Chereads / Thaumaturgy (INA) / Chapter 26 - JUST A WEE SWEDGE AT THE STATION

Chapter 26 - JUST A WEE SWEDGE AT THE STATION

Sialnya, sang shinobi langsung terlempar menabrak sisi kereta. Alicia terduduk lemas; sihir bayangan yang mengikatnya akhirnya terputus. Para agen mulai berjalan mendekati sang shinobi yang masih bersandar.

"Orang timur memang sangat menyebalkan. Tidak kusangka kabarnya sudah sampai ke sana!"

Dentuman keras tadi tentu saja menimbulkan kepanikan massa. Kaum penumpang dalam kereta, membludak keluar dari gerbong dengan rasa penasaran.

Si shinobi tak peduli akan para warga yang berlarian sambil mendengking tak jelas. Ini adalah sebuah keuntungan, ia bisa mengulur waktu mempersiapkan jurus kejutan lainnya untuk para agen yang terusik akan lalu lalang insan. Sembari bersandar dengan tenang, ia melepaskan sarung tangannya dan melukai jari jempolnya dengan taring topeng. Dengan darahnya ia melukiskan kaligrafi Kagatse di tanah, lalu melakukan serangkaian tanda tangan Ninshu.

"Ninpo: Kuchiyose!"

Ia menapakkan tangannya ke kaligrafi tersebut. Warna kaligrafi yang merah darah berubah hitam pekat, lalu muncul simbol-simbol aneh bertebaran di sekitar kaligrafi.

"Ikuzo, Toragaro!"

Kepulan asap besar ajaib keluar dari kaligrafi tersebut. Tiba-tiba raungan binatang buas mengejutkan seisi stasiun, mengakibatkan semua orang di stasiun gaduh dan gelombang kedua kepanikan dihelatkan. Membawa monster ke dalam statsiun umum sangatlah tidak bagus untuk bisnis. Mereka seharusnya memajangnya di sirkus saja!

Kini stasiun menjadi lapang dengan hanya tersisa agen Roma, Alicia yang masih sedikit syok, dan si shinobi itu sendiri.

Sebuah kaki keluar pertama kali dari gumpalan asap. Sebuah yokai dalam wujud harimau putih bernama Toragaro muncul dari ketiadaan.

Para agen tidak mau kalah, mereka mengadahkan kedua tangannya. Sebuah lingkaran sihir biru berpola rapi tercipta dari masing-masing tangan ajaib mereka!

Alicia akan menyaksikan pertarungan tak berimbang antara shinobi praktisi seni Ninshu dan Toragaro, melawan empat agen Roma praktisi Sorcery ritus barat, dan ia sudah mengamankan tempat duduk VIP-nya. Sungguh waktu yang tepat untuk hidup!

Pertarungan pun dimulai! Toragaro tanpa bertele-tele langsung menerkam salah satu agen. Kedua agen lain mengeroyoki harimau tersebut, namun mereka harus berhadapan dari satu-satunya bagian tubuh harimau tersebut yang sama sekali tidak kelihatan organik--Ekornya yang berbuku-buku, dan tiap ruas dapat memisahkan diri untuk memperpanjang jarak serang. Ruas-ruas aneh itu mempunyai bilah silet dua sisi, dengan mudahnya menyambar dan menyayat agen yang lain. Toragaro mencoba menggigit wajah agen yang diterkamnya namun kerap gagal karena lingkaran pelindung yang diciptakan tepat sebelum didekap monster tersebut!

Tepat di sisi lain stasiun, seorang ketua agen dengan geram berhadapan dengan si shinobi! Shinobi itu meraih sebuah gulungan kecil di balik jaket dan membuka gulungan yang menampilkan semacam enkripsi dalam aksara Kagatse. Ia melakukan formula yang sama untuk memanggil Toragaro minus menggigit jarinya dengan taring. Lihatlah, sebilah pedang pendek—sebuah ninjato—muncul ke permukaan dunia dari gulungan lukisan abstrak!

