Chereads / my love amira / Chapter 4 - kangen

Chapter 4 - kangen

Setelah kepulangan mira,ibu aldo duduk melamun,mengingat tadi ica begitu antusias jika doanya terkabul,bahwa saat ulangtahun mamanya pasti datang.

ibu aldo menangis, hatinya sakit melihat cucunya begitu inginnya memiliki ibu seperti teman-temannya

Setelah sekian lama aldo tak pernah dekat dengan wanita,setelah kepergian istrinya,namun tadi tiba-tiba membawa wanita itu pulang dan ica merasa cocok dan menyayangi wanita itu,apa mungkin aldo sudah mulai membuka hatinya lagi.

Mengingat belasan tahun lalu aldo punya pacar namanya fey,mereka pacaran dari SMP sampai kuliah,itu adalah cinta pertama aldo tapi karena satu masalah,fey pergi dan aldo terpuruk hingga akhirnya ketemu dengan monalisa,Lisa adalah anak yang baik kalem lembut dan sangat dewasa

Dan akhirnya mereka menikah,setelah empat tahun menikah Lisa hamil,namun sayang Lisa harus pergi untuk selamanya saat melahirkan ica,yang seharusnya jadi hari yang bahagia,berubah jadi duka.

Aldo kembali terpuruk untuk kedua kalinya,makanya setelah kepergian sang istri tak ada niatan sama sekali untuk sekedar dekat dengan wanita,hatinya masih terpatri untuk Lisa.

tadi ibu aldo sempet ngobrol sama mira,

"terima kasih sudah mau mewujudkan impian ica" ucap ibu aldo ,mira mengngangguk, mira dapat melihat mata tua itu berkaca-kaca, menahan kesedihan.entah apa yang terjadi sebenarnya,namun itu membuat mira ikut merasakan kesedihan itu karena jujur mira jatuh cinta sama anak kecil yang saat ini sedang tidur disampingnya

"sama-sama tante,saya sangat senang dengan anak kecil,ica anak yang baik"jawab mira,gak tau mau jawab apa.

Ibu aldo berharap mira bisa menjadi sumber kebahagiaan untuk Putra dan cucunya.

Pagi Ini aldo berangkat lebih pagi karena ada jadwal operasi,dan dirumah ica baru bangun tidur langsung mencari wanita yang dipanggilnya mama,mengedarkan pandangannya namun tak menemui sosok wanita itu.

ica segera beranjak turun dari ranjang keluar kamar menuju kamar papanya,mungkin mamanya ada disana,namun lagi tak menemukannya,gadis itu menangis memanggil mamanya

"mama" pangil ica

Asih yang mendengar segera menghampiri gadis itu,

"mbak asih,mama kemana?"tanya ica

"mama?ica sarapan dulu yuk,pasti lapar"asih mencoba mengalihkan, tapi hanya dijawab gelengan kepala dengan mata yang sudah basah.ica berlari kepintu depan dan duduk dikursi samping pintu sambil menangis,asih mengikutinya dan duduk disampingnya

"aku mau nunggu mama disini"kata ica.asih yang melihatnya jadi sedih sampai pingin ikut nangis, sejak bayi asih yang mengasuhnya jadi dia paham karakter gadis itu,keras kepala dan susah dibujuk jika sudah ngambek

"ia,kita nunggu mamanya setelah sarapan dan mandi,baru nunggu mama lagi ya"bujuk asih,

"nanti mama datang"tanya ica sambil mengelap pipinya

"nanti ica tanya papa ya,soalnya mbak gak tau"jawab asih,lalu meraih ica kegendongan dan ica tak menolak.

Setelah dimeja makan ica makan dengan cepat dan mandi,lalu pakai baju dibantu asih setelah selesai dan berlari kedepan lagi duduk dikursi samping pintu.

Asih mengirim pesan gambar ica yang lagi duduk dikursi kepada aldo mengatakan kalau ica mencari mamanya.

