan terutama ica.
Aris mengajak aldo keluar ruangan ada yang mau di ssmpaikan
"ini hasil laboratoriumnya,ternyata ica terkena thypus,bagaima bisa?kamu tahu penyebabnya karena stres dan pola makan yang tidak teratur"ujar aris,aldo memperhatikan kertas itu,dia sangat tau semua itu
"asih bilang memang makannya gak teratur akhir-akhir ini dan sering memikirkan mamanya itu yang membuat dia stres"jelas aldo
"kamu tahu,ketika bangun tadi ica melambai lambikan tangannya keatas dan bilang 'ica ikut mama' seolah ada yang mengajaknya pergi"tutur aris
"serius"tanya aldo tk percaya
"ya,makanya aku segera menggendongnya ,aku bilang kalau kamu lagi jemput mamanya dan dia mulai tenang lagi"ucap aris
"Terimakasih ris"
"saranku al,nikahi mira aku rasa ada kecocokan diantara mereka jadi ibu dan anak"saran aris
"tapi pernikahan bukan untuk main-main ris,aku gak mau nyakiti perasaaan mira"aldo merasa ini tidak adil jika harus mengorbankan orang lain untuk kepentingan keluarga sendiri,aldo bukan orang yang egois,tapi keadaan yang tidak mendukung
"perasaan itu akan hadir jika kalian sering bersama,yang terpenting sekarang adalah ica.aku yakin dia wanita yang baik dia akan menerimamu jika ini ada hubungannya sama ica"ucap aris
Aldo tak menjawab saran aris ,saat ini pikirannya bener-bener kalut.
"ibumu sudah tau keadaan ica belum?"tanya aris
"sudah,besok pagi mungkin pulang sekarang sedang diluar kota mereka"jawab aldo,
Ibunya aldo memang jarang dirumah selalu ikut kemana ayahnya pergi ataupun lagi dinas keluar kota
Sama seperti aldo ,ayahnya merupakan seorang dokter senior,hanya saja beda rumah sakit dan ayahnya lebih sering menjadi pengajar dibanding berada diruang bedah.
Aris meninggalkan aldo karena harus kembali berjaga, sementara aldo kembali keruang rawat putrinya.Melihat mira yang memeluk ica ikut berbaring diranjang sungguh pemandangan yang sulit untuk membuat satu keputusan.
Aldo mendekati ranjang,membangunkan mira agar pindah ranjang yang lebih besar,
"ra,bangun pindah kesana "ucap aldo menunjukan ranjang yang ada disisinya
"tapi ica gak mau lepas"bisik mira takut ica terbangun
" saya akan pindahkan dia juga"ucap aldo,mira pun menggangguk
"ra malam ini saya minta kamu menginap ya temani ica"pinta aldo
"ia mas,saya akan menemani ica sampai kondisinya sembuh total"jawab mira tulus
"terima kasih ra,maaf selalu merepotkanmu"kata aldo merasa tak enak
"sama-sama mas,saya tidak keberatan saya sepertinya juga mulai menyayangi ica"jawab mira mengelus rambut ica pelan dan dibalas senyuman oleh aldo
Aldo menyuruh asih pulang setelah memesankan taxi untuknya dia sendiri berbaring disofa panjang yang ada diruangan itu,menutup matanya dengan lengannya.bayangan Lisa selalu menghantuinya sampai saat inipun belum bisa melupakan rasa cintanya terhadap wanita itu,entah sampai kapan rasa kehilangannya itu terus menghimpitnya.
