Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Hakikat Cinta

annishabr
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3k
Views
Synopsis
#New#ShortStory#MiniPart#Islamic Bismillah, aku menerima pernikahan ini dan inilah bukti akan takdir serta bukti anugerah terindah akan hakikat cinta yang Allah berikan padaku... -Hakikat Cinta-
VIEW MORE

Chapter 1 - Aku Memilih mu Karena Ketaatan Mu

Baru saja Asyifa Nur Pasha selesai sholat witir di hari pernikahannya yang melelahkan. Ia merasakan sangat pusing dan ingin segera tidur, namun sebelumnya ia menemui sang mama untuk meminta izin tidur lebih dahulu. Sang mama mengernyitkan dahi menatap dirinya dan mengatakan untuk izin pada suaminya Ahmad Zayn Ibrahim, si pengusaha muda, yang kini telah menjadi suaminya. Asyifa atau Syifa hanya diam menatap, lalu sang mama memanggil Zayn dan mengatakan padanya. Zayn membalas dengan tersenyum lalu memintanya untuk cepat beristirahat sementara dia akan menyusul. Syifa mengangguk dan lirih mengucapkan terimakasih sembari berlalu ke kamar. Sedangkan Mamanya Syifa berbicara dengan penuh emosional keibuan pada dirinya.

"Tolong mengerti ya. Sejak kecil ia hanya mengenal baik tentang lelaki hanya papa dan adiknya. Ia selalu membatasi diri jika berkaitan dengan lelaki. Ia sangat menjaga dirinya. Mungkin perlu waktu banyak untuk dia tidak canggung atau tertutup padamu. Meski begitu, ia memiliki komitmen alasan mengapa ia mau menerimamu nak, kamu pasti mengerti maksud mama."

"Zayn mengerti ma, Zayn suka dengan Syifa karena ketaatannya menjaga diri"

Mamanya berkaca-kaca sambil melempar senyum pada menantunya.

Malam itu adalah malam terakhir Syifa dirumahnya, karena setelah menikah ia akan tinggal dirumah milik Zayn sendiri. Sejak bangun untuk sholat tahajud, jantungnya berdegub kencang karena kini ia ada lelaki yang tertidur lelap di kamarnya Syifa masih takut berinteraksi lebih pada Zayn, namun hatinya pilu melihat Zayn yang ia perlakukan sedemikian rupa. Syifa membenarkan selimut Zayn lalu menyiapkan pakaian Zayn untuk sholat subuh dan dan beberapa barang untuk pindah. Tiba-tiba suara lirih Zayn menyebut namanya, ia spontan berucap "Allah". Zayn justru terkejut dan bangkit untuk duduk dan meminta maaf. Sementara Syifa menjawab sama sekali tidak menatap dirinya.

"Tak apa kak, lain kali jangan begitu. Oh ya, sebentar lagi subuh. Ini pakaian untuk ke masjid. Kakak berangkat saja, aku masih akan menyiapkan barang untuk pindah."

Zayn bangkit mengambil pakaiannya lalu membungkukkan badan untuk mencium ubun-ubun kepala Syifa dan segera ke kamar mandi. Syifa terkejut karena Zayn mencium kepalanya langsung tanpa penghalang. Ia berlalu ke dapur untuk menenangkan diri.