Chereads / sejak kapan?! / Chapter 10 - TANDA TANYA

Chapter 10 - TANDA TANYA

ku kira adi tidak suka satu kelompok denganku itulah mengapa dia pergi begitu saja ketika pulang sekolah tadi. tak kusangka dia malah mengirimiku pesan seperti ini dimalam hari.

karena bingung akupun hanya membalas seadanya, ( Ok ). lalu aku kembali menonton film dan mematikan ponselku.

keesokan harinya semua berjalan seperti biasa, bahkan meskipun semalam adi mengirimiku pesan namun ketika kami berpapasan di gerbang pada pagi hari dia tak menyapaku dan berlalu begitu saja seolah tak ada yang terjadi.

akupun tak mau ambil pusing sehingga aku tak menghiraukannya. sesampainya di kelas ketika aku melewati tempat duduk adi mataku fokus kedepan tanpa melirik kearahanya sama sekali dan ku terus berjalan dengan santai menuju tempat dudukku.

sebenarnya aku merasa senang dengan apa yang terjadi. aku berfikir dengan kecanggungan kami ini kami hanya akan fokus membahas tugas saat belajar bersama nanti tanpa perlu berbasa basi dan aku suka akan hal itu.

dua mata pelajaran berlalu. tepat pukul 10.30 bel istirahat berbunyi. aku segera merapihkan buku yang baru saja kupakai dan tak lupa ku keluarkan buku fisika yang selanjutkan akan kupakai untuk kerja kelompok bersama adi.

setelah semuanya siap akupun berdiri dan bersamaan dengan kumelangkahkan kakiku keluar dari meja kulihat adi meninggalkan kelas tanpa menoleh ke arahku sama sekali.

tanpa bermaksud membuntuti akupun berjalan di belakang adi tanpa suara karena kita memang menuju tempat yang sama.

setelah sampai di perpustakaan kuterus mengikuti langkah adi yang tengah mencari meja kosong sampai akhirnya dia berhenti di ujung ruangan dan ketika dia menoleh, " hoohhh " adi tersentak seraya tangan kanannya menyentuh dada karena dia tak menyadari bahwa aku berada di belakangnya selama ini.

aku yang tak menyangka adi akan terkejutpun ikut tersentak, dan dalam beberapa detik aku terdiam kebingungan. " maaf aku kira kamu sadar kalo aku ngikutin kamu dari tadi " ucapku setelah adi mulai terlihat tenang.

" iya sorry aku juga gak nyangka kamu bakal ada di belakang aku jadi aku kaget banget barusan. sorry ya! " seru adi dengan sedikit tawa karena mungkin dia merasa apa yang baru saja terjadi sangat lucu.

akupun tersenyum canggung karena tak tahu harus berkata apa lagi. lalu kami berdua duduk berhadapan seraya menaruh buku dan alat tulis kami di atas meja.

" kamu bawa yang aku suruh kan? " tanya adi membuka percakapan.

" mmm " jawabku seadanya.

" okay jadi kita mu bikin makalah tentang apa nih, kalo aku sih udah ada sedikit bayangan tentang Radiasi Gelombang Elektromagnetic " jelas adi sembari membuka-buka buku catatan miliknya.

" gimana menurut kamu? " lanjut adi lagi seraya menatap mataku.

aku yang tengah santai memperhatikan adi ketika sedang berbicara menjadi sedikit terkejut dengan tatapan matanya yang tiba-tiba sehingga dengan sedikit kikuk aku menjawab...

" mmmmmm... iya udah itu aja " ucapku setuju.

setelah mendengar jawabanku adi kembali fokus pada buku-buku yang ia bawa. namun sepertinya ada yang tak beres karena ia terlihat kebingungan.

" duh kayanya makalah tentang elektromagnetik yang udah aku siapin ketinggalan di kelas deh " tutur adi sembari terus membolak-balik tumpukan buku yang ia bawa.

" yaudah kamu ambil dulu aja sekalian aku juga mu milihin dulu buku perpus yang bakal berguna buat tugas kita nanti " ujarku.

" okedeh " adipun lantas mengiyakan dan segera pergi meninggalkanku.

akupun bangkit dari kursi dan berniat untuk berkeliling perpustakaan mencari buku yang akan membantuku dalam membuat makalah.

namun baru saja lima langkah tiba-tiba adi mendatangiku dengan tergesa-gesa.

