Chereads / Everything Will Change / Chapter 6 - EWC 06

Chapter 6 - EWC 06

Setelah menghabiskan beberapa menit dalam perjalanan, akhirnya Dila sampai juga di halte bus yang dekat dengan rumahnya. Ia menunggu bus itu untuk berhenti sampai akhirnya bus itu sudah terparkir dengan apik di depan halte itu yang kemudian Dila turun dari sana saat itu juga.

Jarak halte dan rumah bus Dila cukup dekat dari sana sehingga ia harus berjalan lagi untuk sampai ke rumahnya hingga ia memakan waktu beberapa menit sampai. Akhirnya ia telah tiba di depan rumahnya.

Dila langsung saja masuk ke dalam rumahnya yang langsung membuka alas kaki yang ia kenakan dan meletakkannya di tempat khusus untuk alas kaki mereka. Kemudian Dila langsung saja masuk ke dalam dimana ia dapat menemukan keberadaan sang ibu yang tampaknya sedang menunggu kepulangannya di ruang tamu. Di sana Dila dapat melihat wajah ibunya yang tersenyum menyambut kepulangannya.

"Kamu sudah pulang nak?" Tanya Ibunya retoris yang masih setia duduk di tempatnya.

"Hum, kenapa ibu di sini? Harusnya ibu itu istirahat, tidak perlu menunggu Dila pulang." Kata Dila berjalan mendekat dan meletakkan barang belanjaannya di lantai dan duduk tepat di samping kanan ibunya.

"Tidak apa, ibu hany ingin menunggumu. Apa kamu sudah makan hm?" Tanya sang ibu kepada Dila seraya menatap sang anak begitu lembut.

Dila menggelengkan kepalanya dan berkata, Ibu tidak perlu menunggu Dila seperti ini. Ibu harusnya istirahat dan ibu tidak perlu mengkhawatirkan Dila." Katanya memegang tangan sang ibu lembut seraya memberi senyuman terbaiknya.

"Tidak apa, kamu belum menjawab pertanyaan ibu."

"Ah, Dila belum makan bu. Tadi Dila mampir dulu ke supermarket untuk membeli keperluan kita. Oh, Dila akan menyimpan semua barang ini dulu." Kata Dila yang saat itu beranjak dari tempatnya bermaksud untuk pergi ke dapur bersama barang belanjaan yang ia beli tadi.

Sang Ibu hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap sang anak yang kemudian ia ikut pergi ke dapur bersama Dila.

Dila tampak meletakkan semua barang belanjaannya di atas meja makan.

"Ibu duduk saja, jangan terlalu lelah. Biar Dila yang menata semua ini." Katanya memperingati Ibunya untuk tidak melakukan apapun yang tentunya sang Ibu hanya bisa pasrah menuruti perintah putrinya itu kalau tidak ia bisa saja ngambek kepadanya yang membuat putrinya tidak ingin mengobrol dengannya.

Setelah memastikan Ibunya itu duduk di sana, Dila tampak mulai menata semua barang belanjaan yang telah ia beli.

Sang ibu hanya menatap sang anak yang sedang asik menata semua keperluan mereka pada tempatnya yang pada detik berikutnya ia kembali mengeluarkan suara, "Makanlah dulu nak, itu bisa kamu kerjakan nanti. Ibu tadi sudah memasak untukmu." Katanya membuat Dila menoleh ke arahnya.

"Ibu memasak?" Tanya Dila yang mendapat anggukan kepala dari sang ibu.

Melihat itu Dila hanya bisa menghelakan napasnya pasrah, ia takut kalau ibunya itu kelelahan. "Tidak perlu bu, biar Dila aja. Nanti ibu kelelahan. Ibu sedang sakit, jadi ibu diam saja di sana. Dila akan makan setelah menyelesaikan ini, jadi ibu tidak perlu khawatir ok?" Kata Dila yang kembali melanjutkan pekerjaannya dimana ia sempat terhenti dalam kegiatannya.

