Juna sudah kembali ke kamarnya bersama Jaehwa yang akan beristirahat di sofa. Dia tengah menatap langit-langit kamarnya berusaha menenangkan pikirannya yang berkecamuk parah.
"Ada masalah, Jun?" Jaehwa bertanya dengan mata yang masih terpejam.
"Aku ingin segera keluar dari rumah sakit ini. Rumahku tidak aman, aku harus membalas gangster bodoh itu!" Juna mendengus kasar.
"Kau belum bisa keluar, kepalamu masih belum sembuh total,"
"Aku tidak peduli, Na. Aku sudah tidak bisa berlama-lama di sini dan membiarkan para brengsek itu berbuat sesukanya di rumahku!"
Para brengsek yang disebut Juna itu tidak lain adalah orang-orang yang menyerang rumahnya disaat dia sedang dikurung di rumah sakit sekarang ini. Bagi Juna, rumahnya adalah wilayah kekuasaannya, dan tidak ada yang boleh menyentuh siapapun yang ada di tempat yang menjadi wilayahnya.