Chereads / Torturing Love / Chapter 4 - BAB 4

Chapter 4 - BAB 4

Bella turun menuju basement apartemennya setelah mendapat telfon dari Brian, Bella sebenarnya ingin membatalkan janjinya. Namun dia tidak tega mengatakannya, dan akhirnya Bella memenuhi ucapannya semalam untuk menemani Brian ke pesta pernikahan sahabatnya.

Bella mengenakan turtleneck hitam yang dipadukan dengan blazer berwarna biru. Brian mengatakan bahwa pesta itu bukanlah pesta resmi, jadi mereka tidak perlu datang dengan pakaian formal.

"Hai Bell, kau terlihat sangat segar pagi ini"Brian menyapa Bella sesaat setelah wanita itu memasuki mobilnya.

"Iya, haha terimakasih Bri"Bella tersenyum dan memasang sabuk pengamannya

"Kita berangkat sekarang"ucap Brian yang diangguki Bella

~~~

Mereka kini telah sampai di tempat pesta yang diadakan di sebuah rumah mewah, pesta yang bertemakan pesta kebun itu dihadiri oleh cukup banyak orang.

Setelah memberikan selamat pada kedua mempelai, Brian tengah mengajak Bella untuk menikmati hidangan yang berada disana.

"Aku akan ambil makanan penutup"Bella segera berdiri dan menuju tempat dessert. Sedangkan Brian mengangguk dan tersenyum pada wanita itu.

Bella tengah asik memilih beberapa makanan manis sebagai makanan penutupnya. Hingga suara wanita yang terdengar ketus terdengar dibelakangnya.

"Ahh aku baru tau, selain jalang kau juga seorang penggoda ulung"

Bella memutar tubuhnya dan menemukan Caitlin yang tengah menatapnya dengan senyuman angkuhnya.

"Setelah dengan tidak tau malunya kau masih saja menempel seperti lintah dengan suamiku, sekarang kau menggoda pria lainnya. Ahh memang seorang jalang itu menjijikan!"maki Caitlin

"Aku bukan jalang! Dan aku tidak pernah menggoda pria lain, dia adalah bosku!"Bella menatap Caitlin tajam

"Haha, kau fikir aku percaya! dasar jalang menjijikan! Lebih baik kau menghilang dari kehidupan Christian!"Caitlin menatap Bella tak kalah tajam

Bella meletakkan makanannya. Dia menyilangkan tangannya di depan dada dan tersenyum angkuh.

"Teruslah bermimpi, karena aku tidak akan pernah meninggalkan Christian. Kami saling mencintai dan kau tau itu, kau bukan apa-apa untuk Christian. Hanya wanita yang berstatus sebagai istrinya, hanya status!"Bella tersenyum miring, sebenarnya dia tidak mau melakukan ini. Tapi wanita itu benar-benar membuatnya marah. Setelah dia membuat Christian terpaksa menikah dengannya, kini dia ingin Bella meninggalkan pria yang sangat dicintainya itu? Jangan harap Bella akan melakukannya, dia dan Christian saling mencintai.

"Apa! Dasar jalang sialan!"Caitlin melayangkan tangannya pada wajah Bella.

"Hei, apa yang kau lakukan Ms. Caitlin!"

Tangan Caitlin tertahan oleh sebuah tangan berkulit tan milik seorang pria yang kini menatap wanita itu tajam.

"Cih, kau juga telah terkena godaan dari jalang ini kan?"Caitlin menatap Brian tajam

"Bisakah kau tidak mengatakan hal itu pada sekertarisku? Ucapanmu benar-benar sangat terdengar rendahan"Brian melepaskan tangan Caitlin

"Asal kau tau, kau bukanlah pria pertama yang digodanya"Caitlin segera pergi dari sana setelah mengatakan hal yang membuat Brian bingung. Tatapannya kini mengarah pada Bella yang oleng dan segera berpegangan pada meja.

"Kau tak apa?"Brian panik saat menyentuh tubuh Bella yang sangat dingin dan bergetar.

"B-bisakah kau mengantarku pulang sekarang?"pinta Bella

"Tentu, ayo aku akan membantumu berjalan"Brian memegang kedua pundak Bella dan membantunya berjalan pergi dari tempat pesta.