Ibu Dila tidak menyerah, ia beranjak dari tempatnya dan menghampiri sang anak yang ada di depan sana. "Tidak, tidak, kamu harus makan ditambah kamu pasti kelelahan seharian bekerja. Lebih baik ibu yang melanjutkannya, lagi pula ini tidak membuat ibu terlalu lelah juga kok. Percaya sama ibu." Katanya seraya mengambil alih apa yang telah dikerjakan Dila membuatnya melihat ke arah ibunya yang tampak bersikeras untuk membantunya yang dimana Dila kembali menghembuskan napasnya pasrah.

"Baiklah bu, tapi ibu harus ingat kalau ibu sudah merasa lelah, biarkan Dila yang melanjutkannya ok?" Kata Dila membuat kesepakatan sebelum ibunya itu benar-benar mengambil alih pekerjaannya.

Sang ibu tampak menganggukkan kepalanya menyetujui kesepakatan itu.

"Kalau begitu Dila mandi dulu baru setelahnya Dila makan. Badan Dila sudah sangat lengket dan bau karena habis dari luar seharian." Kata Dila.

"Cepatlah dan segera makan." Jawab ibunya yang saat itu mulai menata semua barang-barang itu, melanjutkan apa yang telah dikerjakan Dila sebelumnya.

Setelahnya Dila langsung beranjak dari sana menuju kamarnya guna melakukan apa yang ia katakan tadi.

Saat ia hendak sampai ke kamarnya, tiba-tiba saja seseorang memanggilnya yang membuatnya menoleh untuk melihat siapa orang itu.

"Kak Dila baru pulang?" Tanyanya yang dimana ia dapat melihat keberadaan sang adik, namanya Lucas.

Saat itu Lucas sedang berdiri di depan pintu kamarnya yang berada di sebelah kamar Dila.

Sedikitnya heran kenapa mereka suka sekali melontarkan pertanyaan yang retoris?

"Sudah, baru beberapa menit yang lalu." Jawab Dila. "Oh, bagaimana tadi di sekolah? Apa semua berjalan dengan lancar?" Tanyanya.

Lucas tampak menganggukkan kepalanya. "Yah begitulah kak, tidak ada yang spesial. Semua sama saja seperti biasanya." Jawabnya yang mendapat anggukan kepala dari Dila tanda bahwa ia mengerti.

"Baiklah kalau begitu, kakak mau mandi dulu. Kau bantulah ibu di dapur utuk menata barang belanjaan bulanan kita yang tadi kakak beli di supermarket." Kata Dila seraya membuka pintu kamarnya guna mengambil pakaian serta handuk yang akan ia gunakan untuk mandi.

"Baiklah." Kata Lucas yang beranjak dari sana untuk menuju ke dapur tempat dimana ibunya berada.

Setelah kepergian Lucas, Dila langsung saja masuk ke daam kamarnya dimana ia langsung saja mengambil pakaian nyaman untuk ia kenakan dan langsung saja ia menuju ke kamar mandi untuk mandi saat semua keperluan yang ia butuhkan untuk mandi sudah berada dalam genggamannya.

Setelah beberapa lama berada di dalam kamar mandi untuk menuntaskan kegiatannya, akhirnya Dila keluar dari dalam sana yang kemudian ia berjalan menuju ke meja makan untuk menikmati waktu makannya karena saat ini ia sudah sangat lapar. Perutnya harus segera diisi.

Sesampainya di tempat, Dila langsung saja menikmati makanannya yang sudah terhidang di sana, tapi saat ia sedang asiknya makan tiba-tiba saja ia teringat dengan laki-laki yang ia temui tadi dimana laki-laki tadi telah mengancamnya. "Huh, itu membuat bulu kudukku berdiri setiap kali aku mengingatnya. Semoga saja aku tidak bertemu dengannya lagi." Kata Dila yang saat itu benar-benar membuatnya merinding.

Dila tampak menggelengkan kepalanya dan ia langsung saja melanjutkan makannya hingga makanan itu telah habis yang tentunya Dila harus mencuci bekas makannya.

Untuk itu ia beranjak dari sana demi mencuci peralatan makan yang ia gunakan. Setelah semuanya selesai Dila langsung beranjak dari sana dan mengucapkan selamat malam kepada adik dan ibunya yang saat itu sedang menikmati waktu mereka menonton acara televisi.

Ia harus segera tidur karena Dila harus kembali bekerja besoknya.