3 bulan berlalu. semenjak kejadian saat olahraga voli tak ada hal yang berubah pada kehidupanku disekolah. aku juga tak menjadi dekat dengan naya meski dia memberiku sedikit perhatian karena sejak awal aku memang tak ingin berteman dengan siapapun. kami juga tak menjadi sering mengobrol karena aku tetap membentengi diriku dari semua orang.
tinggal menghitung hari Ujian Akhir Sekolah di Semester 1 akan segera dilaksanakan. dalam sisa waktu satu minggu beberapa guru memberikan tugas tambahan agar murid tidak hanya mengandalkan nilai ujian.
dari 7 guru yang memberikan tugas tambahan ada satu guru yang membuatku merasa terbebani dan tak nyaman yakni guru fisika.
berbeda dengan guru lain yang hanya memberikan tugas berupa esai yang bisa di kerjakan dirumah, guru fisika memberikan sebuah tugas yang harus di kerjakan berpasangan dan hal itu membuatku hilang semangat karena aku tak ingin berinteraksi dengan siapapun apalagi harus menghabiskan waktu berjam-jam berdiskusi dengan orang yang tak dekat denganku sama sekali.huu
siang itu pada hari kamis di jam pelajaran terakhir.
" okay anak anak, berhì
.ubung sebentar lagi ujian dan hari ini adalah hari pertemuan terakhir jadi ibu mauňl ngasih tugas buat nilai tambahan kalianuihuh8d4i khy " teriak bu guru tita usai menerangkan materi terakhir di semester 1.
" nah supaya kalian bisa ngerjain tugas nya lebih cepet jadi ibu bikinin kelompok yang isinya dua orang aja ya! " lanjut bu tita seraya membuka buku absensi kelas.
saat itu perasaanku sudah bercampur aduk. resah karena takut harus bekerja sama dengan orang yang tidak aku suka, bingung memikirkan apa yang harus kulakukan nanti agar tidak canggung dengan teman satu kelompokku, dan ada pula sedikit kesal karena hati kecilku benar-benar tak ingin melakukan hal ini.
selang beberapa menit bu titapun mengumumkan anggota kelompok.
" aurel, nita dan dian kelompok 1. rian, alfin dan dika kelompok 2. raifa, syafa dan andre kelompok 3. afira, azam dan bima kelompok 4. revan, zanira dan indah kelompok 5. vanaya, alan dan adam kelompok 6. " lalu tiba-tiba ( whuuuuuuuu .... waaahhh ..... ) kelas menjadi riuh, beberapa murid tak bisa menahan rasa kaget sekaligus antusias karena kelompok 6 berisikan naya yang selalu menjadi juara dua, sangat cerdas, baik hati dan cantik sedangkan dua orang lainnya selalu menjadi yang terbawah dengan nilai terendah dan sama sekali tak terlihat berkeinginan untuk belajar namun tak bisa dipungkiri bahwa keduanya sangat tampan.
" eeehhhh sssttt udah udah!!! " bu tita berusaha meredam kebisingan.
" ini ibu sengaja ya bikin kelompok kaya gini. ada yang sengaja ibu pasangkan karna nilainya ada di level yang sama yaitu standar gak besar gak kecil, ada yang ibu pasangkan karena selalu mendapatkan nilai tinggi, tapi ada juga yang ibu pasangkan karna nilainya tinggi dan rendah supaya yang nilainya tinggi bisa ngajarin yang nilainya rendah. dan ini gak bisa di ganggu gugat ya! " terang bu tita membuat kelas kembali kondusif.
pengumumanpun berlanjut, dan seketika aku terperanjat karena namaku disebut lebih dulu.
" selanjutnya kelompok 7 kanaira ilona dan ... adiyaz malik. terus buat kelompok 8 ....... " bu tita tetap melanjutkan pengumuman namun telingaku tak lagi mendengarkan karena setelah nama adi disebut fikiranku melayang dan aku benar-benar tak menyangka.
pengumuman selesai dan kelaspun berakhir.
aku masih terdiam dalam lamunan disaat teman temanku mulai berhamburan meninggalkan ruang kelas dan setelah beberapa saat ketika aku tersadar rupanya teman satu kelompokku adi juga sudah tak ada.
akhirnya akupun pulang.
selama di perjalanan tak hentinya aku berfikir, ( ko aku satu kelompok sama cowo sih, cuma berdua doang lagi!, mana orangnya adi lagi!, secara dia orang paling pinter di sekolah, paling populer, disukain banyak orang, terus juga selalu jadi pusat perhatian meskipun dia cuma diem doang. nanti gimana ngobrolnya ya. jangankan diskusi, sekarang aja aku bingung gimana nyapa dia duluan. mana dia maen pulang gitu aja lagi.... ).
kepalakupun dipenuhi dengan adi dan entah mengapa rasanya aku gelisah. padahal biasanya setiap kali ada tugas kelompok aku hanya akan menunggu sampai seseorang memberikanku perintah untuk mengerjakan sesuatu lalu kukerjakan bagianku seorang diri dan setelah selesai kuberikan hasil kerjaku pada ketua kelompok tanpa banyak kata.
namun kali ini karena hanya ada aku dan adi jadi rasanya pasti akan sangat canggung. bukan hanya karena dia lelaki tapi karena aku dan dia bagaikan langit dan bumi.
aku hanya seorang murid yang kehadirannya hampir tak diketahui bahkan oleh teman sekelasnya sendiri, sedangkan adi selalu terlihat dan menjadi sorotan dimanapun dia berada.
bukan berarti aku suka padanya seperti para siswi lain menyukainya, hanya saja berdua dengan adi meski hanya untuk mengerjakan sebuah tugas pasti membuatku sedikit tersorot juga dan aku tak menginginkannya.
fikiranku terlalu mengawang jauh hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. aku bahkan tak sadar pukul berapa aku tiba dirumah karena setelah sampai aku langsung masuk ke kamar dan duduk melamun diatas tempat tidur. sampai ketika adzan maghrib berkumandang barulah kesadaranku kembali dan aku mulai melakukan aktifitasku seperti biasa.
orangtuaku pulang pukul 8 lalu kami makan malam bersama dan setelah selesai mereka beristirahat di kamar sementara aku membersihkan dapur dan mencuci piring hingga waktu menunjukkan pukul 10 malam.
setelah dirasa tak ada lagi yang perlu dilakukan akupun kembali ke kamar dan menonton film agar kepalaku tak memikirkan tugas kelompok bersama adi.
suasana begitu sepi dan sunyi, aku bahkan mengecilkan volume laptopku agar tak mengganggu anggota kaluargaku yang tertidur pulas. namun seketika fokusku buyar karena suara pesan masuk yang berasal dari ponselku.
awalnya aku ragu dengan pendengaranku karena aku tak pernah bertukar pesan dengan siapapun apalagi dimalam hari, sampai akhirnya kubuka ponselku dan ternyata benar bahwa seseorang mengirimiku pesan dan aku terkejut dibuatnya.
( nai ini adi, besok kita kerjain tugas di perpus pas jam istirahat. jangan lupa bawa buku fisika sama buku catetan )