"Siapa disana?" tanya sebuah suara berasal dari ruangan rumah tempat Anasthasia berdiam diri, Anasthasia membalikan badannya dan melihat wanita tua dengan rambut putih berjalan ke arahnya, membuat Anasthasia gelalapan "Ah, a-aku Anasthasia" ujar Anasthasia gugup. Wanita tua itu memperhatikan kalung yang dikenakan oleh Anasthasia, "Boleh aku menyentuh tanganmu?' tanya wanita tua tersebut. Anasthasia membolehkan, ia menyodorkan lengannya pada wanita itu untuk disentu. Tangan mereka pun saling bersentuhan dan wanita tua itu langsung bisa melihat kilas balik tentang kehidupan Anasthasia untuk meyakinkan dirinya bahwa Anasthasia memanglah Puteri Valendis yang siembunyikan oleh Ratu mereka sejak lahir.
Wanitu tua itu membunkuk, memberi hormat "Salam pada Puteri Kerajaan Valendis, nama saya adalah Nyonya Hudson" ujar wanita tua bernama Hudston tersebut. Anasthasia diajak untuk bertemu dengan anak Nyonya HUdston, Persia dan Hans, Anasthasia menceritakan tentang pengalamannya datang ke Valendis dan menceritakan tentang Sofia yang menghilang, Anasthasia sama seklai tidak tahu bahwa Sofia menjadi permen yang lengket akibat air hujan Keinis.
Seketika Anasthasia teringat akan nama Nyonya Hudston yang sempat diucapkan oleh Alex "Apakah kau mengenal Alex?" tanya Anasthasia penasaran, seketika wajah Nyonya Hudston menjadi was-was "Apa kau bertemu dengannya? Bagaimana kau bisa berkenalan dengannya?" tanya Nyonya Hudston penasaran
"Dia memabntuku saat sedang terjebak di kubangan lumpur yang lengket" ujar Anasthasia, lalu ia pun menceritakan tentang kamp penyihir yang ia kunjungi dan bertemu dengan seorang wanita yang nampak menyeramkan, Nyonya Hudston mengenal nama-nama yang disebutkan oleh Anasthasia "Kau harussegera menjauhi mereka saat kau bertemu lagi" ujar Nyonya HUdston yang membuat Anasthasia penasaran bukan main "Memangnya kenapa Nyonya?" tanya Anasthasia
"Karena mereka akan egera menghabisimu jika mengetahui bahwa kau adalah Puteri dari Ratu kami terdahulu," jawab Nyonya Hudston yang membuat Anasthasia bingung, karena pasalnya Ibunya adalah seornag Dokter bukan seorang penyihir ya meskipun Ibunya selalu mengatakan sangat menyukai sihir namun Anasthasia sangat yakin bahwa ibunya tidak pernah ada hubungan apapun dengan para penyihir. Di adalah manusia normal seperti yang kebanyakan ia jumpai
"Tapi, aku bukanlah seorang Puteri" ujar Anasthasia
"Tidak Tuan Puteri, aku melihat semuanya saat menyentu tanganmu dan wajahmu sangat mirip dengan beliau, suaramu pun begitu lemput, aku senang bahwa kau berhasil di sembunyikan dengan baik dan tumbuh dengan sehat seperti ini" ujar Nyonya Hudston "Ya, aku pun merasa bersyukur karena bisa hidup cukup baik" balas Anasthasia sembari tersenyum senang.
*****
BOOOOOM!
Pohon-pohon tumbang setelah ledakan dari kekuatan magis Betsy di lemparkan, kekuatan bercahaya biru tua yang memutar seperti boomerang tersebut langsung bisa membelah pepohonan dan untungnya Ridle bisa langsung menghindar dari serangan tersebut.
Napas Ridle sudah tersengal-sengal, tenaganya sudah terkuras habis namun Betsy masih saja memiliki tenaga untuk menyerangnya, RIdle bersembunyi di balik pepohonan, ia menyembunyikan hawa keberadaannya dari Betsy agar bisa beristirahat sebentar "Sial! Pekik Betsy, ia ingin kabur saat itu juga namun ia tidak bisa meninggal Luke dan Lilian begitu saja.
Ridle mengeluarkan sebuah permen bulat dengan lambang burung phoenis yang gagah, ia smengamati permen tersebut dan nampak rag untuk memakannya, pasalnya ia sudah tahu akan rasa dari permen itu yang rasanya seprti muntahan manusia yang berbau sangat busuk.
