"kamu mau pernikahan yang seperti ra?"tanya aldo,memecah kesunyian selama perjalanan diantara mereka. meskipun audio diputar tak mengurangi sunyinya suasana canggung dimobil
"yang penting sah,buat saya sudah cukup mas,tak perlu perayaan lagi pula kita juga pernah menikah"jawab mira tanpa menoleh
"setelah menikah? ,apa perlu kita membuat perjanjian pra nikah?"tanya aldo,mira menggeleng
"saya akan mengikuti arus saja,saya tidak mau terikat pernikahan kontrak,saya ingin penikahan ini adalah pernikahan sungguhan,terlepas dari alasan kita.meskipun belum ada perasaan diantara kita"jawab mira
Sebenarnya setelah bercerai dari Ryan,mira tak pernah memikirkan untuk menikah lagi,karena dia sadar setiap pernikahan pasti hal pertama yang diinginkan dalam keluarga adalah keturunan!mira tak mau terjebak pada hal yang sama.padahal ada yang lebih penting dari itu,yaitu menjaga kuutuhan rumah tangga dan saling menerima
Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, namun jika tuhan tidak menghendaki untuk kita melahirkan berarti tuhan sudah memberi dengan cara lain yang lebih Indah dari yang kita duga.
"jika seperti itu,saya harap kamu tidak canggung jika kita sekamar,satu ranjang,saya tidak akan menyentuhmu sebelum kau siap"ucap aldo yang disetujui oleh Mira tsnpa mira sadari pipinya merona saat aldo bilang tidur seranjang.
Mira dan aldo sudah sampai dirumah orang tua mira,dimana ayahnya yang baru pulang dari ladang dan ibunya bikin teh untuk tamunya,aldo.mira adalah anak pertama dari dua bersaudara, adiknya perempuan yang sudah menikah dan punya anak, namun tidak tinggal dengan orang tuanya tapi rumah mereka cukup dekat .
Keluarga mira termasuk keluarga menengah,ibunya dulu karyawan di sebuah bank dan ayah nya seorang arsitek yang kini pensiun dari kerjaannya memilih menjadi petani ngurus ladang dan sawah.
Mira mengenalkan aldo pada kedua orang tuanya,saat ini mereka lagi duduk diruang tamu ,ibu dan ayahnya duduk satu sofa,aldo duduk sendiri di seberang orangtua mira,sedang mira sendiri duduk di sofa tunggal sebelah kiri aldo dan sebelah kanan orang tuanya.
"sebenarnya,kedatangan saya kesini ingin mengutarakan sesuatu,tapi sebelumnya saya minta maaf jika menyinggung,saya ingin menikahi putri bapak"ucap aldo tenang dan sopan.kedua orang tua mira saling tatap dan menoleh kearah mira
"benarkah itu ra?"tanya ayahnya dan mira mengngangguk hingga ayahnya menatap aldo lagi
"tapi anak saya punya kekurangan,dia tidak bisa memberimu anak"ucap ayah mira langsung pada titik masalahnya karena tak ingin anaknya disakiti hanya karena masalah keturunan
"ya saya tahu mira sudah cerita sama saya dan saya juga sudah punya seorang putri"jujur aldo
"istri kamu"kali ini ibu mira yang bertanya,
takutnya nanti akan jadi masalah di kemudian hari ,seperti yang saat ini dialami putrinya yang terus didatangi mantan suaminya dan di teror oleh istri barunya
"ibu monica meninggal saat melahirkan anak kami"jawab aldo tenang,kedua orang tua mira kembali saling tatap
"kami sebagai orang tua hanya bisa merestui jika ini yang terbaik dan nyaman,dan kami menyerahkan pada mira jawabannya karena dia yang akan menjalani pernikahan ini,bagaimana mira?"tanya ayahnya.mira
menatap aldo begitu juga aldo,pandangan mereka bertemu seolah sedang berbicara lewat tatapan
"mira setuju menikah dengan mas aldo yah,lagi pula aku sangat menyayangi ica"ucap mira.ibu mira sangat tau jika putrinya sangat menyukai anak-anak,dia sangat menyayangi keponakannya,jadi apa yang dikatakan mira adalah kebenaran
Sebenarnya mereka cukup terkejut saat aldo berkata bahwa dia akan menikahi mira secepatnya,mereka juga tau baik putrinya maupun aldo sudah dewasa tahu mana yang terbaik.mereka cukup memberi restu dan dukungan kepada kedua pasangan itu dan berdoa semoga pernikahan ini yang terakhir untuk selamanya
Mereka sudah kembali kerumah sakit lagi,mira membawa beberap baju untuk ganti,sementara toko kuenya diserahkan pada karyawannya untuk beberapa hari selama menemani ica dan kebetulan pesanan tidak begitu banyak jadi karyawanya bisa menghandel
Mira memasuki kamar rawat ica,gadis itu ternyata sedang menunggunya,
"mama"panggil ica saat tahu yang buka pintu adalah mira.ibu aldo menoleh dan senyum setelah tahu siapa yang datang,mira meletakkan tasnya disofa lalu menyapa ibu aldo
"ica tidak mau makan tuh"adu ibu aldo ke mira,
"mau disuapin mama"jawab ica cepat sebelum neneknya mengadu lebih banyak lagi.mira gegas mengambil makanan ica yang sepertinya belum tersentuh
Sementara mira menyuapi ica ibu aldo keluar duduk disamping anaknya
"kalau mama yang nyuapin harus makan yang banyak ya biar cepet sembuh"rayu mira dan diangguki ica.
