"Jangan selalu berdekatan dengannya lagi!"
"Pastikan saat kau melihat Victor, menjauhlah darinya!" sahutnya lagi. Anne menganggukan kepala mengerti.
"Apa ada lagi yang ingin kau katakan?" tanyanya. Ares menggelengkan kepala. Bola mata perempuan itu sangat menarik.
"Pergilah!"
"Pergilah sekarang, aku ingin sendiri. Jadi inga tapa saja yang aku katakan kepadamu. Ingat baik-baik dan jangan langar hal itu, kau mengerti?" gerutunya. Anne segera pergi dan meninggalkan Ares sendiri.
"Lelaki cerewet, dia benar-benar cerewet, aku bahkan tidak habis pikir, mengapa dia begitu cerewet, apa tiap hari dia seperti itu?" gerutunya kesal.
Anne berjalan menuju dapur. Dia menatap bibi Fani dan beberapa pelayan sedang membersihkan piring. Anne tentu saja tidak melakukan tugas itu. Pekerjaanya cukup ringan, hanya menyapu di halaman rumah setiap pagi dan sore. Tentu saja pekerjaanya sangat sulit jika dilakukan di musim gugur seperti ini.