Stella mendengarkan pembicaraan mereka sambil membantu Imelda mengupas dan memotong sayuran.
Setelah memasak Imelda dan Ricandra naik ke atas untuk bersiap-siap. Imelda bingung harus memakai pakaian yang mana. Ricandra pun membantu Imelda memilih pakaian yang cocok untuknya.
Malam yang di nantikan pun tiba. Imelda dan Ricandra menantikan Reyhan sekeluarga sambil menonton televisi.
Tidak berapa lama Reyhan dan keluarganya datang. Ricandra dan Imelda menyambut mereka dengan hangat. Ricandra pun langsung mengajak mereka ke ruang makan.
"Mana istrimu Rick?" Tanya Reyhan pada Ricandra saat berjalan menuju ruang makan.
"Yang bersamaku dari tadi kamu kira siapa Rey?" Tanya Ricandra balik.
"Beneran dia istrimu? Aku kira dia adikmu. Wajahnya masih seperti anak sekolah SMA Rick." Ujar Reyhan tak percaya.
"Ya dia memang masih SMA. Papa menjodohkanku sama dia." Balas Ricandra santai.
"Eh enak dong dapat yang muda-muda. Udah kamu makan belum?" Tanya Reyhan sambil berbisik.
"Sudah. Aku paksa. Hahaha." Jawab Ricandra bangga. Reyhan pun ikut tertawa membayangkan bagaimana Ricandra memperkosa istrinya yang masih SMA.
"Hallo ganteng siapa namamu?" Tanya Imelda pada Gibran anaknya Reyhan yang berusia 16 bulan.
"Gibran Kak." Jawab Tia istri Reyhan mewakili Gibran sambil tersenyum.
"Hay Gibran kamu lucu sekali... " Ujar Imelda gemas sambil memegang kedua pipi Gibran.
Setelah sampai di meja makan mereka semua duduk dan Imelda ke dapur untuk menyiapkan dan mengeluarkan makanan.
"Biar Aku bantu Mbak," Ucap Bu Melinda pengasuh Gibran sambil mengikuti Imelda ke dapur.
Saat Bu Melinda ke dapur, ia melihat Stella dan sedikit terkejut karena wajah Stella mirip dengan Nita saudara tiri yang menjebaknya dulu. Imelda pun keluar membawa makanan yang sudah di siapkan Stella.
Setelah berbincang-bincang di dapur, Bu Melinda dan Stella membawa makanan keluar menuju meja makan. Saat sampai di meja makan betapa terkejutnya Stella ketika melihat tamunya Ricandra.
Reyhan adalah mantan majikan Stella dulu yang memecatnya setelah satu bulan bekerja karena berusaha menggodanya. Reyhan dan Tia juga terkejut saat melihat Stella di rumah Ricandra. Stella pun buru-buru pergi ke dapur kembali.
"Aduh kenapa Pak Reyhan yang jadi tamunya Pak Ricandra sich? Rencanaku pasti berantakan." Gumam Stella khawatir.
Setelah makan malam bersama, Bu Melinda membawa piring kotor dan sisa makanan ke dapur. Sedangkan Imelda berbincang-bincang dengan Tia di ruang tengah sambil menonton televisi. Reyhan mengajak Ricandra berbicara sesuatu yang sangat pribadi sehingga Ricandra mengajaknya ke ruang kerjanya di lantai atas.
"Ada apa Rey?" Tanya Ricandra penasaran setelah masuk dan menutup pintu ruang kerjanya.
"Kamu harus hati-hati sama Stella. Dia bukan orang baik-baik." Ucap Reyhan memperingatkan Ricandra.
"Kamu kenal dia Rey?" Tanya Ricandra.
"Dia dulu juga kerja jadi pembantu di rumahku. Tapi tidak lama aku memecatnya." Jawab Reyhan.
"Ya aku juga merasa tidak nyaman dengan keberadaanya di rumahku. Dia seperti mencari perhatianku." Ujar Ricandra mengutarakan pendapatnya.
"Segera ganti saja Rick sebelum sesuatu hal terjadi." Saran Reyhan. Ricandra pun menyetujuinya.
Setelah itu mereka membicarakan masalah pekerjaan hingga tidak terasa hari semakin malam. Reyhan pun pamit pulang bersama keluarganya.
Setelah kepergian Reyhan dan keluarganya, Ricandra mengajak Imelda naik ke atas. Sementara itu Stella membersihkan dapur dengan ketakutan. Ia berharap Reyhan tidak bercerita apa-apa pada Ricandra tentangnya.
Imelda dan Ricandra berganti pakaian dan bersiap-siap untuk tidur. Saat Imelda sudah berbaring dan menarik selimut, Ricandra menarik Imelda ke dalam pelukannya.
"Menstruasimu sudah selesai kan?" Bisik Ricandra di telinga Imelda.
