Matanya menajam. Ia meraih tangan Rosie yang menyentuh bibirnya dan mulai menjilati telunjuk gadis itu. Perlahan tatapan Rosie semakin sayu dan Aslan terus memainkan lidahnya pada jari lentik Rosie.
"Ingin mencicipi tubuhku yang lain?" tawar Rosie membuat Aslan menelan ludahnya dengan susah payah.
"Apa? Apakah ada bagian lain yang bisa kucicipi?" tanya Aslan balik dengan suara yang serak. Jelas, ia juga sedang menahan nafsunya sekarang.
"Terserah dirimu, apakah ada yang kau coba?" Rosie mengumpulkan rambutnya untuk di satu sisi untuk menampakkan belgian leher jenjangnya.
Mata Aslan berkilau melihat tulang selangka milik Rosie yang begitu menggoda, begitu juga dengan garis lehernya yang turun ke bagian dada yang sedikit tertutupi oleh gaun tuniknya itu.