"Pedang? Pilihan yang buruk, Bung," kata sang agen pongah.

Merasa bahwa agen Roma itu mungkin berada pihak yang baik, Alicia memberanikan diri membuka suara.

"Tuan, hati-hati! Itu bukan sekedar pisau biasa, Itu sebuah ninjato! Ninjato 𝘏𝘢𝘯𝘢 𝘯𝘰 𝘉𝘶𝘯𝘳𝘦𝘵𝘴𝘶!"

"Hana ... apa?" balas ketua unit terheran. "Apa yang kau bicarakan, Nona? Sudah, jangan ganggu kami!"

"Tapi ninjato itu ...."

Dia meletuskan beberapa tembakan sihir dari kedua lingkaran sihirnya, yang dengan mudah dibelah oleh pedang sang shinobi sambil berlari.

"... Bisa membelah sihir ... "

Sang ketua agen menganga! Pisau pendek itu membelah sihir? Dirinya antara pikun, atau bodoh, tidak mengetahui kalau kerajinan senjata dengan menanamkan jimat penangkal kuasa supernatural sudah menjadi kebudayaan orang timur. Bukankah itu juga lumrah di barat? Sang sorcerer harusnya lebih tahu, namun seorang gadis itu malah lebih pintar darinya.

Tapi kembali ke pertandingan, sang shinobi datang, lalu melayangkan tebasan beberapa kali ke sang agen yang menggunakan sihir perisai. Tapi shinobi lebih lincah, ia berhasil menyayat ketua unit pada titik-titik buta yang membuat sang agen lengah, lalu ditendangnya rahang sang agen sampai membuatnya jatuh terguling-guling. Ninja Kagatse itu tampak unggul di pertandingan ini.

Sementara sang ketua tak sadarkan diri, dan ketiga agen lainnya sibuk menjinakan harimau lepas, matanya tertuju ke arah penonton. Satu-satunya penonton yang tak cukup bijak untuk segera melarikan diri, dan malah duduk manis menyaksikan tawuran sihir seolah pertandingan bela diri campuran tingkat dunia. Siapa lagi kalau bukan Alicia Crimsonmane. Sang shinobi bergegas menyambarnya, sang gadis yang awalnya duduk manis kini kalang kabut. Ia langsung mengeluarkan Orb dan secara refleks mencoba mengendalikan gerakan si shinobi dengan kekuatannya. Gerakan ninja Kagatse sempat tersendat sementara akibat kekuatan telekinesis Orb. Namun bagi Alicia, mengendalikan gerak mahluk hidup seratus kali lipat lebih sulit daripada menyusun puing-puing kompleks kuburan! Si shinobi berhasil melepaskan diri dari pengaruh Arcane murni dan kembali mengejar sang gadis. Tangan sang shinobi hampir menyentuh helaian rambut Alicia saat gerakannya lagi-lagi terhenti, kali ini disebabkan tumit depannya menyatu dengan porselen lantai. Ia menoleh ke belakang, ketua agen yang tengkurap ternyata biang kerok kakinya demikian. Alicia langsung meletuskan plasma dari Orb ke sang shinobi yang membuatnya kembali tercampak menghantam pillar dan memecahkan porselen ubin tersebut akibat kakinya dikeluarkan secara paksa.

Sang agen beranjak bangkit dan mengubur tangan shinobi dalam pillar semen sandarannya dengan sihir untuk menahannya sementara.

Dia mendekati shinobi tersebut, berkata, "Menculik gadis di bawah umur di tanah barat? Nekat kali kau, dasar ninja cabu--"

Tenaga sang shinobi rupanya masih banyak. Ia berhasil menghancurkan pillar beton dan membebaskan tangannya, langsung melakukan tebasan berputar di depan ketua agen yang banyak bacot. Agen tersebut berhasil diselamatkan berkat perisai medan gaya buatan Alicia yang tak hanya mencegah dirinya terbelah dua, namun juga berhasil mematahkan ninjato milik shinobi yang memasang wajah tak percaya.

