Chereads / Torturing Love / Chapter 9 - BAB 9

Chapter 9 - BAB 9

"Bella kau tau aku menyukaimu bukan?"

"B-bri"

Brian menarik pinggang Bella agar semakin mendekat padanya. Satu tangannya mengusap pipi Bella yang memerah karena wine yang mereka minum tadi.

"Brian, kau mabuk"Bella berusaha melepaskan tangan Brian di pinggangnya.

Brian menggeleng pelan dan semakin mendekatkan wajahnya pada wajah merah wanita itu.

"Aku tidak mabuk Bell, kau yang mabuk"bisik Brian dihadapan bibir Bella yang kini hanya berjarak beberapa centi.

"A-aku tidak mabuk"entah bagaimana namun kini jantung Bella berdegup kencang melihat wajah Brian sedekat ini.

Brian tersenyum miring dan mengusap bibir ranum Bella.

"Kalau begitu, ayo kita buktikan bahwa kau tidak mabuk"

Mata Bella melebar saat merasakan bibir Brian yang menempel di bibirnya dan mulai melumatnya pelan. Tangan Brian mengusap pinggang Bella dan menariknya semakin menempel pada tubuhnya.

Dan entah dorongan dari mana Bella perlahan membalas ciuman Brian, sepertinya Bella sudah sangat mabuk sekarang.

Brian mendorong tubuh Bella hingga berbaring di sofa tanpa melepaskan ciuman mereka. Lidah mereka saling membelit satu sama lain, tangan Bella meremas rambut Brian asal dan menarik tengkuk pria itu agar memperdalam ciuman mereka.

Brian melepaskan ciumannya dan menatap wajah Bella yang semakin memerah karena ciuman mereka. Nafas mereka berdua memburu karena ciuman panjang yang baru saja mereka lakukan.

"Kau lihat? Kau mabuk Bella"diusapnya bibir ranum yang kini basah

Seakan tersadar Bella segera mendorong tubuh Brian. Namun tenaganya tidak sebanding dengan tenaga dari pria yang berada di atas tubuhnya.

"B-brian, menyingkir dariku"pinta Bella

"Tidak. Karena sepertinya aku juga mulai mabuk sekarang"gumam Brian dan kembali menyatukan bibir mereka berdua.

"ahh...bri..hh...berhenti"

Brian menjilati leher putih Bella, sesekali menghisapnya hingga menampilkan ruam kemerahan di leher wanita itu.

"hhh...kumohon hentikan. Kita tidak bisa melakukan ini"

"Tidak bisa, aku sangat menginginkanmu sekarang Bella"

~~~

Mentari pagi yang masuk dari sela jendela apartemen Bella. Membuat kedua tubuh yang berada di atas ranjang milik wanita mulai terbangun.

"Uhhh...kepalaku sakit"Brian memegangi kepalanya yang terasa sakit dan menemukan Bella yang masih terlelap dengan tubuh yang dipenuhi kissmark.

Brian tersenyum tipis mengingat apa yang terjadi semalam. Entah bagaimana mereka berakhir melakukan hubungan sex semalam. Dan itu terasa sangat luar biasa bagi Brian karena melakukannya dengan orang yang disukainya. Pria itu melirik lantai yang terdapat banyak sisa alat kontrasepsi yang mereka gunakan semalam.

Dilihatnya Bella yang perlahan mulai membuka matanya dan mengedip lucu untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya yang diterimanya.

"Selamat pagi"ucap Brian

Bella menatap kaget pada Brian yang terlihat bertelanjang dada dan bagian bawah tubuhnya tertutup selimut.

"Brian! A-apa yang terjadi?"Bella menatap Brian gugup

"Apa kau tidak ingat yang semalam kita lakukan?"tanya Brian sembari mengusap wajah Bella

"A-apa?"

Seketika ingatan yang terjadi semalam muncul di otak Bella. Dan itu membuat Bella seketika duduk menjauh dari Brian dan menatap pria dihadapannya dengan tatapan tidak percaya.

"T-tidak! Hikss..apa yang telah kulakukan...hikss...tidak...tidak"

Bella menangis dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Tubuh wanita itu bergetar diiringi isakan pelan. Bella tidak percaya semalam dia melakukan hal gila itu.

"Bell"

"Jangan sentuh aku Brian! Kumohon pergilah sekarang!"bentak Bella

"Bell, apa kau marah?"Brian berusaha memeluk Bella

"Hikss..pergi Brian...pergi"isak Bella

"Tidak! Kenapa kau seperti ini? kita sama-sama menginginkannya semalam bukan?"ucap Brian

"Hiks...aku menghianati Christian...hikss..tidak...aku menghianatinya"isak Bella

"Bell, kau tidak menghianatinya. Dia yang lebih dulu menghianatimu dengan menikah dengan wanita itu. Dan sekarang lebih baik kau mulai melepaskannya Bell, dan mulai melihat kearahku, aku mencintaimu Bella, aku mencintaimu"ucap Brian, tangannya menahan kedua bahu Bella.

Bella menatap Brian dengan air mata yang terus membasahi wajahnya.

"Hikss...pergi Brian...pergi!"teriak Bella

"Baiklah, aku pergi sekarang. Fikirkan ucapanku tadi Bell"Brian segera mengenakan pakaiannya dan pergi dari apartemen Bella.

"Hiks....Christian maafkan aku"isak Bella