Cukup lama aldo tak membaca pesannya,karena masih menyelesaikan pekerjaannya,begitu buka isi pesan langsung menelpon asih lalu asih memberikan teleponnya ke ica

"papa"sapa ica dengan suara yang terdengar lemah aldo tau pasti anaknya lagi bersedih

"ica,diluar lagi mendung sebentar lagi hujan ica masuk ya nanti sakit lo"ucap aldo di seberang sana

"ica nunggu mama pa"

"nunggunya didalam saja sayang"rayu aldo ,terdengar suara hujan turun,asih menggendong ica masuk dan duduk disofa

"mama kapan pulang pa"tanya ica lagi,aldo bingung harus menjawab apa?karena aldo belum mempersiapkan jawaban saat ini

"mama pergi kemana lagi sih pa"tanya ica lagi,karena tak mendengar suara papanya

"nanti malam papa jelasin,mama pergi kemana?jadi malam ini ica gak perlu nunggu mama pulang"aldo memberi pengertian,namun ica malah menggigit bibirnya ingin menangis

"pingin ketemu mama lagi"ica menangis

"ica sayang dengerin papa,kalau ica nangis nanti mama gak mau ketemu ica lagi lo mau? jadi jangan nangis lagi ya"ucap aldo.ica menggangguk dan mengakhiri panggilan papanya.

Ica menyuruh mbak asih membuka korden jendela agar dia bisa memandang pintu gerbang,siapa tau tiba-tiba mamanya pulang

Disisi Lain mira memandang keluar jendela tokonya,hujan begitu deras,entah kenapa perasaannya tidak enak,dengan langkah berat mengambil ponselnya lalu membuka gelery foto,mira memandangi foto ica dan dirinya yang diambil waktu ulangtahun itu sebagai kenang-kenangan,mengusap layar ponsel yang ada gambarnya dan ica.berharap anak itu tidak mencarinya,pasti sedih jika anak itu tahu kalau mira bukan ibu kandungnya

"cantik,anak siapa tuh?"ujar seorang wanita yang baru masuk,sambil melepas jaketnya membuyarkan lamunan mira.mira mendongak rupanya resti sahabatnya.

"anak yang kemarin"ucap mira,ya mira sudah menceritakan pertemuanya dengan aldo yang dimintai bantuan untuk menjadi calon suami pura-pura didepan Ryan,hingga berakhir menjadi ibu pura-pura untuk gadis kecil bernama monica

"coba lihat"kata mira yang ikut duduk disamping mira,tubuh resti sedikit gemuk tapi tinggi jadi serasi,kalau mira kecil pendek meski sudah kepala tiga,tapi masih terlihat masih remaja.

resti sudah menikah dan punya anak dua,rumah tangganya bisa dibilang cukup harmonis,yang kadang membuat mira iri itu mertuanya tidak pernah ikut campur dalam rumah tangga anaknya.

"ini papanya"tanya resti,yang membuat mira kaget,padahal dia hanya memotret dirinya dan ica,mira tak menyadari jika aldo dengan senyum yang manis juga ikut kepotret waktu itu.lalu resti memperbesar foto itu.

"kok bisa aldo ada disitu"gumam mira,yang masih bisa didengar oleh resti

"lah kamu sendiri yang foto kok bisa gak tu sih"cebik resti

"tapi ganteng juga,lebih ganteng dari Ryan lagi,Pepet aja"saran resti.

"gak bisa,masih ada Ryan disini,walaupun aku gak mau balikan sama dia lagi"kata mira sambil nunjuk dadanya. kadang masih terasa sesak jika mengingat Ryan dan nasibnya

"dia bukan milikmu lagi ra,dia sudah punya keluarga baru jangan berharap dan jangan memberi harapan"resti mengingatkan mira.

"iya aku tahu ,hanya saja aku belum bisa melupakannya,,meskipun aku begitu ingin "papar mira

"makanya kamu harus berusaha move on dan mencoba membuka hati kamu untuk laki-laki lain agar kamu bisa cepat melupakannya"ucap resti

"kamu tau gak kemarin dia kesini bilang apa?,dia bilang mau memcerikan anisa,gila gak"kata mira memang kejadian kemarin mira belum cerita ke resti

"edan tu orang,gak ada otak apa"

"tanganku sampai gemeteran dengernya,aku memang masih cinta,tapi aku gak mau jadi perusak hubungan orang,aku gak mau jadi orang jahat makanya kemarin aku ikut aldo dan ngalamin hal berat ini"

"itu namanya keluar dari sarang macan masuk kandang singa "ledek resti,

"kamu tau gak,aku jatuh cinta sama gadis itu,kangen sama dia,sedih jika ingat dia yang memintaku jangan pergi sambil nangis"ujar mira ,tak terasa airmatanya menetes. Padahal baru kenal tapi seperti udah lama kenal.

"kangen anaknya atau papanya"goda resti yang membuat mira mendengus kesal.

"kalau kangen telpon lo"kata resti

"gak punya nomernya"ucap mira

"whattt?"jerit resti sampai Mira menutup kedua telinganya