Malam itu juga aku dan Rena bertemu di sebuah caffe dunia nyata, kami membahas langkah kedepannya untuk memenuhi kontrak yang sudah cukup berhasil.
"Bukankah kita sudah sepakat, sesuai kontrak selama satu bulan penuh?!"
Rena mencoba menekankan kembali kesepakatan kontrak antara aku dengannya. Dalam isi kontrak tersebut aku akan menemaninya untuk live stream hingga satu bulan. Namun aku berubah pikiran.
"Begini, aku akan jelaskan. Tapi pelan kan dulu suaramu, Nona. Kita tidak sedang bertengkar atau semacamnya."
Gadis itu melirik ke sekitar, meski tempatnya sepi, namun suara dirinya sempat membuat pelanggan dan pemilik caffe memperhatikan ke arah kami.
"Ya itu salahmu."
Ia malah ngambek dengan memasang wajah cemberut sambil menyilangkan tangannya.
"Memang awalnya kontrak kita satu bulan, aku akan menepatinya. Hanya saja, untuk baru-baru ini nama kita sudah terlalu viral."
Mengingat kejadian Leon yang mampu mengalahkan Boss Dangeon sendirian. Dan fenomena tour nyanyian Rena yang mengisi tiap pojok kota Awal Mula. Semua itu menjadi tranding topik hingga saat ini. Ditambah lagi kalau publik tau Rena mendapatkan Unique Class.
"Tapi bukankah itu bagus? Nama kita akan ada paling atas pada media-media itu."
"Bukan itu masalahnya,"
Aku memperlihatkan tablet yang berisi berita Game LO. Sebuah event akan dimulai, satu bulan setelah perilisan game tersebut, mereka akan menggelar event perang. Akan ada kemunculan Raja Goblin di daerah Netral, tempatnya masih dirahasiakan.
Event Perang adalah sebuah event yang dirancang Developer namun mereka tidak bisa campur tangan akan jalannya dan hasilnya. Karena Game LO termasuk game yang menerapkan sistem Non Game Master. Artinya kemunculan Raja Goblin sudah diprediksi dalam satu bulan ini, namun sebesar apa kekuatan pasukannya dan wilayah yang terdampak belum bisa diketahui. Adapun hasil dari pertempuran tersebut, pihak Developer tidak bisa memastikan.
"Nona belum pernah bermain series Saga, kan?"
"Ya, aku belum pernah."
"Dalam Event Perang, bisa jadi hasilnya akan buruk. Aku pun melihat para Club E-sport sudah mulai bergerak, pastinya dalam LO sudah muncul Guild yang akan maju ke medan Perang. Maka aku punya solusi yang menarik."
Dalam game Final Saga pun ikut sertanya Guild dalam peperangan yang terjadi di dalam dunia game tersebut sangat berpengaruh. Pasalnya Guild memiliki sumber daya yang mumpuni. Meski Game LO baru dirilis. Tentunya ketika ada investor yang siap menggelontorkan dana asal mereka menang perang akan banyak.
Karena hal ini aku menyarankan untuk menggandeng mereka dalam konten kedepannya. Setelah sampai di kota Lostowel. Aku dan Rena akan berpisah dengan petualangan masing-masing. Dan akan bertemu kembali di medan perang melawan Raja Goblin.
"Cerita yang menarik, namun aku harus bahas terlebih dahulu dengan Irine, manajer ku. Pasalnya aku tidak ingin berpihak ke satu Club E-sport."
"Iya aku paham akan hal itu. Makanya kita cukup waktu dari sekarang. Apalagi weekend ini kita akan live stream cukup panjang. Aku harap Nona menjaga kesehatan mentalmu."
Aku bangun dan bersiap pergi. Setidaknya aku sudah memberikan nasehat padanya. Karena meski game ini tidak menguras fisik, secara mental kita yang memainkannya tidak tertidur, melainkan terjaga dalam dunia game tersebut. Bermain berhari-hari dapat membuat kita kelelahan secara mental. Dan itu bisa brakibat fatal jika terus menerus dilakukan. Itu biasanya penyakit yang menghantui para Pro Player.
"Baiklah, sampai ketemu weekend."
Rena pun pergi dibayang-bayangi oleh para penjaga berpakaian hitam miliknya. Meski dunia sedang membicarakan dirinya, tampaknya ia tidak khawatir, Idol memang berbeda.
Belum genap satu minggu Game Lonsdaleite Online rilis, namun pergerakan para investor sudah mulai terlihat. Dalam game LO terdapat fitur Market, di mana semua barang dalam game tersebut dapat dijual di Market. Fitur ini hanya bisa digunakan oleh para Player. Tentunya para NPC hanya bisa berjualan di Pasar fisik dunia LO.
Para Guild besar dengan dukungan Investor mulai memasang iklan mengenai Guild mereka dan siap menguasai Market. Seperti material dan equipment mereka ingin kuasai. Karena di arena berburu diperbolehkan saling berebut tempat, tidak banyak bentrok antar player dan saling bunuh.
Berbeda jika wilayah berburu mereka adalah Dangeon, atau dalam kota. NPC penjaga kota yang tentunya lebih kuat, dapat menangkap dan memenjarakan player yang melanggar aturan. Meski Player abadi, namun ketika dimasukkan ke dalam penjara, mereka tidak bisa kabur meski mati berulang kali. Itulah cara NPC mengatasi player yang mereka sebut sebagai para Petualang.
