keesokan harinya seperti biasa kudatang lebih pagi dari yang lain dengan harapan adi juga datang lebih pagi agar aku bisa bicara berdua dengannya tanpa ada yang tahu.
namun sayangnya pagi itu adi tidak datang sendiri, dia masuk ke kelas bersama naya dan hinggal bel berbunyi mereka berdua terus berbicara tanpa henti.
seharian kucoba mencari waktu yang tepat namun baru kusadari bahwa adi hampir tidak pernah menyendiri kecuali jika sedang belajar. selalu banyak orang mendekati adi baik untuk bertanya mengenai mata pelaharan ataupun hanya sekedar untuk berbincang membicarakan hal yang tak pasti.
akupun tak punya kesempatan untuk bertanya padanya.
selama sehari penuh kuredam rasa penasaranku dan aku sangat sesak dibuatnya karena banyak sekali tanda tanya yang ingin kuungkapkan namun tertahan dimulutku.
sekolahpun berakhir dan aku pulang dengan perasaan kosong karena tak ada satupun teka-teki yang terpecahkan.
setelah berada dirumah tak sekalipun aku keluar dari kamarku kecuali jika aku ingin pergi ke kamar mandi. makanpun kulewatkan karena di kepalaku hanya ada adi sehingga perutku tak merasa lapar sama sekali.
semalaman kupandangi ponsel genggam sembari memikirkan apa yang harus ku lakukan.
( apa aku sms adi aja kali ya, terus minta dia ngeluangin waktu besok buat ngobrol berdua doang ) fikirku ragu.
sebenarnya sangat mudah untuk mengetik pesan dan mengirimnya pada adi, namun entah mengapa aku merasa seperti harus bertemu dengannya secara langsung dan bertanya empat mata.
belum sempat kupejamkan mata tiba-tiba terdengar suara ayam berkokok pertanda pagi sudah tiba. rasa ingin segera berjumpa dengan adipun membuatku sama sekali tak merasakan kantuk.
sama seperti makan malam akupun melewatkan sarapan dan bergegas pergi menuju sekolah. selama perjalanan aku terus berlatih kalimat di dalam hati berharap aku bisa dengan lancar bertanya pada adi tanpa bertele-tele.
satu jam berlalu dan akupun sampai.
beberapa murid tiba bersamaan denganku namun tak ada satupun dari mereka yang merupakan teman kelasku. selama berjalan menuju kelas akupun berharap tidak siapapun disana dan aku menjadi yang pertama hadir.
pintu kelas masih tertutup rapat sehingga aku merasa lega karena berfikir tak ada siapapun disana. namun ketika kubuka pintu tersebut aku melihat sesuatu yang mengejutkan.
( loh itukan punya adi ) kulihat tas adi tergeletak diatas mejanya.
setelah melihat tas itu seketika mataku terus mencari hingga ke setiap sudut ruangan namun tak ada siapapun disana.
( ko adinya gak ada sih, dia dimana ya! ) ucapku dalam hati dengan sedikit perasaan gugup.
tiba-tiba jantungku berdebar cepat. rasanya seperti aku akan memenangkan lotre namun masih belum pasti dan aku merasa tak sabar.
segera kukeluar dari kelas dan melihat kesekitar berharap kumenemukan adi namun aku tak melihatnya sama sekali.
tanpa membuang waktu aku lantas berkeliling dan mencari adi ke setiap ruangan yg ada di sekolah sampai tiba-tiba kakiku terhenti di depan sebuah pintu yang tertutup dan entah mengapa rasanya aku yakin bahwa adi ada di dalam sana.
perlahan kubuka pintu tersebut namun sejauh mata memandang tak ada seorangpun yang terlihat oleh mataku. karena keyakinanku sangat kuat akupun masuk semakin dalam dan ku berjalan melewati satu demi satu rak buku perpustakaan hingga akhirnya kemelihat seseorang sedang berdiri merapihkan buku-buku di rak kelima.
langkahkupun terhenti, akhirnya kulihat sosok yang kucari tengah berdiri di hadapanku dan diapun menyadari kehadiranku.
" eh nai lagi nyari buku? " tanya adi dengan raut wajah sedikit terkejut namun dia tetap tersenyum dengan ramahnya.
saat itu entah mengapa rasanya jantungku berdetak kencang seolah aku lupa dengan tujuanku yang sebenarnya. aku tak pernah menyangka senyum adi yang hangat di pagi hari bisa membuatku merasa nyaman hingga tak bisa berkata-kata.
" nai! " seru adi untuk yang kedua kalinya.
" hah.. mmmm... eehhhhh.... " akupun terbata-bata seraya memalingkan pandanganku kearah lain dengan canggungnya.
" sebenernya aku nyariin kamu " aku melanjutkan.
