Pemakaman pun telah selesai semua orang pun berpamitan kembali pulang
Dian pun masuk ke dalam kamar mamanya, pintu pun di tutup dian kembali.
Mama pun masih sadarkan diri, dian pun menetaskan air mata sambil memegang erat tangan mama
" ma, bangun donk ma. Mama kok tidur juga, mama jangan kayak papa. Hiks hiks hiks hiks...." dian pun manangis dan menunduk berharap mama akan mendengarkan nya.
Tapi masih saja mama tak ada menunjukkan dia akan siuman, dian yang terus menangis pun di bujuk ijah untuk istirahat.
" non, biar bibi yang jaga ibu ya. Non, istirahat aja. Nanti klo non sakit pass mama bangun, nanti mama malah sedih tambah sakit " bujuk ijah
Dian pun mengikuti ajakan ijah untuk tidur ke kamar nya.
"bi, aku gak mau mama juga pergi ninggalin aku juga" kata dian sambil menangis
Ijah yang mendengar pun langsung memeluk dian.
" non, non gak boleh ngomong gitu. Non berdoa aja supaya mama cepat siuman dan sembuh " kata ijah sambil mengelap air mata dian.
Dian pun mengangguk langsung dan naik ke atas kasur dan tidur.
Ijah memastikan sang nona tidur, ijah merapikan selimut sang nona dan tempat tidurnya. Agar sang nona tidur dengan nyaman.
Ijah melihat wajah sang nona tidur di hati merasakan kesedihan melihat yang terjadi hari ini.
Iya teringat, baiknya nyonya & tuannya ketika menolong ibunya operasi waktu sakit.
" bapak orang yang baik dan dermawan semoga tenang & masuk surga. Amin " sambil melihat ke arah foto sang nona dan papa nya.
Ijah pun menutup pintu kamar sang nona.
Di dalam perjalanan hendak menuju kamar mama. Langkah ijah terhenti dan ijah memutar badannya mencari sumber suara.
" ijah, bagaimana keadaan adiak ipar saya? Apakah sudah ada perkembangan? " tanya tante dengan penasaran
" belum bu, sampe sekarang masih seperti tadi " jelas ijah
Tante yang mendengar penjelasan ijah pun ragu-ragu untuk pulang.
"Ijah kalau begitu, saya akan menginap di sini untuk melihat kondisi adik ipar. Jika tidak juga bangun sampe besok pagi kita bawa dia ke rumas sakit" kata tante dengan khawatir.
Ia teringan apa yang di katakan dokter tadi siang.
" tolong, bersihkan kamar tamu ya ijah. Tadi dokter berpesan kepada saya seperti itu " jelas tante
Ijah mengangguk dan langsung membersihkan kamar tamu.
Sementara itu tante pergi ke kamar mama untuk mencek kondisi mama.
Sesampainya tante di kamar mama, batapa terkejutnya dia melihat mama sedang sesak nafas.
" Ana ( nama mama ) ana kamu tak papa? Ana....tolong...tolong " tante pun teriak minta tolong
Semua nya pun berlarian ke kamar untuk membantu.
Oom pun langsung mengangkat mama membawanya ke dalam mobil lalu bergegas ke rumah sakit.
Semua pun panik, melihat kajadian tersebut. Dian yang terlalu lelah dan terlelap tak mendengar apa yang terjadi.
Sesampai nya di rumah sakit, tim medis pun dengan sigap memberikan bantuan.
Semua dokter pun bekerja sama, melakukan upaya terbaik.
Dari arah luar, tante memperhatikan anna sangat sesak sesakali denyut jantung mulai rendah.
Mata tante pun terbelalak melihat monitor jantung menunjukkan garis lurus yang tak lain jantung anna tak berdetak lagi.
Om yang melihat istrinya lemas langsung menghampiri sang istri.
" mas, anna anna...." menunjuk ke arah ruangan dimana ana masuk
" iya iya, sabar sabar..." katan sang suami yang tega melihat sang istri bersedih
Semua pun mendengar kabar itu pun sangat terkejut apa lagi ijah.
Yang tak percaya melihat 2 orang majikan nya pergi untuk selamanya.
Belum lagi dia teringat sang nona, sekarang menjadi anak yatim piatu.
tadi siang dia melihat papa nya sudah tiada. Besok ketika dia bangun dia melihat jenazah sang mama yang di cintai nya juga meninggal.
Memikirkan itu saja membuat hati ijah sangat pilu melihat nona nya yang akan sedih.