~~~

Bella memandang keluar jendela, wajahnya terlihat muram dan Brian tidak menyukainya, Brian benci melihat wajah cantik itu murung.

"Bell, mau pergi ke suatu tempat?"tawar Brian

"Kemana?"tanya Bella heran

"Ikut saja, kau pasti suka"Brian tersenyum dan melajukan mobilnya ke tempat tujuan mereka.

Mereka telah sampai di tempat yang Brian katakan.

"Game center?"Bella menatap Brian yang kini tersenyum

"Ayo kita bersenang-senang"Brian meraih tangan Bella dan mengajaknya bermain permainan yang ada disana.

Sedangkan dirumah, Christian kini tengah disibukan dengan pekerjaannya, hingga istrinya masuk kedalam ruang kerjanya

"Ada apa?"Christian bertanya tanpa menatap Caitlin.

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa saat di pesta tadi aku bertemu dengan jalangmu"ucap Caitlin yang langsung membuat Christian menatap wanita itu.

"Siapa yang kau sebut jalang! Jaga ucapanmu"balas Christian dingin

"Ah baiklah, jadi yang ingin kukatakan adalah aku melihat "kekasihmu" itu sedang bersama seorang pria tampan"Caitlin tersenyum miring melihat wajah Christian yang terkejut

"Apa!"

"Ya, dan mereka terlihat sangat dekat. Ahh dia pasti juga salah satu pria yang digoda oleh 'kekasihmu' itu"Caitlin tertawa dan segera meninggalkan Christian yang menatapnya marah

Christian segera meraih ponselnya dan menelfon kekasihnya, namun yang didengarnya hanya jawaban dari operator yang mengatakan bahwa ponsel Bella tak aktif.

"Sialan!"

~~~

Bella tertawa lepas karena sedari tadi dia bisa mengalahkan Brian dalam setiap permainan yang mereka mainkan.

"Ahh sial, aku tidak menyangka bahwa kau sangat hebat bermain semua permainan ini Bell"Brian mengusap rambutnya kesal.

"Haha, kau salah memilih lawan Bri"Bella tertawa lepas hingga matanya membentuk sabit, yang mana membuat Brian terpesona dan kini tersenyum lega karena melihat Bella kembali ceria.

"Cantik sekali"

"Ehh kau mengatakan sesuatu?"Bella seperti mendengar sesuatu dari mulut Brian tadi

"Ahh tidak, aku hanya mengatakan bahwa aku lapar sekarang"Brian mengusap tengkuknya

"Ohh ayo kita makan, aku yang akan traktir"Bella keluar dari game center itu dengan senyuman bahagianya diikuti Brian yang kini berjalan di samping Bella.

~~~

Kini mereka tengah dalam perjalanan pulang. Bella melihat ponselnya yang ternyata mati.

"Ahh ponselku ternyata kehabisan baterai"Bella kembali memasukan ponselnya kedalam saku kemudian menguap.

"Benarkah? Ohh kau sepertinya kelelahan. Lebih baik sekarang kau tidur. Aku akan membangunkanmu saat sudah sampai di apartemenmu"ucap Brian

"Baiklah, terimakasih Bri"Bella mulai memejamkan dan segera tertidur.

Brian tersenyum menatap wajah Bella yang sangat cantik saat tertidur dan segera melajukan mobilnya menuju apartemen Bella.

Sesampainya di apartemen Bella, Brian menepuk pelan pipi wanita itu.

"Bell, hey kita sudah sampai"

"Hmmhhh....jangan ganggu aku Chris"

Brian mengernyit heran mendengar nama yang disebutkan oleh Bella.

"Dimana unitmu?"tanya Brian yang memutuskan untuk menggendong wanita itu.

"Lantai 9 nomor 197"gumam Bella

Brian melepaskan sabuk pengamannya dan milik Bella kemudian keluar dari mobil dan membuka pintu samping wanita itu. Diangkatnya tubuh Bella yang terasa ringan itu menuju lift.

Tingg

Pintu lift terbuka saat mereka telah sampai di lantai 19, hingga sebuah suara menghentikan langkah Brian yang baru keluar dari lift.

"Brengsek! Apa yang kau lakukan pada kekasihku!"

"Christian?"