BOOOOM!
Lagi-lagi Betsy meluncurkan serangannya dan berhasil menghancurkan deretan pepohonan yang berada di sebalah kanannya, mata Ridle membulat, tanpa pikir pnanjang lagi ia langsung memasukan permen tersebut lalu mengunyahnya dengan cepat, dan saat prmen itu berhasil ke dalam perutny, ia langsung berubah menjadi burung phoenix seperti yang da di dlam permen tersebut. Sayp Ridle mengembang dengan lepbar, ia mengepakan sayapnya hingga angin berhembus dengan kencang dan membuat tubuh Betsy serasa aan melayang terbawa angin
"Betsy mundur beberap langkah dan melindungi wajahnya dengan kedua tangan "Sialan!Apa itu?" batin Betsy. Ridle menerbangkan dirinya, menuju ke arah Betsy, ia mencakar dan mencengkeram tubuh Betsy lalu di bawanya terbang tinggi ke langit lalu ketika di rasa sudah cukup jauh, Ridle langsung menjatuhkannya begitu saja, Betsy menciptakan gumpalan kapas yang lembut di taanah agar dinya tidak menghantam permukaan tanah. Ia memikik dengan kesal dan merutuki burung Phoenix yang membawanya, sedang ridle kembali terbang ke tempat perterungan sebelumnya, i amembawa lilian, dan Luke, Sofia dan juga sapu terbang itu di kakinya, ia terbang ke arah utara, dan turun di sisi sebuah sungai dengan air yang bercahaya berwarna kuning, air terjun berada di dekat sana hingga riuh suara air yang terjatuh bisa menyembunyikan suara Ridle yang brteriak memanggil-manggil nama Luke dan Lilian berulang kali.
Ikan-ikan Phapies berlompatan ke luar dari air sungai yang terasa hangat, tubuhnya yang mungil dengan ekormenjuntai panang berwarna pelangi nampak indah, semburan air akan meloncat ke atas bersamaan dengan loncatan tubuh mereka. Ikan-ikan tersebut melihat Ridle lalu mereka berenang menghampiri Ridle yang sudah menghilang wujud burung Phoenixnya.
Ikan phupies menyiramkan air sungai berbarengan dan mencapai pundak Ridle, Ridle langsung berbalik dan menyapa para ikan tersebut "Hei" sapa Ridel
"Hai Ridle, kau sedang apa disini? Membangunkan temanmu? JIka sulit, maka kami bisa membangunkannya dengan air dari sungai" ujar ikan-ikan tersebut secara bebarengan seperti suara sorakan anggota ceerleaders yang kompak
"Ah ide yang bagus. Tolong siram dan sembuhkan mantar sihir yang melekat padamereka semua" ujar Ridle. Air sungai di hutan Valendis memang terkenal dengan airnya yang bisa mentralisir paparan ilmu sihir pada seseorang, beberapa kali para penyihir akan bermandi di sungai tersebut untuk membersihkan diri dari sihir yang menempel di tubuhnya selama peperangan, namun jika berlama-lama berada di dalam sungai tersebut maka Sungai itu akan menyerap semua energi sihir sampai habis tak bersisa.
Ikan Pupies pun menyemburkan air sungai pada Luke, air nya tepat mengenai tubuh Luke yang masih mematung, namun beberapa saat kemudian tubuh itu menjadi lentur dan bisa bergerak kembali saat air sungai yang dilemparkan oleh ikna pupies tersebut menyerap ke dalam tubunnya, kali ini giliran Sofia dan sapu terbangnya, amun sayangnya bentuk Sofia tersebut masih belum berubah, tetap saja keras seperti permen gula biasanya, sedangkan luka-luka lilian langsung sembuh dan staminanya kembali pulih saat terkena air sungai tersebut
"Aku dimana?" tanya Lilian saat keasadarannya telah pulih
"SSSST" Ridle langsung membeam mulut Lilian "Kau akan membangunkan monster air jika terlalu berisik: ujar Ridle sembari membekap mulut Lilian dengan kedua tangannya.
"Diamlah, jika kau tidak ingin membangunkan monster air" lanjut Ridle
Lilian menganggukan kepalanya, ia setuju untuk diam, namun hatinya terasa tidak tenang karena ia tahu bahwa Betsy pasti tidak akan mengampuninya.