" nyariin aku? kenapa? " tanya adi seraya mendekat ke arahku.
rasanya sangat aneh karena semakin adi mendekat jantungku semakin berdebar kencang. hal ini tak pernah terjadi padaku sebelumnya sehingga aku merasa kaku dan semua kalimat yang ada dikepalaku rasanya sulit kuucapkan.
butuh waktu beberapa saat hingga ku merasa siap namun belum sempat ku menjawab pertanyaan adi tiba-tiba pintu perpustakaan terbuka lebar dan masuklah staf perpustakaan. " kalian lagi piket!, jangan sampe telat masuk kelas ya ! " seru staf tersebut seraya terus berjalan menuju meja kerjanya.
akupun menunda kalimatku dan memutuskan untuk bertanya pada adi sepulang sekolah jika memang dia mempunyai waktu luang. " aku sebenernya pengen nanya sesuatu tapi nanti aja deh pulang sekolah kalo kamu bisa " ucapku.
" oke. nanti aku kasih tau kalo aku udah free " jawab adi sembari tersenyum.
setelah mendengar jawabannya aku berbalik dan berniat pergi, namun tiba-tiba aku merasa seperti harus membantu adi membereskan buku karena staf perpustakaan sudah terlanjur melihatku ada disitu.
akupun kembali membalikkan badanku dan berjalan mendekati adi lalu membantunya.
" aku bisa sendiri kok! " ujar adi ketika aku mulai ikut merapihkan buku.
" gak apa apa aku juga gak ada kerjaan ini " jawabku tanpa melihat adi sama sekali.
selama 30 menit aku dan adi membereskan perpustakaan hingga bel masuk berbunyi. setelah itu kamipun bergegas menuju kelas dan selama jam pelajaran berlangsung semuanya berjalan normal seolah tak ada apapun yang terjadi antara aku dan adi.
tiba waktunya untuk pulang. tidak seperti biasanya setelah bel berbunyi aku tak langsung merapihkan buku-buku ku karena aku mencoba mengulur waktu. setelah semua orang pergi aku berniat mendekati adi dan mengajaknya berbicara empat mata.
sesekali kuperhatikan adi untuk melihat apa yang sedang dia lakukan. dan dimenit menit terakhir aku mulai merasa khawatir karena bersamaan dengan perginya orang terakhir dikelas rupanya adipun beranjak pergi sembari menggendong tas miliknya.
( kok adi ikutan pergi sih, apa dia lupa kalo aku ngajak dia buat ngobrol sekarang ) fikirku seraya merapihkan buku-bukuku.
5 menit berlalu dan aku semakin bertanya-tanya dimana adi berada. namun aku masih tetap menunggu karena aku berharap bisa menyelesaikan semua rasa penasaranku hari itu juga.
5 menit kembali berlalu, suasana semakin sepi pertanda sudah tak ada lagi murid di lingkungan sekolah dan sepertinya hanya tersisa guru dan juga penjaga yang masih melaksanakan tugasnya.
karena hilang harapan akupun berniat pulang, ku gendong ranselku lalu bangkit dan berjalan menuju pintu kelas dengan pandangan menunduk.
namun ketika ku sudah berada didekat pintu, (krekkk) " huhhhh nai sorry lama " pintu terbuka dan kumendengar suara yang tak asing. dan ketika kuangkat kepalaku saat itu juga kulihat adi berdiri di hadapanku tersenyum sembari terengah seolah telah berlari.
"maaf ya nai kamu jadi lama nunggu" lanjut adi setelah nafasnya kembali normal.
"iya gak apa apa kok. BTW emang kamu abis dari mana?" ucapku mencoba berbasa-basi.
"tadi aku disuruh guru fisika keruang guru, tapi tiba-tiba guru matematika ngajak ngobrol lama banget jadinya aku telat deh. padahal aku fikir cuma bakal makan waktu 3 menit doang tadi di kantor" jelas adi panjang lebar.
"mmmm" aku yang tak tahu harus berkata apa hanya merespon adi seadanya.
untuk beberapa saat suasana menjadi hening karena tiba-tiba aku merasa senang setelah melihat adi hingga aku lupa tentang mengapa aku dan adi masih berada dikelas saat itu.
sampai akhirnya adi menyadarkanku "nai... jadi kamu mu ngomongin apa?" tanya adi.
"hah... oh iyaa!" sesaat aku tersentak dan merasa bingung hingga akhirnya akupun sadar.
aku mencoba meraih sesuatu di saku bajuku dan disaat yang sama otakku mempersiapkan pertanyaan yang akan kulontarkan pada adi.
"sebelumnya sorry di. tapi pas kemaren aku ngambil klipping di tas kamu aku nemuin sesuatu" jelasku pada adi. "kok ini bisa ada di tas kamu ya?" lanjutku seraya menunjukkan kertas pink.