" eh nai tolongin dong. kamu aja yang ngambil buku aku di kelas. barusan tiba tiba ada yang ngasih tau aku kalo aku dipanggil keruang guru " ucap adi dengan nafas sedikit berat setelah setengah berlari

" hah masa aku sih. bukunya kan ada di tas kamu aku gak enak ah " aku menolak karena merasa risih jika harus membuka tas seseorang yang sama sekali tak dekat denganku.

" di tas nya gak ada apa-apa kok cuma buku doang gak bakal ada yang ilang juga. soalnya kalo aku ke kelas dulu baru ke kantor banyak waktu kebuang. " jelas adi berusaha meyakinkanku.

aku yang sebenarnya ingin tetap menolak jadi merasa bimbang karena apa yang diucapkan adi benar. waktupun terus berjalan , dan karena aku ingin semuanya cepat selesai akhirnya akupun mengiyakan.

" yaudah nama buku klippingnya apa trus gimana bentuknya biar aku gak salah ambil ?" tanyaku pada adi

" pokonya jilidnya warna biru terus judul tulisannya Rangkuman Materi Fisika. okay! "

setelah itu adipun bergegas pergi dan kembali meninggalkanku seorang diri di perpustakaan.

dengan sedikit rasa enggan akupun mengikuti jejak adi dan bergegas pergi menuju ruang kelas. sesampainya di kelas kulihat tak ada banyak siswa sehingga aku merasa sedikit lega karena meskipun aku tak berniat mencuri tetap saja rasanya aneh ketika tiba-tiba aku harus menggeledah tas seorang murid laki-laki yang hampir tak pernah mengobrol denganku sama sekali.

langsung saja kubuka tas adi, terlihat banyak sekali buku di dalamnya sehingga aku harus mencari lebih seksama. satu persatu ku baca setiap judul buku hingga akhirnya kumenemukan apa yang kucari dan langsung saja kuambil buku klipping tersebut.

namun siapa sangka ada sesuatu menempel di jilid plastik buku klipping tersebut hingga membuatku membeku beberapa saat karena rasanya sangat tak asing.

sebuah kertas usang nan kusut berwarna pink ikut terbawa ketika aku menarik buku klipping. betapa kagetnya aku karena aku yakin kertas tersebut sama persis dengan kertas yang kuterima.

awalnya aku mencoba meyakinkan diriku bahwa kertas itu pasti berbeda dan sangat tak mungkin bagi adi untuk bisa memiliki surat kaleng yang pernah ditujukan oleh seseorang untukku. namun rasa penasaranku sangat kuat sehingga perlahan ku buka lipatan kertas pink tersebut dan ternyata benar, terdapat tulisan yang isinya sama persis dengan surat kaleng yang pernah kuterima.

dalam keadaan bingung kulangkahkan kakiku menuju tempat dudukku untuk mengecek laci meja dimana aku menyimpan surat kaleng itu terakhir kali.

sesuai dugaan laci mejaku kosong padahal aku sangat yakin bahwa aku menaruhnya disana.

( berarti kertas ini emang kertas yang aku terima waktu itu, aku yakin banget karna tulisannya juga sama persis. tapi kenapa bisa ada di tas adi ya? ) fikirku sembari terus berjalan menuju perpustakaan.

sesampainya di perpustakaan rupanya adi telah sampai lebih dulu dan dia bahkan melambaikan tangannya padaku ketika dia melihatku berjalan masuk dari pintu.

selama perjalanan yang singkat dari pintu menuju meja aku terus berfikir apakah aku akan bertanya pada adi mengenai kertas pink yang saat itu tengah ada di saku bajuku atau aku akan membiarkannya untuk saat itu. fikiranku terus berkecamuk hingga tak terasa aku semakin dekat dengan adi sedangkan aku masih belum bisa memutuskan.

" mana klippingnya? ayo kita langsung diskusi aja supaya cepet selesai soalnya waktu istirahat tinggal sebentar lagi " sesampainya di meja adi langsung mengulurkan tangannya untuk mengambil buku klipping yang kubawa dan memintaku untuk segera belajar sehingga aku kehilangan waktu untuk membahas tentang hal diluar fisika.

akhirnya hari itu aku tak menanyakan apapun pada adi dan hanya bisa meninggalkan rasa penasaran yang mendalam di fikiranku. setelah selesai berdiskusi pada jam istirahat kami berdua kembali kekelas dan setelah itu kami belajar seperti biasa hingga waktu pulang tiba.