Chereads / Everything Will Change / Chapter 3 - EWC 03

Chapter 3 - EWC 03

Hening sesaat sampai dimana Deno mengeluarkan suaranya. "Baiklah, saya akan mengambil barang yang anda inginkan tuan dan buat diri anda nyaman sampai saya kembali." Katanya yang mulai beranjak dari sana demi mendapatkan barang yang diinginkan oleh Rian saat itu.

Apa kalian ingin tahu barang apa yang dimaksud saat ini?

Itu bukanlah barang bahaya, itu hanya narkotika yang menjadi bahan transaksi antara Rian dan Deno saat itu.

Selama menunggu kedatangan Deno yang tengah mengambil barangnya, Rian masih asik dengan minumannya seraya melihat ke sekitarnya dimana pada detik berikutnya ia merasa ada yang aneh di sini.

Rian saat itu tampak menggelengkan kepalanya yang entah kenapa tiba-tiba saja kepalanya menjadi pusing. Ia merasa ada yang tidak beres yang detik berikutnya ia menyadari kalau Deno telah melakukan sesuatu yang menjijikkan.

Sial!

Saat itu juga Rian langsung jatuh pingsan karena ia tidak dapat menahan dirinya untuk terjaga lebih lama lagi.

Melihat Rian jatuh pingsan, Deno akhirnya keluar dari persembunyiannya yang ternyata ia tidak benar-benar pergi dari sana dan memilih untuk mengawasi Rian demi memperlancar aksinya.

Deno kini berjalan mendekati Rian yang telah tergeletak tidak berdaya di sana dengan seringaian yang tercetak di sana.

"Kena juga kau! Aku sudah lama sekali menantikan hal ini." Kata Deno dengan nada rendahnya. "Kau tahu-- aku sangat ingin membunuhmu selama ini dan yang aku dapatkan hanyalah kegagalan dan kegagalan." Katanya ada nada amarah yang terselip di sana bercampur dengan kepuasan atas pencapaiannya saat ini yang berhasil menjebak Rian.

"Cih! Aku tidak pernah menyangka ternyata kau orang yang begitu bodoh dari yang aku pikirkan selama ini. Aku pikir kau selama ini kau begitu pintar sampai banyak orang yang segan padamu bahkan dari berbagai negara juga menyeganimu. Lanjutnya menatap remeh ke arah Rian yang berada di bawahnya.

Setelahnya Deno melihat ke arah bawahannya dimana ia langsung memberikan perintah pada mereka.

"Bawa dia dan terserah mau kalian apakan yang jelas aku mau mendengar kabar bahwa dia telah tiada dan seluruh dunia mengetahui kematiannya itu akibat bunuh diri."

Tentu saja perintah Deno langsung disanggupi oleh mereka semua.

"Baik tuan!" Kata anak buah Deno yang kemudian mereka hendak mengangkat tubuh Deno yang sudah tidak berdaya di bawah sana.

Namun sebelum mereka menyentuh Rian, tiba-tiba saja mereka mendapat serangan yang dimana suara tembakan mulai menghiasi ruangan itu.

Bersamaan dengan itu, tampak beberapa orang berpakaian serba hitam masuk ke dalam yang tentu saja mereka menodongkan pistol ke arah Deno dan para bawahannya.

"APA APAAN INI?! SIAP KALIAN HAH?!" Teriak Deno marah saat melihat mereka semua yang dengan kurang ajarnya membuat keributan di wilayahnya.

"Tidak perlu berteriak, kau sangat berisik." Kata Rian yang saat itu tentu saja membuat Deno tersentak kaget.

Lihatlah bagaimana mata itu yang terbuka lebar sedang menatap Rian.

Rian yang melihat reaksi Deno memperlihatkan seringainya. "Mereka semua anak buahku. Apa kau pikir aku sebodoh itu untuk datang sendirian ke sini? Huh, sepertinya kau memang bodoh bahkan kau tidak dapat mewujudkan tujuanmu untuk menghabisi nyawaku." Kata Rian yang bangun dari posisinya seraya merapikan jasnya dan kemudian ia duduk di bangku yang ia duduki sebelumnya.

Hening, hanya ada tawa remeh dari Rian untuk Deno yang saat itu telah gagal melancarkan aksinya.

