Chereads / Dia, Saudaraku! / Chapter 13 - Episode 13

Chapter 13 - Episode 13

Lius terpikir hendak membawa Nathan ke rumah sakit terbesar di daerah itu yang letaknya di pusat ibu kota dari propinsi tersebut, tetapi dia memacu kendaraannya sangat kencang hingga melewati gerbang Tol menuju ke pelabuhan penyebrangan yang menuju ke ibu kota Negri ini, terlintas dalam pikirnya lebih baik membawa Nathan yang dikira Nickolas ini pulang saja ke rumah Kendrick yang terletak di ibu Kota.

Melihat situasi Tol maupun jalan sepi pengendara, Lius sudah bisa memperkirakan waktu tempuh sampai di ibu kota memakan berapa jam, tak pikir lama-lama langsung tancap gas masuk kedalam Tol tersebut.

Nathan selama ini memang hidup di daerah yang tidak terpencil tidak juga ramai, bisa disebut juga dengan gerbang menuju ke propinsi lain, lantaran propinsi ini terletak paling pinggir bila di lihat dari peta dunia.

Jarak tempuh lokasi desa tempat tinggal Nathan dari pelabuhan penyebrangan memakan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan apabila di tempuh dalam kecepatan sedang, sedangkan Lius memacu kendaraannya dalam kecepatan penuh lantaran jalan tol itu sedang sepi pengendara, adapun pengendara hanyalah beberapa truck pengangkut barang industri, dapat ia dahului dengan lincahnya.

___

Kurang dari satu jam, Lius sudah sampai di pelabuhan penyebrangan, menaiki jasa penyebrangan laut (Kapal) pada dermaga 3. Beruntung tidak ada antrian kapal di dermaga 3 itu, bahkan saat dia baru masuk tak lama kemudian kapal sudah mulai berlayar.

Tuhan menyertai Nathan sedang kondisi kritis yang saat ini posisinya berada didalam mobil Lius.

Selama kapal berlayar kondisi cuaca sangat bersahabat, sehingga tidak ada kendala apapun selama berlayar, maupun saat kapal tersebut bersandar di pelabuhan selanjutnya.

Setelah Kapal sudah bersandar di dermaga, segera Lius kembali memacu kendaraannya menuju ke pusat ibu kota, yang mana jarak tempuh masih memakan kurang lebih 2 jam 30 menit bila di tempuh kecepatan sedang, itupun bila tidak ada kemacetan.

Kurang dari 2 jam ia berkendara, kini sampai di pusat ibu kota, kurang lebih pukul 22:30. Menuju rumah sakit terbesar yang melayani pasien 24 jam. Sesampainya disana Nathan lekas dibawa ke ruang IGD terlebih dahulu.

Selama Nathan sedang ditangani oleh dokter pada ruang IGD, Lius beranjak ke luar sejenak, kemudian meraih telephone genggam dari sakunya, membuka layar tersebut kemudian menghubungi Kendrick.

'Ya, ada apa Li? Kenapa tengah malam begini nelpon?"

"Kamu cepat kemari Ken" Lius belum mengemukakan tuntas kalimatnya, sehingga Kendrick belum mengerti apa maksudnya.

"Ada apa Li, kenapa kamu terdengar sangat cemas seperti itu? bukankah saat ini kamu sedang berada di luar kota?" Tanya-nya.

"Aku di rumah sakit Ken, Nicko Ken, Nicko di rumah sakit" Lius masih belum jelas mengatakannya.

"Memangnya apa yang terjadi sama Nicko, Li?" Kendrick terdengar mulai cemas.

"Nicko kecelakaan Ken, cepat kamu kemari"

"Apa! Ya Ampun, Kau membawanya ke rumah sakit mana Li?" Kendrick semakin terdengar cemas, Lius pun langsung menyebutkan nama tempat dimana rumah sakit itu.

"Baik, aku akan kesana sekarang" Pungkas Kendrick mematikan sambungan Telephonenya, yang mana sebenarnya saat ini dia sedang berada di sebuah hotel bersama orang bayaran yang sudah dia pesan melalui media online untuk memenuhi hasrat seksualnya.

___

Tak lama kemudian, Kendrick telah sampai di rumah sakit itu.

"Ken," Lius menyapa yang posisinya saat ini duduk sendirian di kursi tunggu pasien.

"Apa yang terjadi dengan Nicko Li?" Kendrick terlihat sangat cemas.

"Nicko ... kecelakaan Ken" Jawab Lius.

