Sudah sebulan mereka tinggal berdua di rumah milik Zayn sendiri. Selama itu, Syifa melayani suaminya masih terbatas, ia tidak bisa menunjukkan perhatiannya lebih secara terbuka. Mereka bercengkrama sewajarnya, bahkan Zayn lebih banyak memulai pembicaraan dahulu.
Saat makan malam, Syifa mencoba memulai pembicaraan dahulu untuk pertama kalinya setelah sekin lama dan itu membuat Zayn tertegun menatapnya.
"Hhmm, iya bagaimana skripsinya kak?"
"Alhamdulillah tinggal revisi dan sidang terakhir. Bagaimana persiapan kuliah semester pendekmu?"
"Alhamdulillah kak, Minggu depan sudah mulai tapi jadwalnya sangat padat."
"Begitu ya, lakukan saja Syifa. Jika ada yang ingin ditanyakan, tanyakan saja ya. Aku pastinya akan bantu dan temani kamu."
Syifa mengangguk tersenyum dan beranjak untuk membereskan makan malam yang telah selesai. Seusainya, Syifa mengerjakan tugas di ruang tengah dan Zayn bersikeras menemaninya sembari membaca buku. Hingga larut malam Syifa selesai dan melihat sang suami tengah tertidur pulas disofa. Ia mencoba membangunkannya namun tak terbangun, ia mengambil selimut dan menyelimutinya. Saat akan pergi ke kamar, Syifa terhenti karena ia sadar tak mungkin meninggalkan suami yang tertidur. Lalu ia duduk disampingnya dengan meluruskan kaki dan berselimut bersamanya hingga tertidur lelap. Tengah malam Zayn terbangun melihat Syifa, ia tersenyum lalu menyandarkan kepala Syifa dibahunya dan mencium kepalanya lalu kembali tidur.