~~~

Sudah 4 hari Bella tidak masuk kerja, dan Brian tau alasannya.

"Bell, kenapa kau melakukan ini padaku? Padahal malam itu kita saling menikmati apa yang kita lakukan"gumam Brian frustasi dengan Bella yang kini menghindarinya.

Dia meraih ponsel miliknya dan mencoba untuk menghubungi Bella lagi, tapi yang kembali didengarnya adalah operator telfon yang mengatakan bahwa ponsel Bella tidak aktif, sama seperti 4 hari yang lalu.

"Brengsek!"

Sedangkan di apartemen Bella, wanita itu tengah meringkuk di ranjangnya dengan tubuh yang tersenggal karena tangisan.

Sisa air mata terlihat mengering diwajah cantik itu, sesekali gumaman maaf keluar dari belah bibir milik Bella. Sudah 4 hari ini Bella terus mengurung dirinya didalam kamar apartemennya. Rasa bersalah terus melingkupi hati Bella karena dirinya melakukan 'hal' itu dengan Brian.

"Hiks...Christian...hiks..maaf"

~~~

Caitlin berteriak marah ke arah seorang pria yang berdiri dihadapannya.

"Bagaimana mungkin kau tidak bisa mendekati jalang itu hah!"teriak Caitlin

"Dia cukup sulit untuk didekati, dan belakangan ini dia tidak terlihat ke kantornya"jawab seorang pria

"Apa sulitnya mendekati jalang murahan itu James!"kesal Caitlin

"Hei kau fikir aku tidak berusaha hah? Kenapa kau hanya marah-marah padaku! Pantas saja suamimu lebih memilih wanita itu dibandingkan dirimu!"ucap James dan segera pergi dari kediaman Christian.

Di luar rumah, James melihat mobil Christian yang baru saja masuk ke halaman rumah besar itu dan keluarlah Christian yang menatap James tidak peduli.

"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Christian saat berhadapan dengan James

"Hanya mengunjungi sepupuku, aku pergi dulu"James tersenyum tipis

"Oh iya, ngomong-ngomong kekasihmu manis juga"ucapan James seketika menghentikan langkah Christian.

Christian menatap James yang terkekeh karena ekspresi terkejut suami sepupunya itu. James segera memasuki mobilnya dan pergi darisana.

Christian menatap mobil James yang menghilang di balik gerbang tinggi rumahnya. Langkahnya dengan cepat memasuki rumah dan menemukan Caitlin yang terlihat gelisah di ruang tamu.

"Christian! Kenapa kau sudah kembali?"

"Kenapa? Kau terkejut melihatku kembali lebih cepat dari perkiraanmu hah!"jawab Christian dingin

"A-apa maksudmu, tentu saja aku sangat senang kau sudah kembali"Caitlin berjalan mendekati suaminya

Christian mencengkram lengan Caitlin kencang dan menatap tajam pada wanita dihadapannya.

"Apa yang kau rencanakan dengan James hah!"bentak Christian

Wajah Caitlin memucat mendengar pertanyaan Christian. Darimana Christian tau? Apa James yang mengatakannya pada Christian?

"A-apa yang kau katakan ini?"suara Caitlin terdengar bergetar

"Dengar! Aku tidak segan untuk menyakitimu jika kau berani menyentuh kekasihku! Camkan itu!"Christian menghempas tangan Caitlin dan segera pergi menuju kamarnya. Meninggalkan Caitlin yang mengusap lengannya pelan karena cengkraman kuat Christian.

"Brengsek!"