Setengah jam kemudian Melly menekan tombol stop.
"Kenapa Mel?" Tanya Rita pada Melly.
"Ngeri. Apa nggak sakit di masukin gitu?" Jawab Melly.
"Banget!" Jawab Imelda. Ketiga sahabatnya langsung menoleh ke arah Imelda.
"Kamu pernah Imelda? Kok tahu?" Tanya Vina penasaran. Imelda pun mengangguk.
"Mas Ricandra udah ngambil perawan gue guys." Jawab Imelda sambil mewek tapi nggak nangis.
"Pantesan payudara kamu makin besar. Ternyata udah di apa-apain ya?" Tanya Melly. Lagi-lagi Imelda mengangguk.
"Tiap malam dia mainin payudaraku. Gimana nggak ngembang coba?" Ujar Imelda.
"Gimana rasanya?" Tanya Rita penasaran.
"Mmmm gimana ya? Enak kok. Geli-geli enak. Hahaha. Eh udah siang nich makan yuk? Tadi pagi aku udah masak banyak loch." Ajak Imelda sambil berdiri.
"Kamu bisa masak Imelda?" Tanya Vina sambil berdiri mengikuti Imelda ke meja makan.
"Bisa lah. Tiap hari kan aku selalu bantuin ibu masak. Jadi aku belajar dari sana. Eh nggak taunya aku nikah muda jadi semuanya entah kebetulan atau takdir." Jawab Imelda. Mereka berempat pun makan siang bersama di rumah Imelda.
"Di rumah ini nggak ada pembantunya ya Imelda?" Tanya Melly.
"Sebenarnya kemarin-kemarin ada. Tapi udah di pecat sama Mas Ricandra." Jawab Imelda.
"Kenapa?" Tanya Rita penasaran.
"Genit. Dia mau godain Mas Ricandra. Dia juga pernah kerja di rumah teman Mas Ricandra dan juga di pecat gara-gara kelakuannya itu." Jawab Imelda.
"Eh gila bener ya tu pembokat. Hahaha." Sahut Vina.
Setelah makan mereka pamit pulang karena hari sudah hampir sore. Imelda pun terpaksa melepas kepergian mereka.
"Kapan-kapan nonton lagi yuk? Masih banyak yang belum di tonton nich." Ujar Vina sebelum pergi.
"Boleh juga tuh. Nontonnya di rumah Imelda lagi aja. Aman nggak ada orang." Balas Rita.
"Sip!" Balas Vina. Melly yang mendengarkan percakapan mereka hanya nyengir heran dengan otak mesum mereka.
Setelah kepergian sahabat-sahabatnya, Imelda membersihkan ruang tengah, meja makan, dan dapur. Karena merasa lelah Imelda pun ke kamarnya di lantai atas untuk istirahat dan tidur siang.
Sementara itu Ricandra sedang bersiap-siap untuk pulang karena semua pekerjaannya sudah beres dan merasa kasihan dengan Imelda yang sendirian apabila teman-temannya sudah pulang dari rumahnya. Ia pun segera keluar dari kantornya, menuju parkiran, dan melajukan mobilnya keluar perusahaan menuju rumahnya.
Sesampainya Ricandra di rumah, suasana rumah sangat sepi. Ricandra pun langsung naik ke atas dan masuk ke kamarnya. Ia melihat Imelda sedang tertidur lelap.
Ricandra duduk di tepi ranjang sambil melonggarkan dasinya. Imelda yang merasakan kehadiran Ricandra segera terbangun dan memeluk Ricandra dari belakang. Ricandra yang tiba-tiba di peluk tentu saja merasa kaget. Tidak biasanya Imelda berinisiatif memeluk duluan.
"Mas Ricandra udah dari tadi pulangnya?" Tanya Imelda dengan suara serak khas bangun tidur.
"Enggak. Baru saja. Kenapa?" Tanya Ricandra sambil melepas kancing lengan kemejanya.
"Aku kangen. Sini biar aku bantu lepasin Mas." Ujar Imelda sambil memposisikan tubuhnya menghadap Ricandra lalu melepas kancing kemeja Ricandra satu persatu dan melepas kemeja itu. Setelah itu Imelda mendorong tubuh Ricandra hingga telentang. Imelda tengkurang di atas tubuh Ricandra.
"Kamu kenapa tiba-tiba agresif gini?" Tanya Ricandra heran. Ini pertama kalinya Imelda seperti ini. Biasanya Ricandra yang mendominasi.
