Tok … Tok …
Suara ketukan itu mengagetkan Anne. Baru saja dia ingin terlelap tidur namun bibi Fani malah memanggilnya dengan keras.
"Anne!"
"Bangunlah!"
"Aku memanggilmu!" sahutnya. Dengan sangat malas, Anne segera berdiri dan berjalan menuju pintu. Sudah pukul sembilan malam jadi dia hanya tidur satu jam lamanya. Membayangkan akan memberikan pelajaran kepada keluar Yuan membuat Anne bersemangat. Namun jika dia sudah lelah menyapu halaman rumah yang sangat luas, Anne akan mengerutu dengan kesal.
"Anne!"
"Bangunlah!" sahutnya lagi. Anne membuka pintu dan menatap bibi Fani sudah berdiri di ujung sana. Perempuan itu berkacak pingang.
"Aku sudah memanggilmu dari tadi, kemana saja kamu, Anne?"
"Tuan Alderic ingin bertemu sekarang di ruangannya, jangan membuatnya menunggu, kau mengerti?" sahutnya. Anne berjalan menuju ruangan tuan Alderic tanpa mengubris bibi Fani yang terus mengomel. Telingannya bisa panas jika terus menerus mendengarkan suara perempuan itu.