Sebagai seorang direktur perusahaan membuat seorang papa sering keluar kota pergi menemui klien nya.
" pak, nyonya sejak tadi nelp. Titip pesan untuk menghubungi secepatnya " kata sang pengawal sambil berbisik
Papa pun mengangguk, lalu langsung melanjutkan pembicaraan nya pada klien nya.
" terima kasih untuk waktunya, dan semoga kedepan nya kerja sama kita makin lancar "
Kata papa menutup pembicaran kerja sama antar perusahaan sambil saling berjabat tangan.
Semua acara pun selesai, sang pengawal dan sekretaris pun membereskan semua berkas dan menuju ke arah mobil untuk kembali ke hotel
Dalam perjalanan sang pengawal pun berbicara pada papa.
" pak, tadi nyonya menelpon lagi. Tanya bapak udah siap rapat atau belum. Kalau udah, ibu minta di telp balik pak " kata sang pengawal
"hmmm...emang lah si mama pasti khawatir karna seharian gak dapat kabar. " kata papa sambi senyum
" o...iya, tender kita apakah sudah ada laporannya? " tanya papa pada sekretarisnya
" udah pak, dari 10 tender 8 kita berhasil mendapatkan nya. Yang 2 lagi masih dalam tahap proses pak " jawab sekretaris
" baik lah, sebisa mungkin kita harus lakukan yang terbaik. Supaya bisa mendapat hasil yang maksimal. Untuk tim semuanya klian hebat, dan terima kasih " jawab papa dengan sangat senang
Papa dan para anggotanya pun berjalan menuju mobil dan berangkat ke hotel.
Sesampainya di hotel papa pun langsung pergi mandi dan bersiap-siap ingin istirahat.
Papa pun selesai mandi, langsung duduk diatas tempat tidurnya.
Di tariknya selimut setelah itu langsung, menelpon istri tercinta nya.
" hai, istri papa yang cantik. Maaf ya, papa sedikit sibuk. Menemui para klien ma " papa menjelaskan pada mama
" iya pa, mama cuman khatir aja pa. Seharian papa gak kasih kabar " mama dengan nada cemberut.
" iya, mama sayang, papa minta maaf ya "
"oo...iya, princess papa gmana ma, aman kan mma " tanya papa dengan nada rindu.
" hmm...tdi waktu mama, pergi kluar. Ijah gak sengaja nyentuh dian. Ijah reflek, takut dian kena beling kaca"
"seperti biasa, dian ngeliat apa yg terjadi ke depan nya. Cuman udah di tenangin kok ppa " mama menjelaskan pada papa agar papa gak khawatir.
" pantes, ma. Papa tiba-tiba ingat dian ma. Kayak gimana gitu ma. Ternyata ini masalah nya, syukurlah ma kalau dian udah tenang ma"
"ingetin aja sama yang dirumah untuk selalu pakai sarung tangan ma. Jangan ada yang langsung kontak fisik sama dian, dian masih belum ngerti apa-apa ma" papa dengan nada khawatirnya.
" iya pa, iya. Udah mama bilang sama bi ijah " jawab mama
" ahh..papa ni, cuman kangen anak nya aja. Mama malah di cuekin aja " mama dengan nada cemberut.
" hehheh mama masa cemburu sama anak nya sendiri, papa juga rindu mama hehehhehe "
"Mama mau oleh-oleh apa, nanti mama papa carikan untuk mama" papa membujuk istri nya.
" apa ya, hmm...gak ada sih papa. Maunya papa pulang dengan selamat aja sih " mama dengan nada manja nya
" yakin gak mau oleh-oleh mama ni? Nanti dirumah jangan merajuk ya. Ehhehe " kata papa menggoda mama
" iya pa, yang penting tu keselamatan papa aja udah " mama dengan nada tenang nya.
"hmmm...emang istri terbaik lah ya. Sayang kali papa sama klian " kata papa dengan penuh cinta.
Mama yang mendengarnya tersipu malu.
