"Aku sangat heran denganmu Martha, bagaimana bisa kamu datang ke rumah ayah tengah malam dan menangis."
"Apa yang terjadi antara kamu dan Thomas, mengapa seperti ini?" sahutnya segera. Martha menghela napas panjang. Dia mengusap wajahnya yang penuh air mata. Malam ini dia kabur dari rumah. Dia menunggu Thomas terlelap tidur.
"Ada apa?"
"Ada apa, Martha? Baru kali ini ayah melihatmu sesedih ini, apa Thomas melukaimu?" Tuan Robert menatap putrinya dengan serius. Martha mengangguk secara perlahan. Air mata mengalir di pipinya. Sejujurnya dia ingin pergi dari rumah itu. Thomas berubah menjadi lelaki yang menyeramkan.
"Dia melukaiku ayah, dia memukul pipiku!" gerutunya. Tuan Robert menghela napas panjang.
Ladifa yang mendengarkan suara tangisan Martha segera keluar dari dalam kamarnya. Dia menatap adiknya itu dengan kening berkerut.
"Apa yang terjadi? Mengapa seperti ini, Martha? Apa ada yang melukaimu?"