Genevieve mencengkeram erat ponselnya lalu meletakkannya di dada ketika panggilan itu sudah berakhir.
"Aku juga merindukanmu, Adler," bisik Genevieve.
Di tempat yang berbeda, sepasang insan yang sedang dilanda asmara itu mengulum senyum. Keduanya sama-sama merasa rindu dan tak sabar untuk segera bertemu.
Genevieve meletakkan ponselnya ke tempat semula lalu melirik ke arah Liesel yang masih terlelap.
Genevieve masih sibuk berkutat dengan kuenya ketika Beatrice datang bersama Daniel. Genevieve hanya menyapa sekilas.
Hati Genevieve merasa bahagia melihat kemesraan di antara Beatrice dan Daniel. Karena lelaki itu tampak tulus mencintai Beatrice. Itu sudah lebih dari cukup dalam membina hubungan.
"Wangi sekali. Sedang membuat apa?" tanya Daniel seraya mendekat.
"Kue Lebkuchen. Aku akan membawanya sebagai buah tangan untuk Nyonya Ross."
"Ah, Nenek yang baik hati itu? Beatrice pernah menceritakannya kepadaku." Daniel manggut-manggut.