Agar lin qi percaya apa yang barusan dia katakan Sun Ji pun mulai menunjukkan kekuatan monster kepada Lin qi, selang beberapa menit tangan yang awalnya sempurna kini berubah menjadi senjata yang seperti armor lengan akan tetapi terdapat tiga sisi tajam seperti cakar burung raja wali yang menjulur ke depan, setelah benda itu muncul.
Ia pun melakukan gerakan kuda kuda untuk mengeluarkan kekuatan monster, dan di saat ia mulai fokus tiba tiba muncul urat yang berwana kehijauan muncul di sekujur tubuhnya, lalu sun ji pun menghempaskan tangannya ke arah depan di saat yang sama muncul garis garis yang berwarna merah yang terbuat dari api garis itu adalah wujud dari kekuatan monster.
Tak lama kemudian benda besar yang di atasnya terdapat kertas hijau berbentuk segi tiga yang melingkar terpotong horizontal lalu terjatuh sehingga menyebabkan sedikit goncangan di tempat itu , "Wah apa apan kekuatan yang kau ke luarkan barusan, bisa bisanya pohon itu tumbang dengan garis berwarna merah itu padahal kau tidak menyentuhnya sama sekali," ucap lin qi dengan dahi yang sedikit mengkerut.
"Kau pasti bisa juga kok soalnya kekuatan yang ku keluarkan tadi adalah kekuatan monster ponix fire yang barusan kau makan," ucap sun Ji.
Mendengar kekuatan itu bisa di keluarkan olehnya dia pun muali bersemangat dan semakin tak sabar untuk mengeluarkan kekuatan tadi.
Dan seteah itu Lin qi pun memulai untuk memperkuat tubuh terlebih dahulu dengan cara menggakat bongkahan hitam dingin yang terbuat dari cairan berwarna merah kental yang sangat panas, dan ia juga memanjat gunung berkali kali dengan satu tangan nya, rasa lelah tak lagi ia rasakan begitu pun rasa sakit dari goresan ranting dan duri, dua tahun kemudian umur Lin qi genap 17 tahun ia pun menyudahi latihan untuk memperkuat tubuh, pemuda yang awalnya kurus dan kering berubah menjadi pemuda yang kekar ia sekarang setinggi 170 cm.
"Baik lah kakek apakah kekuatan ku sudah cukup," tanya Lin qi stelah berlatih dengan keras selama dua tahun terakhir.
"Sudah Lebih dari cukup sekarang kita bisa mulai latihan untuk menguasai energi Qi, jika kau ingin mempelajarinya yang harus kau lakukan pertama kali adalah merasakan unsur alam yang ada di sekitar mu setelah itu serap unsur alam tersebut dan jika unsur alam sudah terserap segera ubah menjadi energi alam [Qi] peribadi caranya memasukkan energi alam [Qi] ke sel sel dan otot yang kau miliki, alhasil tubuh mu akan menjadi ringan dan kuat," ucap sun Ji setelah ia menerakan bagai mana cara menggunakan energi Qi.
[Energi alam sering di kenal dengan sebutan energi Qi.]
Lin qi pun mulai melakukan apa yang di perintahkan oleh sun Ji hari demi hari ia memejam kan kedua matanya sambil duduk bersila dan kedua tangannya berada di lutut, gerakan itu sangat bagus untuk menyerap energi Qi akan tetapi ia selalu dan selalu gagal.
Di saat energi Qi nya telah terkumpul entah kenapa energi tersebut tersus menerus menghilang akan tetapi Lin qi tak pernah menyerah sedikit pun ia terus mencoba lagi dan lagi karena ia memiliki idialesme yaitu.
[Aku tak kan pernah menyerah walaupun persentasi keberhasilan hanya 0,1%]
Dengan idialesme yang sangat kuat itu Lin qi menjadi peribadi yang pantang menyerah.
