Yana Xila menatap Sintia layaknya menatap seekor semut.
"Dia hanya orang yang tidak penting. Bahkan Julian tidak mempedulikannya. Kenapa aku harus menurunkan harga diriku?"
Setelah itu, dia menoleh ke belakang dengan malas, "Biarkan saja dia berpuas diri selama beberapa hari, memikirkan seorang pria yang di hatinya hanya ada aku seorang dan memperlakukannya seperti udara. Penderitaan itu sudah cukup untuknya."
"Kak Yana benar. Kak Yana tidak perlu menurunkan harga diri Kakak. Nyatanya, jika dia berani melakukan sesuatu, netizen yang akan mengecamnya habis-habisan. Sekalipun dia sekarang sudah mendapat verifikasi di Twitter dan pengikutnya naik satu juta per hari, dia masih tidak bisa dibandingkan denganmu. Tunggu dan lihat saja sampai media mengeluarkan beritanya, itu pasti akan luar biasa."
...
Dalam perjalanan pulang kerja, ponsel Sintia terus berbunyi, dan semuanya adalah notifikasi dari Twitter.
Dia membukanya dan melihat beberapa media berita besar centang biru mengunggah beberapa berita baru sambil menandai akun @Gadisberuntung.
Meskipun mereka tidak membuat pernyataan yang menyinggung @Gadisberuntung dan hanya mengunggah video wawancara Julian Yazeed, tapi itu sudah cukup menampar wajahnya.
Dia benar-benar sangat marah, 'Julian Yazeed, dasar bajingan!'
Netizen pasti sedang menertawakannya sekarang.
Seharusnya dia tidak mengklik kolom komentar, tapi dia tidak bisa mengendalikannya, 'Aku ingin melihat siapa saja yang mengecamku!'
Tak disangka ternyata tidak ada satu pun komentar yang mengecamnya saat dia mengklik kolom komentar dan menggulirnya sampai ke bawah. Sebaliknya, mereka semua justru mendukungnya.
[Netizen Imut: @TDTVOfficialTwitter Apa maksudmu? Jika kamu ingin mewawancarai Julian Yazeed, lakukan saja. Kenapa kamu harus menyebut @Gadisberuntung itu?]
[Netizen Nangka: Mungkin sekarang terasa menyenangkan ketika melecehkan istrimu, tetapi pada akhirnya kamu pasti akan mengejar-ngejarnya sama ke liang lahat! Itulah yang biasanya ada di novel! Kita tunggu saja…]
[Netizen Sydney: Aku sudah melaporkannya. Berita ini menyebabkan ketidaknyamanan yang luar biasa. Gadis beruntung, jangan berkecil hati, kita mendukungmu!]
[Netizen Dream Rose: Kalian dipasangkan oleh negara. @JulianYazeed, kamu adalah milik gadis beruntung kami. Jika kamu tidak terima, cukup diam saja. Berlututlah di kakinya!]
[Netizen ELF: Re-tweet @Gadisberuntung, berkahilah aku supaya aku bisa mendapat pasangan seorang miliarder.]
[Netizen Yati Martha: Re-tweet @Gadisberuntung, berkahilah aku, agar aku bisa mendapatkan salah satu dari sepuluh bujangan kaya raya. Aku tidak takut mereka akan sulit dihadapi. Aku hanya khawatir tidak akan bisa memilih salah satu dari nomor mereka dan bahkan tidak memiliki kesempatan untuk memenangkan mereka.]
[Netizen apa saja: Re-tweet @Gadisberuntung, berkati aku agar aku bisa memilih nomor pemimpin baru di antara bujangan potensial dan mendapatkan pasangan yang sukses. Aku yakin mereka tidak benar-benar lajang!]
...
Sintia merasa semakin lega saat membaca komentar.
'Netizen-netizen ini sepertinya berbeda dari yang sebelumnya?'
Setelah membaca ratusan komentar, ternyata tidak ada yang memarahinya karena dipermalukan seperti tadi.
'Kenapa mereka memperlakukanku sebagai gadis beruntung?'
***
Larut malam.
Sintia kembali ke rumah saat hari sudah larut malam bersama kehangatan yang diberikan netizen padanya.
Beberapa pelayan bergegas keluar mansion dan melewatinya. Setelah melihatnya memasuki mansion, mereka tidak bisa menahan diri untuk saling berbisik di luar.
"Haruskah kita mengingatkan Nona Yazid untuk tidak tinggal di mansion saat Tuan Julian sedang mabuk?"
"Biarkan dia agak menderita. Kalau tidak, dia akan berpikir Tuan Julian mudah diganggu olehnya. Dia bahkan mengatakan jika Tuan Julian menyukai kakinya. Dasar tidak tahu malu!"
"Benar, jelas-jelas Tuan Julian tidak tidur dengannya semalam, tapi dia justru menyebabkan kesalahpahaman publik. Yang paling menjengkelkan adalah netizen yang tidak tahu kebenarannya malah bersimpati padanya dan merasa jika dia adalah korban dari perjodohan negara. Semua netizen mendukungnya."
"Ngomong-ngomong, kepala pelayan sudah melarikan diri. Kita adalah pelayan terakhir di mansion ini. Ayo kita berpura-pura tidak melihat Nona Yazid, biar saja Nona Yazid menikmati berkahnya telah memilih Tuan Yazeed malam ini. Kita akan kembali besok untuk mengambil mayatnya."