"Apa hubungannya Norbetta dengan ini?" tanya Erich lagi.
Genevieve menarik senyuman miring. "Karena dia sudah dua kali datang dan kembali mengancamku. Katanya, 'Jauhi Erich atau kau akan menyesal'."
Erich mengusap wajah dengan gusar. "Apa karena itu kau menerima ajakan si pemberi bunga untuk jadi pacar dia?"
'Ah, dasar keras kepala.' Genevieve merasa kesal. 'Kenapa sih, Tuan Erich ini tidak mau mengerti bahwa aku sama sekali tidak tertarik kepadanya?'
TIN!
TIN!
Ketika Genevieve sudah merasa sangat tidak nyaman, tiba-tiba terdengar bunyi klakson dari sebelah kiri. Mata indah milik Genevieve seketika berbinar mendengar klakson itu. Mobil Adler sudah datang.
"Maaf, Tuan Erich. Jemputanku sudah datang. Permisi." Genevieve langsung menghampiri mobil Adler.
"Genna. Maaf, aku sedikit terlambat." Adler sempat melirik ke arah pintu masuk supermarket. "Apa dia mengganggumu?"
Genevieve menggeleng lalu memakai sabuk pengaman. "Dia hanya menemaniku sambil menunggumu datang."