Uang peternakan kakeknya yang terjual juga harus dibagi dengan paman dan bibinya yang lain, Rosie hanya mendapatkan sedikit bagian yang ia pakai untuk membeli apartemen kecil di pinggir kota. Itu pun ibunya membantu dengan sedikit sisa uang tabungannya. Rosie menggeleng karena semakin lama ia mengingat masa lalunya, semakin sedih ia dibuatnya. Hari ini semuanya harus bahagia, terutama untuk Aslan dan Lily…
"Sekarang waktunya kita untuk pergi," ujar Aslan membuat Rosie menoleh ke belakang melihat pria itu dengan mantel hitamnya dan pakaian kasual seperti wkatu ia menemnai Rosie berbelanja ke pemukiman.
"Kita akan keluar?" tanya Rosie melihat Aslan meraih seekor kuda hitam dengan surai hitam legam dan lebih besar dari Lily di bagian terujung kandang.
"Aku pernah berjanji pada Lily untuk ke sebuah tempat saat ia sembuh," balasnya dengan suara pelan.
"Lalu bagaimana kita ke sananya? Lily tidak kuat untuk berjalan jauh."
"Aku sudah menyediakan gerobak untuknya."