Chereads / Mencari cahaya / Chapter 11 - 11. Rio Hermanto Tanoko

Chapter 11 - 11. Rio Hermanto Tanoko

Setelah aku mulai bisa tertawa dengan candaan Indri. Indri mulai menanyakan Rio.

"Tadi Lo kan sedih terus! Sekarang Lo cerita tentang Rio aja biar Lo kagak sedih lenn!"

Pintanya dengan senyum penuh harapan agar aku mau bercerita.

"Sebenarnya dari tadi gue mau nanya Lo masalah ini. Tapi nunggu momen yang pas lenn" Indri lagi menjelaskan maksudnya.

"Iyaa. Gue bakal cerita kok. Kan niat gue ajak Lo kesini memang mau bahas ini ndri." Kataku menyungging senyum

"Hmm gue mulai dari mana ya? Aku dengan ekspresi wajah mulai berpikir

"Dari Sudirman aja lenn" kata Indri bercanda.

"Gak gitu juga ndri!" Aku dengan sedikit datar

"Heheheh Lo sih lenn. Kayak orang mau sidang skripsi aja harus bicara pakai konsep" Indri mencairkan suasana

"Hehehehe" aku tidak kuat dengan candaan Indri.

"Lo ingat kan saat Lo ajak gue ke club?" Tanyaku sekaligus menyuruh Indri untuk mengingat-ingat saat pertama aku pertama kali ketemu Rio.

"Iya ingat gue!" Kata Indri.

"Waktu itu gue, gue bingung banget ndri. Kan Lo ninggalin gue sendiri" kataku

"Iya sorry ya. Abisnya Samuel ajak joget kalau Tidak nanti dia joget ma cewek lain" Indri sambil nyengir.

"Hehehehe iya. Intinya gue seneng dan bingung di sana ndri. Tapi tiba-tiba si Rio datang nyamperin gue kan"

"Iyaa terus?" Indri dengan muka penasaran dengan kelanjutan cerita itu.

"Iya mulai dia ajak gue bicara, ngobrol-ngobrol deh biasa dah cowok kalau lagi cari topik pengen ngobrol sama cewek ndri. Semua di tanyain kan." Kataku

"Hmm. Terus" tanya Indri

"Tapi gue hanya respon dia biasa aja kan ndri." Kataku.

"Tiba-tiba dia bilang apa itu lupa gue tapi seingat gue, gue nggak mau bahas dah intinya terus gue tinggalin dia sendiri, bilang mau ke toilet."

"Terus" kata Indri.

"Gue nyari Lo, pengen ajak Lo balik"

"Yaaa.. gue ingat. Waktu itu Rio nanya ke gue, Lo gak apa-apa. Intinya dia merasa bersalah banget ke Lo lenn" tambah Indri.

"Ya gue malam itu ingat nyokap bokap gue ndri. Makanya sedih pengen balik terus menyendiri di apartemen." Jelas ku tentang keadaanku waktu itu.

"Iyaa.iyaa. tapi ketika kita mau balik itu dia minta akun sosmed Lo" jelas Indri.

"Iyaa. Gue liat Lo sih. Tapi gue Gak mau tau waktu itu." Kataku.

"Ketika gue lihat sosmed due lihat pesan dari Rio. Gue abaikan aja ndri. Besoknya ada kiriman paket."

"Paket?" Indri dengan wajah terkejut.

"Iya ndri, Gak main-main Rio kirimin gue rolex!" Ceritaku.

"Gila juga tu Rio" Indri terkejut mendengar cerita ku

"Asli nggak tu?" Tanya Indri.

"Aslilah. Ndri. Dia pemimpin perusahaan yang bergerak ekspor impor" jelasku.

"Lo tau dari mana?" Tanya indri.

"Gue kan gak mau terima pemberian kayak gitu. Ndri" jelasku.

"Nah.. gue mintalah biar bisa dibalikin. Meskipun dia berusaha gue tuk Menerima hadiah itu." Tambahku.

"Terus?" Tanya Indri.

"Aku minta ketemu untuk kembalikan jam itu. Dan Rio minta aku datang ke kantornya." Jelasku.

"Hmm. Begitu" kata Indri

"Asli pangeran dah gitu. Udah ganteng kaya cerdas jangan di tanya. Pemimpin perusahaan. lenn" _Indri.

"Makanya gue takut ndriii!". Kataku dengan wajah agak memelas.

"Takut kenapa?" Tanya Indri.