"mas,ica selalu memanggil saya mama,apa mas keberatan jika saya membahasakan diri saya dengan kata mama juga?"tanya Mira.saat ini mereka tengah makan siang dikantin rumah sakit ,karena ibu aldo sudah datang makanya mereka bisa meninggalkan ica
Keadaan ica sudah membaik,bisa dibilang ajaib. melihat kemarin sempat drop dan kejang, sekarang sudah terlihat berseri diwajah ica.Aldo menyadari bahwa anaknya itu begitu merindukan ibunya,siapa lagi kalau bukan mira yang dianggap mamanya
"saya tidak keberatan ra"ucap aldo,mira pun tersenyum mendengar jawaban aldo
"ra,saya mau mengatakan sesuatu tapi sebelumnya saya minta maaf jika saya egois,tapi maukah kamu menikah dengan saya?demi ica"kata aldo yang sudah mantap dengan keputusannya.mira yang mendengar jadi tersedak bubur,aldo buru-buru menberikan minum botol ke mira
Aldo melihat mira yang terkejut,takut kalau mira menolak,aldo sendiri sudah mempertimbangkan matang-matang.Tadi pagi sebelum mira bangun ibunya datang,melihat pemandangan diatas ranjang mira yang memeluk ica dengan erat.yang akhirnya mengajak aldo keluar ruangan duduk didepan ruangan ica.Suasana masih pagi,Hawa dingin sedikit menyergap kulit, ibu aldo mengalihkan pandanganya ke putranya yang masih tampak ngantuk karena kelelahan juga banyak pikiran
"al,kenapa kamu tidak menikahi mira saja?mama tau kalian baru kenal,namun mama merasa dia adalah ibu yang baik untuk ica,kamu gak bisa menjadi Ayah sekaligus ibu untuk ica.mama yakin mira pasti menyayangi ica seperti anak kandungnya"ucap ibu aldo mengngusap lengan anaknya memberi semangat dan kekuatan untuk putranya.
Saran mama sama seperti saran aris kemarin,hatinya bimbang oleh sebuah tekanan,di satu sisi dia ingin putrinya bahagia disisi lain dia merasa ini salah ,tidak seharusnya mira ikut menanggung beban yang dideritanya.menikah dengan orang yang tidak dicintainya itu jelas sulit
"aku pikirkan dulu ma"jawab aldo.dan diangguki oleh ibunya,kemudian ibu aldo kembali kedalam meningglkan aldo sendiri .Saat ini aldo tengah dilema bayangan ica yang menangis sampai kejang hanya karena selalu menanyakan Ibunya dan aldo gak bisa melihat itu lebih lama.
Lalu disinilah mereka dikantin rumah sakit,mira mengahabiskan minuman yang tadi diberikan aldo,sungguh dia sangat terkejut dengan apa yang barusan aldo utarakan
Mira juga dalam kondisi dilema, mengingat kemarin dia mendapat pesan dari nomor yang tak dikenal pesan dari anisa istri Ryan yang isinya bahwa Ryan telah menalaknya karena masih mencintai mira dan mau kembali padanya,anisa marah dipesan itu dia memaki mira dengan kata-kata kasar,bahkan sampai menyebut mira pelakor perusak rumah tangga orang.
Demi apapun tak ada niatan mira untuk merebut Ryan kembali meski dia akui masih ada sisa cinta dihatinya,tapi mira tak mau Ryan bercerai karena mereka sudah ada anak ,mira tidak mau anak tak berdosa itu jadi korban
Mira mengingat ica yang mendekap erat dan memanggil dia mama ,membuka mata hati mira.Dia tidak mau anak Ryan kehilangan salah satu orang tuanya dan tertekan seperti ica
Meski perasaannya pada aldo belum tumbuh namun mira sudah memantapkan jawabanya untuk lamaran aldo
"ya ,saya bersedia menikah sama mas aldo"jawab mira tegas,namun justru aldo yang kini sedang terkejut,sungguh aldo tak mengira jawaban mira secepat ini
"kenapa,apa kamu gak butuh waktu untuk berfikir dulu?"tanya aldo yang berusaha menyembunyikan keterkejutannya.
"jawabannya sama seperti mas aldo yang ingin menikahi saya karena ica,dan saya juga punya alasan menerima lamaran mas "jawab mira
"boleh saya tau alasannya?"tanya aldo
"mantan suami saya ingin menceraikan istrinya untuk saya,dan saya gak mau dijadikan alasan mereka berpisah apalagi mereka ada anak dan saya pikir penikahan ini akan membebaskan saya dari mereka"terang mira
Aldo dan mira sama-sama diam ,membiarkan pikiran berkecamuk diotak mereka,mungkin ini jalan satu-satunya yang adil untuk mereka berdua agar bisa terlepas dari masalah yang ada,untuk urusan hati biarlah berjalan sendiri tapi dalam hati mereka berkata akan berusaha karena tak ingin mempermainkan pernikahan
Mira pamitan sama ica mau pulang ambil baju,meski enggan berpisah dari mira ica mengizinkan asal kembali kesini lagi.