Belum tuntas perbincangan itu, dokter keluar dari ruang IGD hendak memindahkan Nathan ke ruang perawatan.

Kendrick langsung menghampirinya, "Dokter gimana keadaan anak saya, apa dia baik-baik saja Dok?" Tampak tergesa-gesa.

"Mohon tenangkan diri anda dulu pak, putra anda mengalami pendarahan hebat pada bagian kepala akibat benturan yang sangat keras ini berakibat sangat fatal Pak"

"Maksud Dokter?" Kendrick membelalak

"Saat ini Putra anda mengalami amnesia pak, 75% ingatannya hilang dan juga karena ...." belum tuntas dokter berkata langsung terhenti lantaran melihat anggota pasiennya terlihat syok berat seperti ini.

"TIDAK MUNGKIN DOKTER!" - Kendrick.

"Ken, tenangkan dirimu Ken ..." Bisik Lius.

"Apa ingatan keponakan saya bisa kembali normal seperti semula pak?" Tanya Lius mewakili Kendrick.

Sementara Kendrick sendiri mengusap-usap kepala sendiri tanda frustasi, ia sangat khawatir apabila sampai kehilangan Nickolas.

Lantaran Nickolas adalah satu-satunya putra yang ia miliki saat ini sejak anak kembar satunya hilang pada 17 tahun silam dialah Nathan Meshach Ferdinand.

___

"Jadi begini pak Li, Selain Putra pak Kendrick kehilangan ingatannya, kami juga menemukan banyak luka lebam yang kami perkirakan dari sabetan atau pukulan menggunakan benda tumpul di beberapa bagian tubuh anak bapak Kendrick, teruntuk dia bisa mengingat kembali atau tidak kami belum bisa pastikan, tapi kuasa Tuhan kita semua tidak tahu pak, bantu kami dengan Do'a ya, Pak. Kami akan berusaha semaksimal mungkin" Jelas dokter secara detile dari pertanyaan Lius sebelumnya.

Mendengar penjelasan itu, Kendrick hanya diam seribu bahasa. Tetapi ekspresi diwajahnya saat ini terlihat sangat sedih.

Selepas itu sang Dokter keluar dari ruang perawatan tak lupa mengingatkan apabila Nathan siuman dari kritis, jangan banyak ditanya-tanya terlebih dahulu.

Usai dokter keluar, Kendrick beranjak mendekat Lius "Apa yang terjadi dengan Nicko Li … ?" Tanya-nya lantaran perbincangan seputar ini belum tuntas di menit-menit sebelumnya.

"Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan Nicko Ken, yang aku tahu Nicko kecelakaan." Lius menundukan kepala, merasa bersalah tidak berhasil meraih Nathan sebelum kecelakaan itu terjadi.

"Kecelakaan gimana maksudmu Li …?"

"Nick-Nicko ... tertabrak mobil dan yang menabrak la-lari Ken, Ak-aku menemukannya sudah tergeletak di aspal saat aku sedang jalan pulang Ken" Jelasnya terbata.

"Ya ampun" meski nada bicara Lius sedikit terbata dan juga mengapa Lius bisa menjumpai Nickolas di luar propinsi, Kendrick tidak terkejut samasekali. Karena sangat paham seperti apa kelakuan putranya tersebut, yang mana selama ini Nickolas memang sering bolos sekolah dan keluyuran siang maupun malam, serta sering berpetualang sesuai hobinya berupa mendaki gunung di berbagai wilayah luar propinsi bersama beberapa teman yang lebih dominan anak berandalan.

"Em … Ken," Lius datang mendekat.

"Ya, Li"

"Apa kamu baik-baik saja?" Lius mendapati kesedihan mendalam di wajah Kendrick.

"Aku baik Li, sebaiknya kamu pulang saja dulu kamu pasti sangat lelah. Biar aku yang disini, terima kasih banyak pertolonganmu Li …"

"Tak perlu sungkan Ken, Bukankah Nicko juga putraku?" Tersenyum Khas lambang menyemangati, kemudian meraih tas penampung laptopnya disisi sebelah Kendrick, bergegas menuju keluar ruang itu

"Yaudah aku jalan pulang dulu Ken."

"Iya, hati-hati di jalan Li …"

Sesudah Lius keluar dari ruang itu, Kendrick menatap wajah sang anak yang kini masih terbaring dan memejam, terlintas segala kalimat yang sering Nickolas ucapkan padanya yang tidak bisa ia penuhi sampai saat ini.

"Maafkan papa Nicko"