" Ooo...iya ma, abang papa tadi nelepon. Katanya mau minta bantu. Abang lagi susah ekonominya lagi anjlok. Semuanya udah terjual gara-gara hutang di bank."
"trus mau tinggal di rumah kita buat sementara waktu ma " papa menjelaskan pada mama.
" pa, mama bukan gak setuju mereka tinggal bersama kita. Dian lho ppa. Gak bisa di campur sama orang lain daaaaannn.....mama juga mau siapa pun tahu anak kita beda sama yang lain pa "
Kata mama dengan tegas.
" tapi mma,,,mereka lagi kesusuhan & mereka juga keluarga papa lho ma, coba ngerti sedikit aja ma, tolong lah ma " jawab papa dengan nada memohon
Mama sekali mangatakan tidak setuju sampai kapan pun tak akan setuju.
Karna mama selalu takut jika orang lain tahu bagaimana kondisi dian.
Baginya amanat sang almarhum ayah nya sangat di jaga nya.
Sekrang di fikiran sang mama dian masih kecil, mau di jelaskan dia tak akan mengerti dan jika orang banyak tahu kondisi dian, takutnya akan mempengaruhi pertumbuhannya.
" bukan mama gak mau ngerti pa, mama cuman gak mau siapa pun tahu kondisi dian. Dan mama juga gak mau kalau keluarga papa yang lain tahu " mama mulai emosi
Papa pun yang tahu emosi sang istri langsung menenangkan nya.
" iya ma, papa ngerti maksud mama. Ya udah kalo mama gak setuju nanti papa cari jalan keluar yang lain aja ma " papa dengan nada membujuk.
" ingat ya pa! Pokok nya papa gak mau kita serumah sama abang. " mama masih dengan nada kesalnya
Papa yang terus membujuk pun makin bingung mencari cara bagaimana sang istri tetap tenang.
" iya iya ma, ya udah kita gak serumah sama abang. Yaahhhh...padahal papa nelpon mama karna pengen liat muka cantik mama. Eh...malah marah. Cantik nya hilang deh " papa dengan nada mengoda nya
Mama yang masih emosi nya menjawab dengan cueknya
" papa sih, cari perkara! " kata mama dengan singkat & cemberut.
"hehehe iya iya maaf ma, jangan marah lagi ya. Besok papa pulang ni. Masa di sambut sama muka jelek mama ehhehe " papa dengan mengejeknya
Mama pun makin jengkel karna di becandain sama papa terus malah makin cemberut.
" enak aja papa ni, kalau mama jelek pasti papa gak akan ngejar-ngejar mama kayak dulu, weeeeekkkk " mama membalas mengejek papa
" hahahha iya, ya. Mama emang paling cantik. Eehhh..gak jadi deh. Princess papa yang paling cantik hhehe " papa dengan nada becanda nya.
"iya donk, cantik mama udah pindah sama dian pa. Ppa, istirahat gih besok, masih ketemu sama klien atau langsung pulang berangkat pulang pa?" tanya mama
"besok ada satu ma, trus sore nya papa berangkat pulang" papa menjelaskan
" iya , hati-hati ya pa. Ya udah, tidur lagi paa. Selamat malam sayang " mama dengan romantisnya
" iya sayang, selamat malam istriku " jawab papa yang tak mau kalah romantis.
Papa dan mama pun saling menutup telepon.
Mama yang mendengar jawaban papa pun langsung malu mendengar suami nya yang begitu romantis dari dulu dan selalu meperlakukan dia layak nya ratu sampe sekarang.
Iya merasa beruntung memiliki suami seperti papa, jika ia teringat kisah cintanya dengan suami yang penuh perjuangan.
Mama pun manarik selimut nya dan merebahkan tubuh nya untuk istirahat.
Mata nya masih belum bisa terpejam karena masih teringat masalah yang tadi.
" huuufffttt...semoga aja gak, dan ada jalan keluar yang lain nya " mama dengan nada khawatirnya lalu mejamkan mata nya untuk tidur.