Chereads / Selalu Mencintaimu Gia / Chapter 6 - Menyelamatkan Gia

Chapter 6 - Menyelamatkan Gia

Terdengar jelas suara seseorang yang sangat keras di belakang sekolah jelas itu membuat Daiva ingin melihat siapa yang sebenarnya terjadi di belakang sekolah Daiva berlari ke arah belakang sekolah dengan.

Di belakang sekolah

Terlihat Gia sedang di kelilingi oleh Fira, Sisil dan Caca disana Daiva melihat siapa sebenarnya gadis yang sedang dikerumunin oleh Fira.

Fira:"Eh Gia kamu pikir tadi pagi rencana gue untuk memukul loh itu bisa terhalang karena ada guru hah?" ujar Fira yang mendorong Gia sampai ke dinding.

Gia hanya menunduk ketakutan dan menggeleng kepalanya.

Sisil:"Sekarang sudah enggak ada pahlawan kesiangan loh jadi kita bisa bully loh lagi kapanpun kita mau, iya enggak temen-temen" ujar Sisil yang melihat ke arah Fira dan Caca secara bergantian.

Caca:"Gara loh gue Fira dan Caca jadi malu karena perbuatan loh sama Erol" ujar Caca yang menunjukkan tangannya ke arah Gia.

Kejadian sebelumnya

Gia saat itu sedang di jadikan babu oleh Fira,Caca dan Sisil Namun saat itu masih ada Erol melihat Gia di jadikan babu jelas membuat Erol marah sebenarnya pengen saja Erol memberikan pelajaran pada Fira Namun, selalu Gia yang menghalanginya karena alasan takut tapi kali ini Fira keterlaluan.

Saat Gia selesai membelikan Fira dan temen-temennya bakso dan jus tapu sengaja Fira memanjangkan kakinya di tengah jalannya Gia hendak berjalan sehingga membuat makanan yang di pesan Gia jatuh dan kaki Gia terkilir.

Fira:"Gimana si Gia kalau di suruh itu yang bener bukan kayak gini sekarang siapa yang mau beresin dan ganti ini semua?!" ujar Fira yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

Caca:"Yah baksonya padahal kita sudah menunggu lama dan apa ini kamu membuat semuanya berantakan!" ujar Caca yang marah karena dia sudah lapar.

Sisil:"Sudahlah ayo kita pergi" ujar Sisil yang mengajak temen-temennya pergi.

Namun Erol datang dan menghalangi mereka hendak pergi.

Erol:"Kamu mau kemana" ujar Erol yang berdiri di hadapan Sisil, Fira dan Caca.

Caca:"Apaan si ER minggir jangan halangin jalan kita!" ujar Caca yang mendorong minggir Erol.

Erol:"Enak sekali kalian menyuruh Gia untuk membersihkan ini jelas dengan mata kepala aku sendiri kalian sengaja membuat Gia terjatuh," ujar Erol dengan lantang dan membuat mereka terdiam.

Fira:"Jelas ya Erol, Gia jatuh itu karena dia enggak hati-hati maka nya dia jatuh." ujar Fira yang berusaha mengelak.

Gia yang melihat Erol mati-matian membelanya justru menghampiri Erol.

Gia:"Er udah, biarin aja Er ini salah aku emang enggak hati" ujar Gia yang tidak ingin Erol terkena masalah.

Erol:"Udah Gia diem kamu jangan mau di bully terus oleh mereka bertiga ini" ujar Erol yang menunjuk ke arah mereka.

Fira:"Eh Erol jangan mentang-mentang kamu kaya jadi kamu mau menuduh kita ya Er" ujar Fira yang terlihat kesal pada Erol.

Erol:"Oh jadi loh mau gue tunjukkan buktinya yang sebenarnya bahwa yang sengaja membuat Gia jatuh?!" ujar Erol yang kesal pada Fira karena tidak mau mengaku.

Caca:"Mana buktinya" ujar Caca yang menantang Erol.

Erol langsung melihatkan ke Caca, Fira dan Sisil video yang dia ambil waktu Fira sengaja membuat Gia jatuh.Keribunan di kantin jelas membuat perhatian semua siswa tertuju pada sumber masalah setelah melihat video itu jelas Fira langsung menatap Erol.

