Di luar markas, para pengawal Yeongho sudah bersiap akan menyerang. Mereka mengendap-endap turun dari mobil lalu menyebar mengepung bangunan cukup besar berwarna putih di dindingnya. Tidak lupa dengan perlengkapan senjata yang mereka bawa.
Markas itu tenang dan sepi seolah tidak ada siapapun di sana. Lalu mata Yeongho mengarah ke pintu di ujung bangunan yang setengah terbuka, dan melangkah ke sana, lalu masuk dengan marah ketika melihat ada peluang untuk masuk.
Hari semakin gelap membuat jarak pandang mereka menjadi terbatas karena tidak adanya cahaya di luar markas.
"Ke mana Tuan Yeongho?" tanya Win, tangan kanan Yeongho, pada salah satu pengawal karena tidak melihat keberadaan laki-laki yang tadi masih ada di sampingnya. Para pengawal menggeleng, mereka terlalu sibuk berjaga-jaga sekitar sejak tadi.