Chereads / KEBAHAGIAN KU YANG HILANG / Chapter 4 - Liburan terakhir ku!

Chapter 4 - Liburan terakhir ku!

Mentari pagi menyinari taman bunga bermekaran di taman.

Hari sudah menunjukkan jam 08.00

Terlihat semua orang sibuk menyiapkan semua persiapa menjelang sang nona dan nyonya rumah pergi liburan.

Apa lagi kebutuhan sang nona yang bener harus serba lengkap. Terlebih lagi dian penjagaannya memanag benar ketat sekali.

" gimana bi, semua nya udah siap? Perlengkapan nona dan kebutuhan lain nya sudah di siapkan? " mama memastikan semuanya

" udah bu, semua perlengakapan nona dan ibu sudah bibi siapkan bu " jelas ijah pada sang nona.

Dian pun keluar dari kamar sambil belari ke arah sang mama dengan riang.

" yeeeeyyy....kitaaaaaa...beraaangkat " dian menarik tangan mama nya mengajak berangkat secepat nya.

Mama yang terkejut anaknya menarik tangan nya pun hanya bisa geleng-gelang kepala sambil tersenyum melihat tingakah anak nya yang sangat bersemangat.

" wait, baby...mama punya satu syarat untuk anak mama ini selama liburan ya " mama menghentikan langkahnya dan mengajak dian bicara dahulu sebelum naik ka atas mobil

Dian pun menghentikan langkah nya dan memandang mama nya

" syarat apa itu ma? Asalkan tetap di liburan. Aku pasti akan ikuti syarat dari mama " kata dian dengan yakin

Mama pun jongkok menghadap arah putrinya sambil menjelaskan syarat nya

" kan kita liburan, di sana banyak orang. Jadi, anak mama gak boleh memegang apa pun tanpa sepengetahuan mama. Dian kalau apa-apa bilang bibi ijah aja atau pengawal yang lain ya. Bisa kah anak mama? " mama sambil memegang pundak dian

Dian yang mendengar syarat dari mama pun langsung mangangguk kan kepalanya. Bagi nya bukan hal aneh baginya untuk jaga jarak dengan orang sekitarnya karna dian sudah terbiasa dari dia kecil di ikuti oleh baby sitter dan pengawalnya. Termasuk ketika dia sekolah sekolah, hanya di dalam kelas saja mereka gak ikut.

" hmmm...baik lah. Pinter sekali anak mama. Ayookk kita berangkat sayang " mama menggandeng dian masuk mobil

Semua berangkat menuju bandara.

Sasampai nya di bandara sambil menunggu penerbangan mama pun menelp papa.

" pa...mama sama dian dan yang lain berangkat liburan dulu ya pa. Papa dirumah baik-baik, jangan lupa makan "

Mama mengingatkan papa

"iya ma, iya. Semua nya udah di persiapkan dengan baik kan ma"

" udah kok pa, serapi dan semaksimal mungkin udah di siapkan oleh yang lain pa. Mama bakalan awasin dian terus kok pa. " jawab mama dengan menyakinkan papa

Papa pun tersenyum melihat istrinya yang begitu senang.

Tiba-tiba dian langsung mengambil telpon mama nya

" papa, aku liburan dulu ya. Heheh...jangan rindu ya " dian memberikan senyum manisnya pada sang ayah.

" hehhehe iya iya, pasti rindu nih. Kan pertama kali di tinggal anak gadis papa nih. Anak papa baik-baik ya liburan disana, patuh sama apa yang di bilang mama ya nak " papa mengingatkan dian supaya tetap dalam pengawasan.

Dian pun langsung menunjukkan jempol nya isyarat mengatakan " oke " papa.

" oke, pa. Tunggu aku pulang ya, pa. Kita kan mau jalan-jalan juga. " dian teringat janji ayah nya.

" heheheh iya iya, papa pasti tunggu sayang. Have fun ya " papa menyemangati putri nya

Mama pun setelah pamit langsung mematikan ponsel nya karna jam keberangkatan pesawat sudah memanggil.

Semua pun berangkat menuju pulau bali.

Selama di dalam pesawar dian selalu memandang ke arah jendela. Bibir nya sesalu menganga melihat awan dan bisa melihat pulau indonesia dari ketinggian.

" wuaaahhh....bagus sekali ma, awan nya indah. Huaaaa...pulauunyaaa nampak dari sini ya mma " dian dengan takjub

Mama pun hanya senyum-senyum melihat tingkah anaknya.

Akhirnya pesawat pun landing, dan mereka pun langsung ke hotel.

Semuanya pun tampak sangat senang dengan liburan kali ini.

Sesampainya di hotel dian pun dengan rasa tak sabar ingin ke tempat wisata yang ada di bali.

" mama mama mama, ayok pergi ke tempat yang mama bilang. Aku mau main kesana ma " dian merengek pada mama nya

" iya sayang, kita akan kesana kok. Tapi besok, sekrang udah 16.30 tempat wisata nya tutup. Bibi dan paman yang lain pasti lelah. Kita istirahat dulu ya sayang. Besok mama janji bawa dian keliling bali " kata sang mama menenangkan anak nya.