"Mmmm. Mas Ricandra mau apa?" Tanya Imelda gugup sambil menjauhkan wajahnya dari wajah Ricandra.
"Tentu saja mau itu. Jangan pura-pura tidak mengerti sayang." Bisik Ricandra lagi sambil mengeratkan pelukannya lalu mencium leher Imelda.
"Aku lelah Mas..." Balas Imelda. Ia merasa lelah karena persiapan menyambut keluarga Reyhan dan ia juga tidak tidur siang.
"Itu gampang. Kamu berbaring saja. Biar aku yang kerjakan." Ucap Ricandra lalu naik ke tubuh Imelda dan membuka kancing piyama Imelda. Imelda pun pasrah. Ia juga tidak bisa membohongi Ricandra kalau memang menstruasinya sudah selesai. Ricandra pun melancarkan aksinya. Malam ini ia membuat Imelda menjerit dan mendesah nikmat. Ricandra dan Imelda sama-sama puas hingga akhirnya mereka tertidur lelap.
Ke esokan harinya Imelda membuka matanya dan melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ia sangat terkejut. Baru kali ini ia bangun sesiang ini. Ia pun melihat ke samping dan Ricandra sudah tidak ada di sampingnya.
"Kemana Mas Ricandra? Bukannya ini hari minggu?" Gumam Imelda. Ia pun bangun dan berjalan ke kamar mandi dengan telanjang.
Tidak berapa lama Ricandra masuk ke dalam kamar. Ia sudah mandi dan berganti pakaian rumahan. Ia sengaja tidak membangunkan Imelda karena Ricandra tahu Imelda pasti kelelahan setelah melayaninya tadi malam.
Setelah mandi Imelda keluar kamar mandi dan melihat Ricandra sedang duduk di tepi ranjang.
"Ayo kita ke rumah bapak kamu." Ajak Ricandra pada Imelda.
"Ada apa? Kenapa tiba-tiba Mas Ricandra mau kerumahku?" Tanya Imelda sambil membuka almari hendak mengambil pakaiannya.
"Aku mau membicarakan pesta pernikahan kita. Sebelum kamu hamil aku ingin semua orang dan rekan-rekan bisnisku tahu kalau kamu istriku. Biar tidak ada yang mengira kamu hamil duluan." Jelas Ricandra.
"Terserah Mas Ricandra aja." Balas Imelda sambil berganti pakaian di depan Ricandra. Ia sudah tidak malu lagi karena mereka sudah sering telanjang bersama.
Setelah Imelda berganti pakaian, ia dan Ricandra turun ke lantai bawah. Suasana rumah sangat sepi. Imelda tidak melihat tanda-tanda adanya Stella. Imelda pun mengira kalau Stella sedang menyapu di halaman depan atau belakang.
"Mas Ricandra mau makan apa?" Tanya Imelda pada Ricandra. Ia tahu suaminya itu tidak suka masakan Stella sehingga melarang Stella memasak di rumahnya.
"Tidak usah memasak. Ayo makan di luar." Ajak Ricandra lalu menuju mobilnya di garasi.
"Bentar Mas. Aku ambil tas dan ponselku dulu." Ucap Imelda lalu naik tangga mengambil ponsel dan tas di kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya dan ruang kerja Ricandra seperti kemarin saat mereka berdua tidak ada di rumah. Setelah Imelda masuk ke dalam mobil Ricandra melajukan mobilnya ke jalan raya.
"Mau makan apa?" Tanya Ricandra pada Imelda.
"Terserah Mas Ricandra aja. Apapun aku bisa makan." Jawab Imelda.
Ricandra pun membelokkan mobilnya ke rumah makan padang. Ia sedang ingin makan makanan pedas. Setelah memarkirkan mobilnya, Ricandra dan Imelda masuk dan memesan makanan. Setelah pesanan mereka datang, Imelda dan Ricandra segera menyantap makanan mereka karena sudah sangat siang bagi mereka untuk sarapan.
Setelah keluar dari rumah makan padang Ricandra langsung melajukan mobilnya ke rumah Pak Ramdy. Karena hari minggu semua anggota keluarga Imelda berkumpul di rumah.
"Aku mau bicara sesuatu yang penting sama Bapak." Ucap Ricandra pada Pak Ramdy saat sudah masuk ke rumah Pak Ramdy.
"Ada apa Rick?" Tanya Pak Ramdy sambil duduk di ruang tamunya. Ricandra dan Imelda pun ikut duduk disana.
"Aku mau mengadakan pesta pernikahan kami. Karena Aku ingin semua orang tahu kalau kami sudah menikah. Lagian sebentar lagi Imelda juga akan lulus sekolah Pak." Jawab Ricandra.
"Ya terserah kamu saja Rick. Tapi bapak sarankan setelah Imelda wisuda saja ya." Ujar Pak Ramdy.
"Iya Pak." Balas Ricandra.