(Centerland)
Suasana di Centerland sudah mulai tenang. Api-api sudah dipadamkan dan bangunan-bangunan sementara sudah selesai dibangun dengan kekuatan para penyihir dan peri. Ewa Lani tampak sedih ketika melihat seorang gadis kecil menangis. Gadis kecil bernama Samantha itu kehilangan ibunya saat kebakaran terjadi di Centerland. Pelan-pelan Ewa Lani memeluknya lembut.
"Kemarilah Nak, jangan takut! Kau tak akan sendirian banyak yang peduli padamu," ujarnya ramah.
"Tapi Nona, kasihan Ibu, hiks..hiks..! Kami sedang makan bersama tadi saat meriam api membakar rumah kami. Padahal Ibu memasak sangat lezat! Huaaaaaaa.....!" tangis anak itu pecah.
Hati Ewa Lani bergetar, sebuah peperangan memang selalu memakan tumbal. Sayangnya tumbal itu biasanya malah orang-orang sipil yang tidak tahu apa-apa.
"Kau harus tegar Nak! Aku akan menghukum orang-orang yang mencelakai ibumu! Jadi kau harus tumbuh dengan baik!" janji Ewa Lani.