Sementara itu di sisi lain, Ara baru saja sampai di rumah Mirae. Matanya mengawasi seluruh sudut ruangan saat kakinya menginjak ruang depan, namun tidak menemukan keberadaan Juna. Mungkin dia belum sampai, ucap Ara dalam hatinya.
"Kau sudah sampai, sayang. Ayo sini ke ruang tengah. Kami sedang menyusun hiasan," seru Mirae yang muncul dari ambang pintu pembatas ruang tengah dan ruang tamu.
Ara mengikuti langkah Mirae ke ruangan yang penuh dengan hiasan warna warni itu. Bibirnya tersenyum melihat banyaknya orang yang sibuk memasang hiasan dan pernak pernik di seluruh ruangan, begitu juga para pelayan yang sedang mendorong troli berisi makanan pembuka dan minuman ke sudut ruangan.
"Ayahmu tidak ikut? Bukankah tadi aku menyuruhnya untuk mengajakmu? Apa dia sedang ada urusan?" tanya Mirae sambil menata bunga di dalam sebuah vas mewah yang sepertinya baru dia beli. Mirae memang sangat suka dengan semua vas bunga mewah yang akan dipajang di dalam rumahnya.