"Ba-- bagaimana bisa kau masih hidup? A-aku yakin tadi kau meminumnya, aku yang mengawasimu dari tadi dan kau benar-benar meminum racun itu. Racun mematikan yang telah aku berikan untukmu." Kata Deno terdengar ada nada rasa takut di sana.

"Aku tidak sebodoh itu. Kau tidak lupa bukan siapa yang saat ini sedang kau lawan, hm? Aku sangat tahu, kalau dari awal kau sangat membenciku sampai saat ini karena saat itu aku telah merebut proyek kerja sama antara kau dan para mafia yang berada di Prancis.

Tapi kau pasti tahu kalau aku tidak sebodoh itu Deno. Apa perlu aku memberitahumu bahwa aku tidak sebodoh itu untuk mempercayaimu dan langsung meminum minuman itu yang aku tahu itu sudah dicampur entah sama siapa.

"Apa kau tahu saat kau tidak ada di sini untuk mengambil barang itu, aku telah membuang minuman itu dan menggantikannya dengan yang baru dimana aku tentunya langsung berakting sampai kau benar-benar sudah masuk ke dalam jebakanku." Kata Rian dengan seringai khasnya.

"Tadi apa kau kau bilang? Aku bodoh? Oh, sekarang siapa yang bodoh di sini? Aku atau kau, Deno Nevada?" Tanya Rian dengan seraya tertawa meremehkan Deno.

Deno yang saat itu memang tidak mempersiapkan segalanya untuk rencana cadangan itupun langsung bergetar ketakutan.

Ia langsung saja menjatuhkan dirinya dan berlutut di sana.

"Ampunilah saya tuan, saya tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Tapi saya mohon, jangan bunuh saya tuan." Kata Deno memegang kaki Rian dengan wajah yang ketakutan berharap mendapat ampunan dari Rian.

Deno yang saat itu sangat ketakutan dengan panik langsung beranjak dari sana mengambil narkotika yang menjadi tujuan Rian datang ke sini dan kemudian ia langsung memberikannya pada Rian.

"Ambillah, ambil saja semuanya. Tuan tidak perlu membayarnya, tapi saya mohon pada anda untuk mengampuni saya. Saya janji akan selalu membantumu, aku akan memberikan seluruh nyawaku untuk anda. Jadi saya mohon untuk tidak membunuh saya." Kata Deno memohon ampunan dari Rian.

Rian menatap Deno yang saat itu berada di bawahnya kini berjongkok seraya memegang dagu Deno memaksanya untuk mendongak melihat ke arahnya.

"Apa kata-katamu itu bisa dipegang?" Tanya Rian dengan nada rendah mengancam yang tentunya membuat Deno semakin takut.

"Bi-bisa tuan, aku bersumpah untukmu." Jawab Denon menganggukkan kepalanya cepat bahwa ia bersungguh-sungguh saat itu.

"Cih! Tapi aku tidak bisa percaya dengan kata-katamu. Kau bisa saja melakukan kesalahan yang sama. Lalu apa yang harus aku lakukan padamu hm?" Setelahnya Rian bangkit dari jongkoknya membuat Deno panik saat itu juga.

"Satu lagi-- aku tidak perlu bantuan apapun darimu karena tanpa bantuanmu juga aku bisa melakukan segalanya bahkan aku bisa mengatasi musuhku sendiri." Kata Rian yang kala itu langsung beranjak dari sana dan sebelum ia benar-benar pergi dari sana, ia sempat mengatakan sesuatu pada bawahannya.

"Habisin dia dan bersihkan semua kekacauan yang ada, jangan sampai ada yang tersisa. Satu lagi, jangan lupa bawa narkotika itu."

"Baik tuan!" Jawab mereka serentak yang kini berjalan mendekat ke arah Deno yang sangat ketakutan saat itu.

"TUAN! TUAN RIAN AMPUNILAH AKU! TUAN AKU MOHON, TUAN!" Teriak Deno yang sama sekali tidak digubris oleh Rian yang setelahnya terdengar suara tembakan yang memekakkan telinga bersamaan dengan tubuh Deno yang ambruk berlumuran darah dengan kepala yang telah bolong karena bawahan Rian menembaknya tepat di kepala Deno yang dimana saat itu juga Deno langsung meninggal di tempat.