"Aku juga heran," jawab Lui yang masih menempel pada tembok karena ditodong dengan teplon.
"Bohong! buktikan kalau kau adalah Lui!" bentak seorang teman Lui yang bergender perempuan.
"Azzura, kau pernah ketinggalan liptint kesayanganmu yang seharga 20000 dollar. Kau memesan Liptint itu selama dua bulan dan kau baru saja menerimanya beberapa minggu sebelum kau kehilangan liptint itu!" seru Lui pada perempuan yang bernama Azzura.
"Dan kau Wilfred!" seru Lui lalu menunjuk wajah teman lelakinya yang bernama Wilfred. "Kau pernah mengencani tujuh gadis sekaligus saat hari sabtu tanggal 27 april, dan kau gagal mengencani mereka semua yang membuatmu dihajar habis-habisan oleh mereka!"
Azzura dan Wilfred hanya bisa tertegun, lalu menatap satu sama lain. Lelaki yang ada di hadapan mereka ini rupanya benar-benar Lui Ernest, si gadis tomboy teman mereka yang telah berubah gender.
"KAU BERUBAH JADI LAKI-LAKI?!" teriak Azzura dan Wilfred bersamaan.
"Jangan berteriak! kalian tidak lihat apa ini jam berapa?!" seru Lui dan menutup mulut kedua temannya.
Kedua temannya hanya nyengir kuda, lalu mereka kembali diam beberapa saat. Sunyi dan sepi, wajar karena sekarang masih pukul dua dini hari.
"Bisa kau jelaskan kenapa kau bisa berubah kelamin begini? bukan hanya kelamin, tapi seluruh penampilanmu berubah 270 derajat," ujar Wilfred.
"Entahlah." Lui mengendikkan bahu. "Tapi yang aku ingat, sosok yang aku temui di mimpiku itu mengatakan kalau ia ikut terbawa ke alam bawah sadarku akibat 'kekuatan inti' milikku."
Azzura tercengang, "Lui...itu salah satu tanda awal yang tidak baik untuk kamu."
"Aku tahu itu," ujar Lui lalu menyenderkan punggungnya ke sofa. "Tapi cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi, minus diriku yang berubah gender. Kekuatan inti ku sedikit demi sedikit menarik hal-hal yang aku tidak ketahui."
"Mulai dari sekarang kau harus mulai membatasi pengeluaran kekuatanmu Lui," ujar Wilfred menambahkan.
"Tidak bisa!" seru Lui. "Aku adalah pahlawan. Aku bertugas melindungi orang yang tak berdaya. Aku harus mengedepankan kepentingan masyarakat di atas urusan pribadiku apapun keadaannya."
"Aku tahu itu Lui. Tapi fikirkanlah dirimu sendiri juga," balas Azzura. "Aku, Wilfred, bahkan dirimu sendiri tidak akan tahu apa yang akan 'ditarik' oleh 'kekuatan inti' mu itu nanti."
Azzura menghela nafas, memperpanjang perdebatan ini tidak akan menghasilkan apapun. Lui adalah orang yang keras kepala. Sungguh percampuran yang sempurna. Keras kepala, terlalu mementingkan orang lain, terlalu baik, dan naif kalau boleh ditambahkan.
"Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah ini? bersembunyi? menghilang dari publik dan masyarakat? atau---"
"Ya! aku akan menghilang dari publik dan masyarakat," potong Lui dengan cepat.
"Maksudmu?" Wilfred mengkerutkan alisnya. "Aku tidak yakin dengan kata 'menghilang dari publik dan masyarakat' mu itu," sambungnya.
"Aku percayakan seluruh asetku ini pada kalian. Aku akan membaur di tengah masyarakat dengan identitas baru ku ini. Dengan itu aku pasti akan lebih mudah menyelidiki sindikat kejahatan, membela rakyat lemah yang tertindas, menelusuri kelemahan negara kita, menumpas kejahatan yang mengorbankan anak-anak dan remaja, dan masih banyak lagi." mata Lui benar-benar berbinar saat membicarakan tentang impian mulianya tersebut.
Melihat itu kedua temannya hanya bisa menghela nafas panjang dan menatap Lui. Mereka berdua tahu bahwa Lui punya banyak impian membantu masyarakat yang lemah. Kalaupun Lui ditakdirkan dengan kelebihan lain, maka ia akan memilih untuk mempunya kelebihan anti lelah 24/7 agar ia bisa menolong orang lain terus menerus.
