Rey memegangi punggungnya yang terasa nyeri, karena membentur latar halaman yang keras. Ternyata Hana tidak sepenuhnya menindih tubuh Rey.
Hana menahan tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya. Sementara Rey tengah sibuk memegangi punggungnya yang terasa nyeri.
Rey tidak bisa diam, karena punggungnya sangat kesakitan. Utak-atik, gerak sana, gerak sini, hingga menyentuh tangan Hana yang menahan tubuhnya sendiri. Netra Hana terbelalak, ketika Rey tidak sengaja menyenggol tangan Hana.
Rey menyenggol tangan Hana yang menyangga tubuh Hana agar tidak menindih tubuh Rey. Hal itu yang membuat Hana kehilangan keseimbangan dan terjatuh menindih tubuh Rey.
Gawat! Bukan hanya sekedar menindih tubuh Rey, bibir Hana tidak sengaja menyentuh sesuatu yang halus dan lembab. Tepat, Hana tidak sengaja mencium bibir Rey.
Rey yang tengah sibuk dengan rasa sakitnya pun akhirnya berhenti bergerak dan hanya terpaku di tempat. Netranya terbelalak, ketika mendapat serangan dari Hana secara tiba-tiba dan tidak sengaja.
Dunia seakan berhenti berputar, dan awan yang tengah membocorkan tangis airmata hujan seperti sayhdu merdu. Kecupan tidak sengaja antara mereka di tengah hujan. Dua insan hanya terpaku dengan seraya.
Jantung Hana berdegup dengan kencang, bersentuhan dengan jantung Rey dengan irama senada. Kehilangan kesadaran, kesadaran mereka seperti berkelana entah ke mana. Pikiran-pikiran meraba tanpa kata-kata dan rasa.
Mereka berada dalam posisi itu selama beberapa detik. Lalu Rey dengan tangkas mengangkat tubuh Hana, menurunkannya dan mengganti posisinya.
Posisi Hana saat ini berada di bawah dan Rey, berada di sampingnya. Rey memayungi tubuh Hana dengan dada bidangnya.
Hana dan Rey saling bertatapan tanpa arti. Kesadaran mereka kala belum sampai pada tubuh mereka sepenuhnya. Tak disangka, Rey ternyata mencium bibir Hana.
Hana memejamkan matanya dan menikmati kecupan romantis dari Rey. Rey tiba-tiba membuka matanya dengan cepat. Iris mata Rey mulai membesar, dan akhirnya Rey telah sadar apa yang saat ini tengah ia lakukan. Namun, Rey tidak begitu saja menghentikan ciumannya.
Setelah Rey tersadar, ia malah semakin berpikiran licik kepada Hana. Rey tidak menghentikan ciumannya, dan terus melanjutkan aksinya kepada Hana. Akan tetapi, caranya kali ini sangatlah berbeda dari saat ia tidak sadar.
Dengan kesadaran penuh, Rey mencium Hana dengan agresif sehingga membuat Hana pun ikut tersadar. Hana membuka matanya dengan terbelalak dan alis yang berkerut. Hana yang sempat terbawa suasana pun akhirnya ikut tersadar.
Hana mencoba melepaskan Rey yang menciumnya dengan beringas dan tak berperasaan. Akan tetapi, Rey sengaja membuat Hana memekik kesakitan. Rey mencium Hana dengan kasar dan tanpa perasaan. Sedangkan Hana yang tak berdaya hanya bisa mencoba melepas Rey dari dirinya.
Hana mencoba terus mendorong tubuh Rey agar Rey berhenti menciumnya dengan beringas. Kali ini bukanlah sebuah kecupan romansa, tetapi nafsu keberingasan Rey terhadapnya.
Hana yang menjadi korban keberingasan Rey tidak ingin menyerah begitu saja dengan mudahnya. Hana mendapatkan sebuah ide cemerlang dimana ketika ia sudah tak bisa bertahan lagi.
"Aaw!!!" pekik Rey karena merasa kesakitan.
Hana menggigit bibir Rey dengan keras, sehingga membuat Rey terpaksa melepaskan sikap dan nafsu keberingasannya terhadap Hana.
Kilat mata Rey menatap Hana yang berada di bawah tubuhnya dengan tajam. Kali ini Rey yang merasa kesakitan karena bibirnya tiba-tiba digigit oleh Hana.