Dian pun mendengar penjelasan sang mama pun mengerti dan faham.

Malam pun telah tiba sang nyonya mengajak semua orang-orang nya pergi makan malam bersama di dekat sebuah pandai.

Lagi-lagi dian terperangah dengan indah nya pandai yang di hiasi lampu menambah keindahan malam menjadi syahdu.

" sayangnya papa gak ikut kita ya ma, disini indah sekali kan ma. Pasti besok tempatnya bagus juga " kata dian

" iya sayang, besok kalo papa ada waktu libur papa, kita aja papa kesini " jawab mama

Dian yang sejak tadi takjub melihat pemandanga pandai pun sampai tak melihat bahwa makan sudah siap di hadapan nya.

" hayooo,,,anak mama jangan sampe lupa makan gara-gara liburan ya " kata mama dengan bercanda

Dian yang mendengar perkataan mama nya pun hanya tertawa dan langsung memakan makanan yang sudah di ambilkan oleh sang mama.

Hari pun semakin larut malam, setelah selesai makan pun mereka semua kembali ke hotel dan langsung beristirahat

Pagi pun sudah tiba, mentari yang terik menyinari kota bali. Semuanya bersiap-siap untuk pergi ketempat wisata.

Sampai nya di sana, dian yang tak sabar langsung berlari bermain dan menikmati liburannya.

" haduhh dian dian...." langsung terkejut melihat dian yang lari lepaskan tangan nya menjadi khawatir

Untung semua pengawal dan bibi ijah siap siaga. Mereka pun berlari mengikuti sang nona kemana pun pergi.

Mama langsung mencari tempat duduk supaya bisa melihat sang anak bermain.

Dian yang asyik bermain ombak pun melihat kearah sang mama yang sedang duduk, dian pun berlari ke arah mama nya.

" ayok ma, main ombakk. Temanin aku main " dian menarik tangan mama nya dan berlari bersama.

Semuanya larut dengan kebahagian dan kegembiran bermain bersama.

Selama 4 hari di bali mereka menikmati hari-hari yang penuh liburan di berbagai tempat wisata di bali.

Hari ke 5 di bali

Dian dan keluarga pergi mengunjungi pandai kuta bali.

Sesampai nya di sana, seperti biasa dian langsung lari barmain dan berjalan.

Mama hanya mengkuti sang anak dengan jalan santai di pantai sambil menikmati pemandangan pantai kuta yang begiti indah.

Trrrrrrttttttt....tuuuurrrrrrtttt....trrrrrtttt

Getaran hp pun berbunyi di dalam tas mama.

Mama yang merasa ada getaran dan bunyi pun, langsung melihat siapa yang menelpon. Ternyata yang menelpon pengawal pribadi papa, mama pun langsung mengangkat telpon nya.

" iya halo, dayat. Ada apa? " tanya mama sambil mendengarkan telpon

Mama yang mendengar telp, dengan ekpresi terkejut. Mata nya membesar, mama memegang dadanya, nafasnya memburu dan sangat sesak.

" handle semuanya disana dulu, dan saya akan pulang hari ini juga" suara mama yang hampir habis karna sesak.

Ijah yang melihat dari arah kejauhan, melihat nyonya nya seperti tak baik-baik saja. Langsung menghampirinya.

" ibu, kenapa buk. Sini buk, duduk disini. Minum dulu " ijah dengan sangat khawatir melihat sang nyonya memberikan air.

Air mata mama pun mengalir seketika ketika sedang minum air. Setelah selesai minum dan menenangkan diri baru lah mama bicara.

" hiks hiks hiks, bi...bapak jatuh di proyek dari lantai 7. Sekarang sedang di rumah sakit " tangis mama makin pecah setelah menceritakan kejadiannya.

Ijah yang mendengar pun seakan tak percaya, seperti di sambar petir di siang hari. Air mata ijah pun ikut bercucuran.

Mengingat nyanya dan tuannya sangat baik kepadanya.

Ijah pun memapah sang nyonya dan memberi isyarat pada yang lain untuk kembali.

Di dalam mobil mengarah ke hotel, dian selalu memandangi sang mama tanpa henti.

" mama, kenapa? Kok matanya sembab? Mama habis nangis? " tanya dian yang kebingungan melihat sang mama.

" mama gak kenapa-kenapa sayang. Mama sakit sedikit nak. Kepala mama sakit, makanya mama mau pulang aja. Gak pa pa kan kita pulang hari ini? " kata mama dengan nada sedikit sedih yang tak tega memberitahu anak nya, kalau ayah nya sedang kritis.

Dian pun yang tak pernah melihat paras sang mama yang mulai pucat pun. Menjadi sangat khawatir.

" iya ma, gak pa pa " dian langsung memeluk mama.

Dian merasakan badan mama nya sangat dingin, tak seperti biasa.

Semuanya pun sampai di hotel, bibi ijah dan yang lain nya sibuk membereskan semua nya dengan cepat.

Setela semuanya selesai, mereka pum bergegas ke bandara menuju jalan pulang.