Dan dengan sifat baik hati dan tulus itu pula angka kejahatan yang terjadi di London, baik akibat POWER user villain ataupun non POWER user villain lakukan lebih kecil sebesar tiga persen daripada daerah lain.
"Kau tidak bisa mendadak menghilang begini Lui. Apa yang harus kami katakan pada publik, pers, dan bahkan kepolisian. Menghilangnya dirimu akan menjadi headline berita selama berbulan-bulan pastinya." Wilfred memijat pelipisnya yang terasa pening.
"Aku akan membuat diriku seolah-olah mati," jawab Lui tanpa menatap kedua temannya.
Sudah sekian kalinya saat ini kedua temannya dibuat sesak nafas oleh Lui. Bertubi-tubi ide anehnya ia curahkan ke kedua temannya tersebut.
Ini bukan perkara mudah, seorang pahlawan paling dipandang di London akan menghilang begitu saja dengan alasan telah meninggal. Aneh saja difikir-fikir kalau seorang pahlawan sekuat Lui meninggal dengan alasan yang sederhana.
"Tidak usah kalian fikirkan, aku tidak akan merepotkan kalian dengan memikirkan penyebab kematian ku," ujar Lui seraya bangkit dari sofa.
"Lalu?" tanya Azzura dan Wilfred bersamaan.
"Aku akan membuat fakta bahwa aku mati bunuh diri."
"T-tunggu Lui! hey!"
Terlambat, Lui sudah menghilang dari balik pintu. Untuk beberapa jam saat ini masih aman karena Lui masuk ke dalam kamar tidurnya. Tapi tidak ada yang tahu pagi besok ia sudah tidak ada di kamarnya dan headline berita sudah dihebohkan dengan kasus bunuh diri seorang pahlawan. Yang padahal hanya sebuah settingan.
"Nampaknya setelah ini aku tidak bisa tidur nyenyak," ujar Azzura seraya meninggalkan ruangan tengah.
"Iya, akupun begitu. Welcome back kantung mata," sahut Wilfred.
Azzura dan Wilfred begitu mencemaskan Lui. Tentu saja, karena mereka sudah cukup lama menjadi teman. Bahkan tanpa Lui mereka berdua sudah tidak tahu lagi harus menjadi apa. Mereka berdua dulu hidup di bawah garis kemiskinan. Lui yang kala itu kebetulan patroli di wilayah ibu kota tempat Azzura dan Wilfred tinggal mengajak mereka berdua untuk tinggal bersama.
Lui lah yang membantu Azzura dan Wilfred sampai mempunyai pekerjaan seperti sekarang. Ketika mereka berdua punya uang yang cukup, Lui tetap menyarankan kedua temannya itu tinggal bersamanya. Lui bilang kalau uang mereka lebih baik disimpan dulu, untuk urusan tempat tinggal dan makan biar Lui yang urus.
Lui merupakan pahlawan paling sibuk, namun salah satu pahlawan paling sukses. Banyak instansi pemerintahan, perusahaan, dan organisasi yang memberikan dana untuk Lui. Meskipun Lui sudah menolak berkali-kali mereka tak ada habis-habisnya menyalurkan dana untuknya.
Alasannya yang pertama sebagai ucapan terima kasih, dan yang kedua sebagai permintaan tolong yang tersirat, mengingat banyaknya kejahatan yang mengincar perusahaan ataupun organisasi besar.
Lui hidup sendirian sebelum Azzura dan Wilfred tinggal bersama dia. Lui sangat senang dengan kehadiran mereka berdua. Dan Lui sendiri sudah menganggap keduanya sebagai keluarganya. Mereka berdua pun sebaliknya, juga menganggap Lui begitu.
Dan tentunya sudah berulang kali hingga sekarang keduanya dibuat khawatir oleh tingkah laku Lui yang tidak ingat mati. Dan sekarang Lui berniatan hendak membuat fakta palsu mengenai kematiannya demi sebuah penyamaran. Tendang saja bokong Wilfred agar Wilfred sadar ini bukan mimpi buruk.
Dan maksimal besok siang Lui akan menjalankan rencananya. Ia benar-benar tidak suka menunda-nunda. Ia merasa sanvat senang dengan kesempatan menyamar dan kebebasannya ini. Maklum, selama ini dia selalu diikuti pers dan massa yang sangat menyoroti kehidupannya. Oh ayolah, Lui adalah pahlawan, bukan aktris hollywood.
Dan tinggal menunggu waktu saja sampai ratusan wartawan dan pers memenuhi jalanan guna mencari berita terkini mengenai Lui Ernest.