Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Alkanaris [Indonesia]

🇮🇩shaqiess
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4k
Views
Synopsis
Usaha Aris untuk 'meracik kita' dengan gadis disamping sekolah, Kana. Juga tentang Alka sahabat dan pelindung Kana yang dikirim Tuhan.
VIEW MORE

Chapter 1 - Pertama

Tepatnya diramainya kota Jakarta, terdapat dua SMA yang lumayan terkenal.

SMAN Sanjaya, kumpulan anak cerdas, ambis, dan punya masa depan cerah. Pandai dalam hal akademik maupun non akademik. Disebut masa depan bangsa.

Dan disebelah SMAN Sanjaya terdapat dengan tembok kokoh warna abu, dan tepat disampingnya terdapat SMAN Banara. Tempat anak nakal, bodoh, tak tahu aturan, hanya kenal bersenang-bersenang. Disebut dengan anak gagal.

"Ho, itu ketua osis SMAN Sanjaya."

"Cantik juga."

"Bos seleranya bagus."

"Serius mau dekatin dia?"

"Berisik ah kalian, berat tau!"

Dinding pembatas sekolah yang selalu dijadikan tempat keempat lelaki, terutama Aris hanya untuk melihat Kana, ketua osis SMAN Sanjaya.

GUBRAK.

Dan berakhir keempatnya terjatuh saling menimpa, tepat dihadapan Kana.

"Aduh..."

"Kabur, kabur!"

Karel, salah satu dari keempat lelaki tadi mengajak kawannya yang lain untuk pergi.

"Woi, jangan ninggalin!"

Aris berteriak lihat kawannya pergi begitu saja. Ninggalin dia berdua dengan perempuan di hadapannya.

"Eh, maaf Kana."

Aris menggaruk belakang leher, canggung.

Sedang perempuan didepannya hanya menatap datar dan sama sekali tak berniat membalas bahkan terlihat tak peduli.

"Mau diantar sampai depan gerbang sekolah?"

Aris menawarkan, yang hanya dibalas dengusan kecil dari Kana.

"Bisa sendiri."

Kana melenggang pergi meninggalkan Aris begitu saja. Seperti biasa.

Entah, sudah empat bulan ini Aris mengejar Kana yang selalu berakhir ditinggal, bahkan tak dihiraukan sama sekali.

Iya, Aris Ruana, murid kelas 3 menengah keatas, ketua dari anak-anak nakal di SMAN Banara, yang jatuh cinta dengan Ketua Osis SMAN Sanjaya.

Kalau kata anak-anak lain, mereka bagai tanah dan langit bahkan gak akan bisa nyatu. Kalaupun bersatu kemungkinannya hanya 0,0001%. Itupun mungkin karena adanya mukjizat.

Tapi namanya Aris, dia bebal terutama soal cinta. Maklum cinta pertamanya.

:

"Bagaimana ada kemajuan?"

"Tetap sama."

Aris yang tadi dicuekkin sama Kana, mutusin buat pergi ke tongkrongan tempat biasa kumpul sama kawanannya.

"Mundur saja bos, cari yang lain. Masih banyak cewek yang mau sama lo."

Karel memberi saran yang entah sudah keberapa kali dalam beberapa bulan ini.

"Iya, susah dikejar. Taunya cuma belajar sama buku aja pasti."

Gana ikut menimpali.

"Gak akan. Lihat saja, sampai dia takluk."

Ketiga kawannya angguk pasrah, Aris kepalang batu, gak akan mau dengar keburu masuk kuping kanan langsung keluar lagu dari kuping kiri, apalagi nurut.

"Bude, pesan kayak biasa."

Bude atau biasa dipanggil ibu, sama anak-anak didepannya, angguk dan kasih jempol jawab perkataan Aris, kelewat hafal pesanan mereka karena memang sering kesini. Entah istirahat atau bolos.

"Nih, kopi hitam kayak biasa."

Gak sampai 5 menit pesanan Aris datang. Buat Aris dan kawannya jadi berhenti ketawa sejenak.

"Makasih bude."

Aris senyum kecil.

"Kalian nih, sudah kelas 12 jangan main terus. Belajar yang benar."

Pagi hari membolos jadi dapat nasehat dari Bude, memang sudah sering. Tapi ya begitu, mereka cuman angguk dan bilang iya tapi tak diturutin. Paling kalau ada maunya aja.