Air hujan turun di Hutan Igdrasil, daun-daun pohon sihir menengadah ke atas menyambut butiran air hujan. Semua tumbuhan tampak senang, sudah lama Hutan Igdrasil tidak diguyur air hujan.
"Wah, kau bisa memanggil hujan Cedrico? Luar biasa!" ujar Ewa lani.
Gadis itu terbang ke atas dan menari berputar-putar. Dia memang tidak terlalu suka berenang di laut, tapi peri hutan akan selalu bahagia saat ada hujan. Cedrico terlihat senang karena berhasil membuat gadis dingin yang menyebalkan itu tertawa sangat manis.
Dia akhirnya tau bahwa Ewa Lani menyukai hujan. Satu poin berhasil dia dapatkan dalam usaha mendapatkan hatinya.
Cedrico mengangkat tangannya, kali ini bukan gelembung air yang dibuatnya tapi butir-butir air yang menari dan bisa bernyanyi. Ewa Lani tertawa melihat butiran air yang menggemaskan itu. Menurutnya cukup lucu melihat butiran air yang bisa menari.
"Ewa Lani kemarilah!" ajak Cedrico menyuruhnya turun.
"Ada apa?" Ewa Lani datang mendekat.