"Ginny, aku jauh lebih segalanya ketimbang lelaki pemberi bunga itu." Erich mengepalkan tangan, masih tidak terima atas kekalahannya begitu saja.
Erich berdecih lalu masuk kembali. Lelaki itu lupa akan tujuannya keluar dari pintu samping supermarket.
"Aku mencintaimu, Genna."
Genevieve hanya mengangguk samar. Dia tak sanggup melihat tatapan berlumur cinta dari Adler. Karena masih ada hal-hal yang mengganggu pikiran Genevieve.
"Masuklah. Nanti aku jemput pulang kerja. Oke?" Adler mengelus lembut pipi Genevieve.
"Ya. Terima kasih."
Adler masih berdiri di tempatnya, menatap ke arah Genevieve yang sama sekali tak menoleh ke arah belakang.
Setelah merasa cukup, Adler kembali ke mobilnya untuk mengemudi ke tempat kerja.
***
Di dalam supermarket, Genevieve hendak mengganti pakaian. Namun, Erich mendadak muncul.
"Tak perlu berganti seragam, Ginny. Kau ikut aku ke ruangan sekarang." Erich berucap datar.