"Dia ganteng, dia baik, dia cerdas, dia kaya. Kok mau Ama gue?" Tanyaku ke Indri.

"Kayaknya dia jatuh cinta pada pandangan pertama lenn" kata Indri.

"Iyaa dia juga bilangnya begitu kemaren pas diner. Tapi gue malah ragu ketika dia ngomong begitu ndri." Kataku

"Kok ragu?" Tanya Indri agak heran.

"Iya dia benar cinta atau ambisi aja pengen pacaran sama aku ndri" kataku.

"Ya juga sih. Kalau laki-laki kayak gitu sulit melihat dia cinta atau Ndak lenn" imbuh Indri.

"Tu..kan! Ini yang gue takuti ndriii!" Kataku.

"Dia baik banget ndri. Gue diperlakukan bagai ratu. Sumpah!" Tambahku.

"Kalau itu hanya hati yang bisa baca lenn. Soalnya ini peeling ketemu feeling. Lo harus percaya sama feeling Lo" seru Indri.

"Soalnya gue belum pernah ketemu dengan model laki seperti itu.

Hari itu aku benar-benar makin bingung dengan perasaanku sendiri. Bercerita dengan Indri. Malah menemukan kesimpulan untuk percaya dengan intuisi ku sendiri. Indri ada benarnya juga. Ahh… disini juga aku berpikir coba ibuku masih ada pasti akan aku tanyakan ke dia agar aku tidak salah dalam mengambil keputusan.

Tapi hari itu aku dan Indri lebih memilih bersenang-senang pergi karaoke dan menonton film sampai larut malam.

Rio satu-satunya lelaki yang akan hadir dalam kehidupanku, menjadi lelaki pertama yang akan menghiasi hari-hari ku. Aku senang dikirimkan orang baik seperti dia. Dan aku ingin bercerita pendapatku tentang Rio setelah bercerita banyak dengannya kemarin di saat dinner untuk pertama kali.

Rio Hermanto Tanoko. Anak bungsu dari pasangan bapak Julio Hermanto Tanoko asli keturunan Jawa ningrat dari zaman sebelum penjajahan keluarga besarnya menjadi bagian penting untuk memuluskan siasat pak Soekarno dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Sehingga bapak Julio menjadi orang yang berpengaruh di negeri ini. dan Diana Nasution yang asli keturunan Sumatra juga bukan orang sembarangan ibu Diana juga dari keluarga terhormat di daerahnya. dan sekarang menjadi ibu Diana Hermanto Tanoko. Keluarga mereka keluarga terpandang dan terhormat dan begitu berpengaruh sekali di negeri ini. Kata Rio dia mempunyai tiga saudara yaitu Doni Hermanto Tanoko kakaknya yang paling besar.

Doni tidak mau mengurus perusahaan bapaknya, dan lebih memilih membuat bisnis sendiri yang bergerak di dunia entertainment. Kakaknya yang satu lagi Kevin Hermanto Tanoko juga tidak ingin melanjutkan perusahaan bapaknya dan lebih memilih aktif di bagian pemerintahan, dan menjadi salah satu anggota dewan dan aktif di salah satu partai Negeri ini. Dan Rio sendiri tidak punya pilihan lain semenjak kakaknya memilih jalan hidupnya masing-masing, dan harus melanjutkan keberlangsungan dari perusahaan keluarganya.

Mereka menjadi satu tim yang komplit dan solid, sejauh ini mereka sudah terbukti dengan keberhasilan dan kesuksesan yang terus mereka pertahankan. Sehingga hadiah yang kuanggap mewah dan bernilai tinggi itu tidak ada apa-apanya dengan apa yang Rio miliki.

Rio sudah beberapa kali jatuh cinta kepada beberapa sosok wanita, namun ketika Rio sudah benar menjatuhkan pilihan dan ingin lanjut ke jenjang selanjutnya. Rio malah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan wanita-wanita itu. Sebenarnya Rio tidak ingin terburu-buru untuk menikah namun melihat kedua orang tuanya yang sudah berusia 70 tahun Rio disuruh untuk segera menikah dan mempunyai anak. Karena bapaknya pak Julio ingin sekali menggendong cucu dari Rio.

Makanya Rio sangat bergerak cepat dan ingin menjadikan aku kekasihnya.

Setelah karaokean Indri mengajakku pulang. Katanya Samuel ingin ketemu dah kangen banget katanya. Samuel juga termasuk lelaki yang berhasil ditaklukkan Indri sampai bisa dibuat sebucin itu dan tidak bisa lama-lama pisah terlalu lama.