"pahit ma"kata ica,mira tahu rasa pahit itu karena ica sakit
"karena ica lagi sakit,jadi rasanya pahit.makanya ica harus makan banyak biar cepat sembuh"ucap mira
"kalau ica sembuh mama gak akn pergi lagi kan"tanya ica sambil mengunyah makanannya
"iya mama gak akan pergi lagi?"jawab mira
"kalau ica sembuh,mama tinggal dirumah ica sama papa kan?"tanya ica memastikan
"iya sayang,mama akan tinggal sama ica dan papa"jawab mira menyakinkan ica dan terus menyuapi ica sampai makanannya habis
"ica sayang mama"ucap ica yang menghambur memeluk mira,mira membalas pelukan ica erat mencium kening ica dengan sayang
"mama juga sayang ica"jawab mira tulus sungguh mira tak berbohong kalau dirinya bener-bener menyayangi gadis itu.
Apa yang mereka lakukan tak luput dari pandangan aldo yang berdiri di depan pintu,sebenarnya tadi mau masuk menyapa putrinya,namun diurungkan saat melihat pemandangan didepannya yang membuat hatinya sesak .akhirnya aldo keluar lagi kembali duduk dikursi yang tadi diduduki
"bagaimana tadi"tanya ibu aldo,dia tahu putranya banyak pikiran yang menggangunya.aldo menghela nafas panjang lalu menoleh kearah ibunya
"mira dan keluarganya menyetujui pernikahan ini,tapi aku ragu ma"ucap aldo,pikirannya bimbang
"apa yang membuatmu ragu?"tanya ibu aldo
"aku takut tidak bisa membahagiakan dia dan hanya akan menyakitinya"ucap aldo
"selama kamu memperlakukan dia dengan baik,dia tak kan tersakiti,kamu harus belajar mencintainya seperti dia mencintai putrimu,tak banyak lo diluar sana ada wanita yang mencintai anak suaminya meskipun dia begitu mencintai ayahnya,tapi lihatlah mira justru menyayangi ica seperti anak kandung sendiri,jarang lo ada wanita seperti itu al"tutur ibu aldo
"iya aku tahu itu ma,tapi...mama tahu sendiri ,sulit bagiku melupakan lisa"ucap aldo yang merasa seolah dia menhianati istrinya
"kamu tidak perlu melupakan Lisa,tapi tempatkan dia ditempat yang tepat agar hatimu bisa tenang"tutur ibu aldo,
"aku akan mencoba ma"jawab aldo
Tak berapa lama ayah aldo datang sebelum masuk ruang rawat cucunya, menghampiri anak dan istrinya yang duduk didepan raungan.ayah aldo datang dengan pakaian rapi,meski rambut sudah memutih wajah keriput tapi justru terlihat sangat berwibawa
Mereka membicarakan soal lamaran tadi
"kapan kalian akan menikah"tanya ayah aldo
"seminggu lagi"jawab aldo,membuat ibu dan ayahnya saling pandang
"apa kamu sudah yakin?papa tahu kamu sangat menyayangi ica,namun kamu juga harus mempertimbangkan perasaan kamu"ayahnya mencoba menasehati aldo agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan
"aku yakin,didunia ini tidak ada yang lebih penting daripada kebahagiaan ica"jawab aldo mantap.mereka paham ,sama seperti mereka aldo ingin yang terbaik untuk putrinya
"hanya saja setelah menikah jangan pernah menyinggung masalah momongan"kata aldo
"aldo,kamu gak berencana menikah hanya untuk status saja kan?kalau iya lebih baik batalkan saja "tolak ibunya aldo yang disetujui sama ayahnya
"bukan seperti itu,kami menikah sungguhan,hanya saja mira mengalami congenital uterine anomalies, rahimnya bermasalah jadi tidak bisa hamil dan melahirkan"terang aldo
Kedua orang tua aldo cukup terkejut tapi mereka paham apa yang diucapkan anaknya, namun seharusnya tidak jadi masalah jika mereka sama-sama saling menerima keaadaan, toh sudah ada ica anak dari aldo
"jika kamu sendiri tak ada masalah dengan kondisi dia kami akan menerimanya, kami merestui dan mendukung keputusanmu"kata ayah aldo menepuk punggung putranya memberi semangat
"ma,pa aku titip ica dulu,aku mau kemakam lisa"ucap aldo yang diangguki kedua orang tuanya,mereka tahu mungkin dengan pergi kemakam Lisa bisa membantu menenangkan hatinya