"Aku sedang ingin. Ayo kita bermain." Ujar Imelda sambil memandang wajah Ricandra. Ricandra benar-benar tidak percaya Imelda mengajaknya bercinta duluan.
Tanpa menunggu jawaban dari Ricandra, Imelda melepas pakaian Ricandra satu per satu hingga telanjang. Ricandra hanya tersenyum menahan tawa dengan kelakuan istrinya yang tiba-tiba meminta duluan. Dan akhirnya kali ini Imelda memperkosa Ricandra dan mempraktekkan apa yang ia lihat di film dewasa tadi siang hingga mereka sama-sama mencapai pelepasan yang nikmat. Setelah itu mereka mandi bersama karena hari sudah hampir petang.
Malam hari saat Imelda sedang tidur, Ricandra bangun dan keluar kamarnya menuju ruang kerjanya. Ia menyalakan laptopnya dan melihat rekaman CCTV di rumahnya. Ia ingin tahu siapa saja teman Imelda yang datang. Ia tidak mau Imelda mengundang teman laki-laki ke rumahnya. Ia juga penasaran apa yang terjadi tadi siang sehingga Imelda berubah menjadi agresif dan memperkosanya.
Ricandra melihat Imelda berkumpul dengan teman-temannya di ruang tengah. Mereka berbincang-bincang sambil makan dan minum. Setelah itu salah satu teman Imelda mengeluarkan laptop dan menyalakannya. Mereka melihat video di laptop itu dengan gelisah. Ricandra pun semakin penasaran. Ia memperbesar tampilan rekaman di laptopnya dan tampaklah video apa yang mereka tonton. Ricandra tersenyum nakal dan menahan tawa dengan kelakuan Imelda dan teman-temannya. Ia tidak menyangka istrinya dan teman-temannya menonton film dewasa di rumahnya. Mungkin mereka mengira rumah itu sepi dan tidak ada orang. Tapi mereka lupa bahwa di rumah itu banyak CCTV di setiap sudut ruangan.
Akhirnya Ricandra juga mengintip video yang mereka tonton melalui rekaman CCTV nya. Juniornya menjadi tegang dan meronta minta masuk ke dalam sarangnya. Ricandra pun mematikan laptopnya dan kembali masuk ke dalam kamarnya.
Ia membuka kancing piyama Imelda satu per satu hingga terbuka semua. Tampaklah kedua gunung kembar Imelda tanpa bra. Ricandra segera melumat puncaknya hingga Imelda melenguh dan akhirnya terbangun.
"Mas Ricandra mau ngapain?" Tanya Imelda saat membuka matanya. Ia melihat Ricandra sedang menciumi dadanya.
"Mengulangi yang tadi sore. Bukankah kamu menyukainya?" Jawab Ricandra. Wajah Imelda memerah. Ia sangat malu dengan kelakuannya yang sangat agresif tadi sore. Tapi mau bagaimana lagi, ia sudah sangat bernafsu setelah melihat video di laptop Vina tadi siang. Begitu juga dengan Ricandra sekarang. Setelah melihat video yang Imelda tonton bersama teman-temannya tadi siang. Kini ia juga sangat bernafsu menjamah tubuh Imelda. Akhirnya kejadian tadi sore pun terulang kembali tapi kali ini Ricandra yang memulainya.
Pagi hari Imelda membuka matanya lalu menggeliat dan menoleh ke samping ternyata Ricandra sudah bangun dan memperhatikannya dari tadi sambil tersenyum.
"Ada apa?" Tanya Imelda sambil memegangi wajahnya barangkali ada air liur mengalir di pipinya.
"Aku tidak menyangka semakin kesini permainan ranjang mu semakin liar. Aku kira kamu gadis polos yang tidak tahu apa-apa" jawab Ricandra sambil tersenyum nakal. Seketika wajah Imelda memerah menahan malu.
"Itu kan Mas Ricandra yang mulai. Aku belajar dari sana." Balas Imelda malu-malu lalu segera bangun dan hendak pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya.
"Tapi aku tidak pernah memakai gaya-gaya itu. Kamu belajar dari mana?" Tanya Ricandra. Imelda tidak menjawabnya dan segera masuk ke kamar mandi. Ia terlalu malu untuk mengakuinya. Ia akui kemarin ia memang menggila karena terlalu penasaran dengan adegan yang ada di video itu.