Sang shinobi melompat mundur. Di sisi lain, ketiga agen lain berhasil menahan sang harimau dengan ikatan rantai ganda yang muncul dari banyak lingkaran sihir di segala penjuru. Toragaro cukup kewalahan, tapi binatang buas itu pernah tersegel dengan sihir yang lebih buruk. Toragaro mengaum keras, aura sihir pada suaranya membuat ketiganya kocar-kacir sendiri. Dengan bilah tajam dari ruas-ruas ekornya, Ia memotong semua rantai tersebut dan meloncat ke sisi shinobi. Auman berupa gelombang kejut dibunyikanke arah mereka guna mencegah mereka mendekat. Si shinobi menyarungkan pedangnya yang patah dan memasukkannya ke balik jaket noragi coklat.

"Kurasa orang lain yang akan mencarimu, bocah! Tapi aku tidak menjamin mereka akan lebih bermurah hati dariku," kata sang shinobi kepada Alicia sembari melakukan satu gestur Ninshu dan kedua insan lenyap sepenuhnya dalam gumpalan asap putih.

Para agen berkumpul kembali dalam kelompok. Ketua agen itu melihat Alicia yang cepat-cepat memasukan Orb ke dalam tasnya, namun tak mencoba berlari karena dia tahu tak ada gunanya kabur dari personil Kekaisaran Abadi.

"'Kurasa orang lain yang akan mencarimu?' Wow, nona manis sepertimu suka mencari musuh, ya," ujar ketua agen kepada Alicia sambil menyunggingkan sengiran.

Alicia jergah. "S-saya tidak tahu harus berkata apa tentang hal itu, Tuan–"

"Panggil saja Kirillios." Kata sang agen. "Dan Nona adalah ...?"

"Alicia. Alicia Crimsonmane, tuan Kirillios."

"Ooh … Crimsonmane," tanggap Kirillios dengan nada sok kagum sambil menoleh ke koleganya. "Sudah kuduga, terlihat dari rambutmu. Crimsonmane ya? Keluarga penyihir tersohor dari Caledonia. Kudengar yang tinggal di Trinketshore adalah Crimsonmane yang tidak bisa sihir."

Alicia terpelatuk mendengar perkataan tersebut. "S-semua keluarga Crimsonmane bisa sihir!"

"Itu yang kudengar loh, ya. Dan sepertinya ...," Kirillios menunjuk ranselnya. "Semua keluarga Crimsonmane memang bisa sihir. Omong-omong benda itu milikmu? Esensinya mirip dengan apa yang kami punya di Roma."

Alicia gelagapan ketika Kirillios bertanya demikian. "Ah, maksudmu Orb? S-saya menemukannya. Atau … dia yang memilih saya. T-t-tapi saya bisa menjelaskan semuanya ke kalian jika Anda m-memberikan saya waktu."

"Sayangnya waktu kami di sini sangat mepet. Bagaimana kalau begini?" Kirillios langsung merampas paksa tangan Alicia, lalu agen yang lain memasangkan borgol sihir khusus ke tangannya, mengalirkan sinyal sihir yang memutuskan koneksinya dengan Orb seketika.

"Apa yang--"

"Alicia Crimsonmane! Atas restu Kaisar Roma Abadi dan atas nama Magisterium Tanah Sihir, Anda ditangkap karena terbukti memilikki, dan menyalahgunakan sumber kekuatan Arcane murni secara ilegal tanpa melaporkan ataupun mendapatkan restu dari Kekaisaran Roma! Anda berhak untuk mengutarakan pembelaan Anda melawan Magisterium melalui proses pengadilan sihir berlokasi di Kantor Pengadilan Negeri Eidyn! Dan Anda akan ke Eidyn, sekarang juga."

Alicia hanya bisa menganga. "HAH?" []