"Kau? Ikut denganku? Tidak bisa! Kau di sini saja! Bukannya kau harus menjaga danau di Green Hole! Sudah sana kembalilah ke dasar sungai!" usir Ewa Lani kejam.
Gadis berambut biru itu mulai mengusir peri air yang membantunya keluar dari Green Hole. Cedrico sudah tau ini akan terjadi oleh karena itu dia memang sengaja akan menemani Ewa Lani kemanapun dia pergi untuk mewujudkan sumpah perinya.
"Bagaimana bisa aku meninggalkan kekasihku sendirian di dunia luar yang kejam ini?" ujar Cedrico bertingkah berlebihan.
"Tolong jangan bicara seperti itu! Kau membuatku ingin muntah!"
"Muntah? Mungkin kau sakit? Apa kau mau sebuah pelukan?" tanya Cedrico yang malah menggodanya dengan agresif.
Linco yang mendengar percakapan antara pria dan wanita muda itu tersenyum , dia mundur perlahan dan masuk ke pondoknya karena tak mau mengganggu privasi tuan muda bangsa perinya. Sementara Ewa Lani masih saja merasa muak karena dia merasa sangat tidak bebas sekarang.