Ijah langsung berlari, ke arah kamar dian. Di lihat nya dian masih tertidur pulas dengan wajah nya sendu.
Ijah pun masuk dan mengusap kepala dian sambil menangis
" malang nasib nona, entah apa yang di rencana kan untuk mu, di usia nona yang masih begitu kecil, sudah kehilang ke dua orang tua dan menjadi yatim piatu non " air mata ijah pun jatuh melihat dian yang tertidur.
Ijah pun bangun dari tempat tidur dian, sekali lagi dia menarik selimut dan merapikan nya. Ijah pun berlalu keluar dari kamar.
Semua pembantu dan pengawal lain nya, membersihkan dan bersiap menunggu ke datangan jenazah sang nyonya.
Bunyi ambulance mulai terdengar memasuki pagar rumah, dan ambulance pun berhenti.
Semua orang pun ikut membantu menurun kan jenazah dan membawa nya ke dalam rumah.
Warga sekitar yang mendengar kabar pun, langsung datang ke rumah.
Karna hari pun sudah malam, harus menunggu pagi agar bisa menguburkan jenazah anna.
Hari sudah menunjuk kan jam 07.00
Dian yang baru bangun membuka pintu kamar dan berniat ingin melihat kondisi sang mama turun tangga.
Betala heran dan terkejutnya dian, melihat orang begitu ramai dirumah nya keluar masuk pakai baju hitam di pintu
" bukanya papa udah di makam kan kemaren " dian berkata dalam hati nya
Dian meneruskan langkahnya menuruni tangga, pada saat ingin menginjakkan anak tangga terakhir langkah nya terhenti dan terdiam.
Semua orang melihat ke arah dian.
Dian pun jalan langkah demi langkah
Semakin dekat, langkah nya terhenti ketika melihat jenazah tersebut ternyata mamanya tercinta.
Hati yang belum sembuh kehilang sang papa tercinta, sekarang juga harus kehilang mama nya juga.
Mata dian meleber, air matanya bercucuran dan tangis pun pecah.
Dian pun mendekati sang mama
" ma, kenapa mama juga pergi ma. Mama sama papa gak sayang aku lagi kah?
Aku janji gak akan minta jalan-jalan lagi.
Kita di rumah aja ngumpul.
Kata mama aku harus juara terus,
Aku akan belajar terus ma,
Bangun dong ma, hiks hiks hiks " kata dian sambil menangis
Semua orang yang menyaksikan ikut menangis melihat seorang anak yang kehilangan orang tua nya.
Melihat dian yang menangis tiada henti, oom nya pun datang menghampirinya dan memeluk sang keponakan nya.
Dian yang di peluk oleh oom nya pun terkejut mata nya membesar, seketika dian terdiam dari tangis nya.
"Arrrrggghhhhh....lepaskan aku! Jangaan sentuuuhhhh akuuuuuu..." teriak dian sambil mendorong oom nya dengan sangat kuat. Dian dengan matanya merah dan seperti orang marah memandang arah oom nya dan menunjuk
" oooommm...yaaaaannnggg... " dian terhenti berbicara karena di peluk ijah.
Ijah langsung berbisik di telinga sang nona.
" non, jangan katakan apa pun non. Itu pesan mama dan papa nona. Jangan non, nanti papa dan mama nona sedih " ijah berbisik ke telinga dian
Dian yang mendengar pesan atas nama mama dan papa nya pun langsung diam.
Semua orang pun bingung dan kaget melihat perlakuan dian.
Ijah langsung menenangkan situasi yang sedikit kacau karna tingkah dian yang membuat orang bingung.
" maaf, pak. Mungkin nona sedang bersedih dia masih anak-anak pak. Apalagi dia baru kehilangan orang tu nya 2 hari berturut-turut. Saya akan membawa nona, istirahat pak " ijah menjelaskan pada abang sang majikan nya.
Oom pun mendengar penjelasan ijah pun memaklumi nya.
Tiba saatnya, acara pemakaman sang mama. Dian pun seperti tak rela melihat sang mama meninggalkan nya untuk selamanya.
Semua orang pun pergi, dian masih duduk di samping kuburan mama nya.
" mama, sekarang aku faham kenapa mama dan papa melarang aku keluar rumah dan mengawal aku kemana pun.
Aku janji sama papa dan papa, selalu ingat pesan mama & papa.
Aku akan menjadi anak yang kuat,
Dan aku akan membuktikan apa yang terjadi " kata dian dengan nada yakin.
Tenang disana ya pa ma !