Hana merasa puas dalam hatinya, ketika melihat Rey yang merasa kesal karenanya. Sudah cukup Hana mengalah selama ini. Kali ini Hana tidak ingin mengalah dan menjadi orang yang terus ditindas oleh Rey.
Tidak puas menggigit bibir Rey, Hana menendang selangkangan Rey dan mengenai kebanggaannya. Rey semakin memekik kesakitan dan terguling-guling di atas latar halaman, memegangi bagian tubuhnya yang sakitnya luar binasa sakitnya.
Hana tidak lagi tanggung-tanggung untuk menyakiti Rey. Pembalasan Hana kali ini bukanlah apa-apa, jika dibandingkan dengan perlakuan Rey atasnya selama ini.
Hana bangkit dan berkata kepada Rey, "Kau memang bisa membunuhku, tetapi bukan berarti aku adalah manusia yang bodoh, yang membiarkan siapa pun membunuhku tanpa perlawanan, cetus Hana. Hana terhening sejenak, menatap Rey dengan tatapan dingin dan emosi kemarahannya.
Lalu Hana pun melanjutkan perkataannya, "Sudah cukup, Rey. Aku sudah tidak sanggup lagi bersikap baik dan sabar hanya karena kau adalah temanku. Seperti katamu, lebih baik kuberikan kebaikanku ini kepada anjing jalanan. Hanya karena kau lebih kuat dariku, bukan berarti aku bisa ditindas seenaknya," cetus Hana dengan geram.
Mendengar perkataan dari Hana, tentu saja Rey tidak akan mudah menyerah karenanya. Rey malah semakin menjadi-jadi, karena perasaan kebencian yang sangat besar kepada Hana.
"Kau pikir aku menikmatinya? Mimpi! Aku hanya ingin menyiksamu. Hanya siksaan seperti ini saja kau sudah tidak tahan, apalagi jika kau menikah denganku. Aku akan menyiksamu setiap hari, sampai-sampai kau lebih memilih mati, tapi tidak bisa mati. Lalu hidup dengan tersiksa. Ingin mati, tapi tak bisa mati, karena aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu mudah," cetus Rey dengan geram dan perkataannya yang kejam.
"Terserah! Yang pasti, aku tidak ingin mengubah pilihanku. Aku akan menikah denganmu, dan kau tidak punya pilihan lain selain menikahiku. Tunggu saja pembalasanku!"
Setelah Hana menyelesaikan perkataannya, Hana langsung melewati Rey dan berlalu pergi meninggalkannya. Namun, langkahnya kali ini terhenti karena ucapan Rey, setelah Hana melewati Rey dengan jarak sekitar 2 meter.
"Apa kau yakin bisa melakukannya? Kau pikir aku sebodoh apa, sampai-sampai aju tidak bisa mengetahui perasaanmu yang sebenarnya? Dengar Hana, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Kau tidak akam pernah bisa bersikap jahat kepadaku. Kenapa? Karena kau adalah Hana, Hana yang mencintai Rey. Apa aku salah?" Ucapan Rey seakan mengompori perasaan Hana kala itu.
Perasaan Hana sedikit tergerak, ketika Rey mengatakan perkataan itu kepadanya. Akan tetapi, Hana segera menyadarkan dirinya kembali.
Dalam perebutan kekuasaan ini, Hana tidak ingin menjadi orang yang mengalah dan membuatnya menjadi orang yang kalah dan sengaja diinjak-injak oleh Rey.
Karena Rey telah memutuskan untuk membenci Hana, Hana pun memutuskan untuk membuat Rey mencintainya dan tidak akan pernah bisa melupakannya.
Hana ingin agar Rey menderita perasaan yang sama, yang selama ini selalu Hana rasakan.
Hana mengepalkan kedua tangannya, lalu ia pun berbalik dan berkata kepada Rey, "Tidak, kau salah. Aku tidak mencintaimu. Sama seperti kau menganggapku anjing jalanan, aku sama sepertimu. Aku menganggapmu anjing jalanan. Jika kau ingin, aku akan mencintaimu dengan cara itu," cetus Reyhana yang membalas perkataan Rey.
Rey hanya menarik alisnya dan menyeringai, ketika mendengar Hana berbicara perkataan yang berlawanan dengan hatinya. Dalam hati Rey, ia tidak percaya jika Hana tidak mencintainya. Itulah yang diyakini Rey dalam lubuk hatinya.