Setelah satu bulan berlatih akhirnya ia berhasil menguasai cara menyerap energi alam, "Akhirnya aku bisa menguasai cara meringankan tubuh, ternyata benar ya kata orang kalau usaha yang di lakukan sepenuh hati tidak akan menghinati kita," batin Lin qi.
Ia pun mencoba untuk memijak udara seperti apa yang di lakukan oleh sun Ji, saat ia telah berada di ketinggian 60 kaki ia melihat lautan hijau yang sangat luas gumpalan berwarna putih seperti menari selayaknya orang orang purba yang mendapatkan makanan dan juga garis garis berwarna biru yang sangat panjang sampai samapai ujung dari garis itu tak terlihat, "Wah hal ini sangat indah aku semakin penasaran apa yang ada di dunia luar setelah aku selesai berlatih dengan kakek tua itu aku pasti akan mengelilingi dunia yang sangat menakjubkan itu," ucap Lin qi yang sangat kagum dengan pemandangan yang di lihatnya.
Dalam rasa senang nya tiba tiba sun ji berteriak, dan seketika wajah nya berubah menjadi muram, "Woy dasar pemuda bodoh cepat turun apa bila energi Qi mu habis maka kau akan jatuh."
Tak lama kemudian apa yang dikatakan oleh kakek tua itu terjadi Lin qi pun kehilangan ke seimbang lalu terjatuh, di saat ia akan menyentuh tanah tiba tiba lu nie dengan bentuk naganya mencengkram kerah milik Lin qi alhasil dia selamat dari kematian.
"Kan aku sudah bilang jangan lakukan apa apa sebelum aku memerintahkan mu," ucap sun Ji yang sudah berada di hadapan lin qi yang saat ini sedang menekuk kakinya tentu saja dia saat ini masih tidak percaya bahwa dia selamat.
Dengan tatapan polos nya Lin qi mengarakan wajahnya ke sun ji lalu berkata, "Kapan kau berkata seperti itu,"
Seketika urat yang ada di dahi sun Ji keluar ia pun langsung memukul kepala Lin qi dengan tongkat kayu nya, "Sial apa kah kau lupa apa pura pura lupa sih," ucap sun Ji dengan luapan emosi yang bercampur dengan kecemasan.
"Oh iya kau kan pernah bilang sebulan yang lalu hehehehe maaf ya kek aku melupakannya," ucap Lin qi wajah bagian bawahnya pun membentuk bulan sabit yang seolah olah tidak memiliki kesalahan sama sekali.
"Udah tidak apa apa yang penting kau tidak kenapa napa soalnya kau sudah ku anggap seperti anak sendiri, sebagai seorang ayah yang baik tidak akan mau bahwa anak tercintanya terluka akibat dia mengajarkan sesutau." Ucap sun Ji kakek tua itu memang mimiliki kasih sayang yang begitu besar dengan lin qi.
"Oh iya lin qi apa kah latihan mu sudah selesai, soalnya aku sudah bosan nih," ucap lu nie lagi lagi dia menanyakan hal itu jika di hitung sejak dua tahun terkahir dia menanyakan hal itu sebanyak 30 kali.
"Ya tentu saja belum aku saja belum belajar apa apa ke kekake ini," ucap Lin qi yang sudah muak menjawab pertanyan dari lu nie.
"Tenang saja 2 bulan lagi latihannya selesai kok," ucap sun Ji.
"Baik lah kalau begitu aku akan kembali lagi setelah dua bulan, persiapkan diri mu ya lin qi," ucap lu nei ia pun mulai mengepekan sayapnya lalu pergi.
"Baik lah paman apakah kita bisa memulai berlatih cara menggunakan kekuatan monster," ucap Lin qi yang semakin tak sabar dengan hal itu.
Dengan entengnya sun Ji berkata,"Ah besok aja lah aku lagi males hari ini."
"Ah sial kau kakek tua bagaimana aku cepet bisa kalau guru ku orangnya pemalas," ucap Lin qi yang tidak mengetahui bahwa sun ji lah yang menjaga dia saat bertapa.