Erol:"Sekarang bagaimana jelas kan?" ujar Erol yang menatap Fira yang ketakutan.

Fira hendak pergi dari kantin dengan teman-temannya dengan wajah kesal tapi di halangin oleh Erol.

Erol:"Minta maaf sama Gia," ujar Erol yang memegang pergelangan Fira.

Fira:"Kalau gue enggak mau kenapa?" ujar Fira yang menantang Erol.

Erol:"Gie sebarkan video ini ke semua siswa agar lo malu" ujar Erol yang mengancam Fira.

Fira Jelas tidak mau image dia akan jelek jika video disebar mau tidak mau Fira harus minta maaf pada Gia.

Fira:"Gia gue minta maaf ya" ujar Fira walaupun tidak ikhlas.

Caca:"Iya Gia gue juga minta maaf" ujar Caca karena disuruh oleh Fira dan Erol.

Sisil:"Gue juga minta maaf ya Gia" ujar Sisil yang juga terpaksa minta maaf.

Fira hendak pergi bersama teman-temannya Namun masih di halangin oleh Erol.

Fira:"Ada apa lagi?" ujar Fira yang kesal.

Erol:"Minta maaf aja enggak cukup." ujar Erol yang tersenyum.

Fira:"Terus...?!" ujar Fira yang kesal.

Erol:"Loh harus traktir kita untuk makan di kantin" ujar Erol yang menatap Fira.

Fira:"Oke asal loh jangan sebarkan video itu" ujar Fira yang menyetujui permintaan Erol.

Erol:"SEMUA DENGAR HARI INI KALIAN BISA JAJAN SEPUAS KALIAN KARENA FIRA YANG AKAN TRAKTIR KALIAN SEMUA" ujar Erol yang berteriak sehingga membuat teman-temannya senang bukan main.

Temen 1:"Serius nih jarang-jarang Fira traktir kita?" ujar siswa cowok yang bertanya.

Erol:"Seriuslah masa bohong, iya kan Fira" ujar Erol yang bertanya pada Fira.

Fira:"Iya." ujar Fira yang kesal bukan main.

Mereka semua senang karena bisa jajan ngratis di kantin.Begitu pula Erol yang membeli banyak makanan dan memberikan kepada Gia.

Kembali ke Gia yang di bully

Caca:"Inget kan gara-gara loh gue harus bantuin Fira untuk bayar padahal untuk beli baju jadi traktir anak satu sekolah." ujar Caca yang kesal pada Gia.

Sisil hendak memukul Gia tapi tangannya dihalangi oleh Daiva yang memegang tangan Sisil.

Daiva:"Apa yang kalian lakukan disini?" ujar Daiva yang bertanya.

Fira:"Dai-va?" ujar Fira yang terkejut dan berbicara gagap.

Daiva hanya menatap penasaran mereka.

Fira:"Kami hanya sedang bermain dengan Gia disini" ujar Fira yang mengusap-usap pipi Gia.

Gia hanya diam menunduk ketakutan dan saat melihat ada seorang pria menolong Gia langsung menatap siapa pria itu ternyata itu Daiva murid baru di sekolah nya.

Daiva mulai melihat mata yang melihatnya dari tadi yaitu Gia.Daiva menatap mata Gia yang terlihat jelas dimata Gia dia membutuhkan pertolongan dari pembully an ini.

Fira:"Kami disini sedang main kok Daiva" ujar Fira yang meyakinkan Daiva.

Sisil:'Iya kamu main disini" ujar Sisil yang mencari perhatian Daiva.

Daiva tidak memperdulikan yang jelas dia hanya melihat mata Gia.Mata Gia yang indah menurut Daiva begitu indah dan Gia juga menatap Daiva karena ingin berterima kasih Daiva telah datang di waktu yang tepat.

Daiva:"Kalian. sekarang bisa pergi dari sini karena sebentar lagi bel masuk berbunyi." ujar Daiva pada Fira.

Fira:"Menyebalkan" menggerutu di dalam batinnya.