Sementara itu, barang yang ku Jual di Market semuanya ludes terjual. Banyak pula yang meninggalkan note pada Market ku yang berisi ingin bertemu, ingin merekrut ku menjadi rekan Guild nya dan sebagainya. Karena ketika seorang player menjual di Market, nama Leon akan terpampang pada halaman market tersebut.
Nama Leon kini sedang ramai diperbincangkan. Termasuk para petinggi Club E-sport berusaha merekrut sosok Leon, untuk bergabung di dalam Guild mereka. Sedangkan aku sendiri bermain game ini hanya untuk kepentingan pekerjaan ku sebagai Gigolo.
Sesampainya dikediaman ku, aku pun kembali login di dalam Lonsdaleite Online. Aku lebih memilih membeli perlengkapan di dalam Game, meski harganya lebih mahal, namun kualitasnya lebih baik daripada yang dijual di Market.
Untuk Equipment pada market sekarang hanya tersedia yang tidak baik daripada milikku sekarang. Karena player belum banyak yang mendapatkan equipment berharga atau yang sudah ditempa secara baik. Maka aku lebih memilih membeli di toko blacksmith dalam Kota Awal mula.
"Paman, aku tengah mencari light armor untuk Warior Class. Apa yang terbaik di sini?"
Aku melihat sekeliling barang-barang yang dipajang sudah tinggal sedikit. Apa mungkin Guild bergerak lebih cepat dari dugaanku.
"Sudah banyak yang terjual, para petualang itu banyak yang memborong."
Aku pun mencari hingga ke pelosok Kota, dan nemenukan sebuah toko Blacksmith yang sudah usang. Mungkin hampir bangkrut. Namun tidak salahnya aku mencoba.
"Paman aku mencari armor, apa ada?"
Muncul seorang gadis yang cantik, dengan rambut pirang dan mata biru. Aku mencium aroma wangi yang berbeda dengan debu bangunan tua ini. Pakaian gadis tersebut lusuh, meski begitu ia tetap terlihat terawat.
"Kakek sedang tidak ada di sini, kak. Apa ada yang bisa ku bantu. Namaku Lulu."
"Namaku Leon. Aku seorang Warrior, disini ku mencari light armor. Apa masih ada yang tersedia?"
"Anu... Kak Leon, kami memiliki armor di sini."
Gadis itu menunjukkan bagian dalam Toko tersebut, di dalamnya terdapat banyak Armor dan Senjata. Ada sedikit potoin juga. Namun aku tidak begitu tertarik. Aku mengecek tiap status armor dan padang yang ada.
"Lulu...,"
"Iya kak Leon."
"Berapa untuk harga barang-barang ini?"
"Eh?! Sebanyak ini?!"
Lulu pun terkejut karena aku menunjukkan banyak barang yang aku dapatkan. Mungkin totalnya setara dengan equipment set untuk 10 orang. Karena ini merupakan equipment yang cukup bagus, jika dibandingkan yang tersisa di toko tengah Kota. Lebih baik aku memborongnya.
"Totalnya 100 Lite Coin, Kak."
1 Lite Coin setara dengan 1 Dollar. Jika di Rupiah kan sekitar 1.5jt yang harus aku keluarkan untuk barang-barang ini. Namun aku sudah membeli Lite Coin dalam jumlah banyak. Untuk mempersiapkan perang yang sebentar lagi akan muncul.
"Kak Leon, apa semua ini kemahalan?"
"Ah, tidak. Itu harga yang pantas."
Aku pun memberikan satu kantung berisi 100 Lite Coin. Lulu nampak tidak percaya, ia bahagia dengan terlihat sedikit air mata yang akan jatuh dari matanya.
"Oh iya, apa di sini bisa melakukan Refine?"
Refine atau Penempaan, adalah salah satu skill digunakan untuk keperluan sehari-hari. Banyak player Final Saga yang berprofesi sebagai Blacksmith, mereka dapat meraup untuk dari profesi mereka tersebut. Namun di awal game seperti Lonsdaleite Online. Profesi blacksmith belum begitu muncul, pasalnya mereka akan meningkat level karakter mereka terlebih dahulu sebelum fokus pada profesi blacksmith.
"Aku bisa melakukannya, Kak."
"Kamu?"
Aku nampak ragu, gadis semanis Lulu menjadi seorang Blacksmith itu terlihat tidak cocok. Namun aku pun membiarkan ia melakukan Refine pada pedang ku.
[ Refine Success ]
Sword +9 to +E
Sword +E to +D
Lulu menjelaskan ia hanya bisa melakukan Refine hingga pada tahap +D ketika menaikan ke tahap yang belum dikuasai seorang Blacksmith, maka ada resiko item tersebut akan hancur. Maka ia menyarankan hanya sampai tahap yang dikuasai saja.
"Kakek bisa melakukan hingga tahap +A"
"Biasanya Kakekmu pulang kapan?"
"Sebelum matahari terbenam, Kak."
Aku memutuskan untuk meninggalkan Equipment yang baru ku beli. Untuk dilakukan Refine hingga tahap +D saja. Keesokan harinya akan aku ambil.
Membeli perlengkapan sebanyak itu bukan untuk diriku saja. Melainkan untuk dijual ke Market. Aku ingin melihat bagaimana reaksi para Player dengan barang yang ku pajang dengan harga mahal. apakah mereka tertarik atau tidak. Pasalnya aku prediksi persenjataan di Kota ini sebentar lagi akan habis sebelum perang dimulai.